Bab 4 Pemisahan 2

205 48 4
                                    

Enjoy reading

***

Begitu Tang Tianzi datang, kutukan dan makiannya langsung bergema. Membuat semua orang yang hadir di sana langsung menoleh ke arahnya.

"Gadis kurang Anjar. Apa kamu tidak punya otak. Ini sudah malam dan kamu malah mencari keributan."

"Bibi Tang, apa kamu yang memukulinya?" tanya kepala desa.

"Aku Bibinya, wajar aku memukul generasi muda jika dia bersalah. Pelacur kecil ini benar-benar kurang ajar, dia bahkan menendang ku ... ya dewa ... kenapa ini terjadi padaku ... aku sudah merawatnya bertahun-tahun, tapi apa balasan yang aku dapatkan." Tang Tianzi meratap dengan memegang pinggangnya seolah kesakitan.

"Yueyin cepat pulang. Apa yang kamu lakukan di sini dan membuat masalah, bikin malu saja." Ou Yuwen kakak sepupu pertamanya mendekat dan hendak menariknya. Namun Yueyin langsung mundur dan bersembunyi di belakang fulang kepala desa.

"Aku ingin memisahkan keluarga," ucapnya lagi. Membuat semua orang terutama di keluarga Ou langsung terdiam kaget.

"Apa yang kamu katakan bocah!!!" Suara Kakeknya Ou Yong langsung menggelegar karena marah. Pemisahan adalah aib bagi seluruh keluarga.

"Yueyin, jika ada kesalahpahaman di keluarga. Sebaiknya bicarakan dulu. Jangan ambil keputusan gegabah." Pamannya berusaha menenangkan ayahnya. Sejak dulu pamannya memang terlihat paling ramah. Padahal sebenarnya dia paling dingin. Memperlakukan Yueyin seperti tidak pernah ada.

"Kamu pikir memisahkan keluarga sangat mudah? Jika kamu berpisah kamu akan tinggal di mana? Yakin bisa makan? Jangan-jangan baru sehari langsung menyesal dan minta kembali." Tang Tianzi berkacak pinggang.

"Sudahlah, jangan bikin malu keluarga. Segera pulang dan masak. Gara-gara kamu semua keluarga belum makan malam."

"Aku ingin memisahkan keluarga." Sekali lagi Yueyin ngotot.

"Anak kurang ajar." Bibinya langsung mengangkat tangan dan memukulinya lagi. Untung orang-orang segera mencegahnya.

"Jangan pukul lagi, dia sudah babak belur."

"Benar, meski salah. Kamu tidak boleh memukul begitu keras."

"Lepaskan aku, biar aku beri pelajaran anak durhaka ini. Sial sekali hidupku ... Harus merawat anak yang tidak berkati ...." Lagi-lagi Tang Tianzi meratap.

"Kalian tidak pernah merawat ku. Aku bisa merawat diriku sendiri." Yueyin akhirnya tidak tahan dan mengeluarkan keluhannya. Semua pekerjaan dia yang menyelesaikan. Di mana letak dia dirawat.

"Juga, rumah yang kalian tinggali adalah rumah yang dibangun orangtuaku. Jadi, itu adalah rumahku. Tentu saja aku yg akan tinggal di sana. Kalianlah yang harusnya pergi!" Yueyin terengah-engah.

"Ap-apa!!! Bocah sial. Katakan sekali lagi!!! Kamu berani mengusirku dari rumah anakku sendiri!!! Dasar cucu kurang ajar." Ou Yong memukul-mukul tongkatnya karena marah, dadanya naik turun dengan cepat. Hampir memuntahkan seliter darah karena emosi.

"Yueyin, meski rumah itu dibangun oleh orang tuamu, tapi karena masih ada kakekmu sebagai panutua di rumah. Maka dialah  yang berhak menentukan siapa yang tinggal di rumah itu." Kepala desa memberitahu. Karena hukum di negara ini laki-laki masihlah memiliki status yang lebih tinggi dari wanita. Jadi, kepemilikan properti masih diprioritaskan diberikan pada laki-laki.

"Aku tidak peduli tinggal di mana. Asal aku bisa memisahkan keluarga." Tinggal di gunung bahkan lebih baik dari pada tinggal bersama keluarganya.

"Sepupu tolong jangan berpikir pendek. Aku tahu kamu kecewa karena pertunanganku dengan Jierui. Tapi mau bagaimanapun kakek dan keluarga Jierui sudah memilihku sebagai pasangan. Janganlah marah. Seandainya bisa pun aku akan mengalah padamu. Tapi, Jierui mengatakan dia sangat mencintaiku dan akan sedih jika aku menolaknya." Ou Wei mengusap titik kecil di sudut matanya, seolah-olah sangat bersedih.

Gadis Desa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang