11 10 tael

123 45 8
                                    

Enjoy reading

***

"Untung saja kamu sudah kembali." Bibi Xue yang hendak membantu Yueyin memasak untuk para pekerja sudah khawatir. Karena jam sudah melewati waktu Chen dan Yueyin malah tidak diketahui keberadaannya.

"Maaf bibi, aku lupa memberitahu saat keluar. Aku pergi untuk memetik sayuran liar di gunung." Jiangfeng di depannya menyerahkan sayuran itu pada bibi Xue.

Karena para pekerja juga tidak jauh dari sana. Tentu saja, percakapan mereka juga terdengar. Apalagi Yueyin adalah gadis muda. Melihatnya berjalan bersama laki-laki lajang dari hutan. Membuat mereka tanpa sadar melebarkan telinga untuk mendengar gosip.

"Tapi ...." Bibi Xue menatap Jiangfeng dengan gelisah. Kenapa Yueyin sangat ceroboh. Berjalan beriringan dengan pria asing. Bukankah akan menimbulkan gosip yang tidak-tidak.

"Bibi ... Aku ingin memberi kabar yang sangat baik. Aku menemukan ginseng di hutan." Sebelum bini Xue menjawab, Yueyin segera memulai rencananya.

"Benarkah?" Bibi Xue terbelalak tidak percaya. Bagaimanapun ginseng sangat berharga. Bahkan yang baru berumur 1-2 tahun bisa berharga ratusan Wen. Apalagi jika sampai puluhan tahun.

"Ya. Dan tuan Feng membelinya seharga 10 tael."

"Ap-apa!!! 10 tael?????" Kali ini bibi Xue berteriak keras karena kaget. Sehingga para pekerja juga mendengar jelas.

10 tael!!!
Jumlah yang sangat besar.
Apakah benar-benar ada keberuntungan sebesar itu?

"Ya. Ginseng ini sudah aku beli." Jiangfeng menunjukkan ginseng kepada bibi Xue agar lebih percaya.

Bibi Xue yang benar-benar melihat ginseng sangat terkejut karena itu memang ginseng dan Yueyin tidak salah mendeteksi nya.

"Aku sangat beruntung karena mendapatkan ginseng berusia 10 tahun dari nona Yueyin. Tadi, kami akan kembali dari gunung saat memeriksa rute. Saat itulah tanpa sengaja bertemu nona Yueyin yang menemukan ginseng. Jadi, saya segera membelinya." Jiangfeng membantu menjelaskan. 

"Bibi Xue tidak perlu khawatir. 10 tael adalah harga pasar. Jika tidak percaya bibi bisa membantu nona Yueyin memeriksa di apotik. Apakah benar harga ginseng 10 tahun adalah 10 tael." Jiangfeng melanjutkan.

"Kami ... aku ... percaya padamu." Hanya dengan meminjam kan dapur saja. Bibi Xue merasa Jiangfeng orang baik. Jadi, tentu tidak akan menipu.

Tapi 10 tael!!!!
Orang di depannya sepertinya bukan penjagal biasa.

"Jadi ... kalian bertemu tanpa sengaja."

"Ya, karena kami searah. Jadi pulang bersama. Aku harap bibi tidak salah paham." Jiangfeng menjelaskan lagi.

"Tidak ... tentu saja tidak. Terima kasih sudah menjaga Yueyin."

"Bibi ... tuan Feng juga memberiku kelinci. Kita bisa masak untuk semua orang." Yueyin mengangkat kelinci berbulu abu-abu yang sudah mati di tangannya.

"Bagaimana bisa seperti itu."

"Tidak apa-apa bibi. Kebetulan aku mendapatkan 3 dan tidak bisa menghabiskannya. Apalagi pejabat yang aku layani benar-benar membutuhkan ginseng. Anggap saja itu sebagai ucapan terima kasih. Bagaimanapun ginseng sulit di dapatkan apalagi yang sudah puluhan tahun, bahkan meski kami punya uang."

"Ya kamu benar." Bibi Xue setuju. Karena memang ginseng puluhan tahun sulit didapatkan.

"Baiklah kalau begitu. Tuan Feng, kami pergi dulu. Yueyin ayo segera masak." Bibi Xue tidak bisa menunda lagi.

Yueyin mengangguk. "Tuan Feng, jika kamu butuh bantuan memasak kelinci mu. Aku bisa melakukannya sekalian untuk mu." Yueyin menawarkan.

"Tidak perlu, aku bisa masak." Kuan segera menjawab. Tidak mau keahliannya disamakan dengan gadis kampung itu. Jelas masakannya lebih lezat.

"Terima kasih atas tawarannya. Kuan memang bisa masak, jadi tidak perlu merepotkan nona Ou." Jiangfeng juga menolak secara halus. Karena tahu Yueyin masih harus masak untuk 10 orang pekerja. Jadi, tidak perlu repot masak untuknya juga.

"Baiklah, sampai jumpa." Yueyin segera membantu bibi Xue membawa sayuran ke dapur. Sedang Jiangfeng dan Kuan juga kembali ke halamannya sendiri.

Para pekerja yang mendengar percakapan mereka segera mendidih. Yueyin benar-benar menemukan ginseng dan mendapatkan 10 tael perak dari penjagal itu.

Ini adalah berita besar dan saat waktu istirahat mereka tidak sabar untuk memberitahukan kepada keluarganya. Bahkan saat makan siang dan mereka diberi hidangan daging kelinci. Para pekerja tidak terlalu fokus, karena yang ada di otak mereka adalah 10 tael yang di dapatkan oleh Yueyin.

Karena itulah tidak butuh waktu sehari. Berita Yueyin menemukan ginseng dan mendapatkan 10 tael segera menyebar.

Keesokan harinya, banyak wanita dan anak-anak yang tidak bekerja di ladang, pergi berbondong-bondong ke arah gunung.

Berharap mendapatkan keberuntungan seperti Yueyin dan menemukan ginseng.

Yueyin tidak mengetahui kehebohan di desa karena perbuatannya. Dia hanya senang karena tidak perlu menyembunyikan bahwa dia punya uang, sehingga tidak akan ada yang curiga jika dia bisa membangun rumah yang lebih baik.

Jadi, keesokan harinya. Yueyin langsung berkonsultasi dengan pekerja dan berniat membangun rumah yang lebih bagus. Bukan hanya sekedar rumah lumpur dengan atap jerami.

Dia harus membeli ubin di kota dan tentu menambah ruang, serta membangun kang yang langsung disetujui dengan semangat oleh semuanya. Bahkan mereka menyarankan beberapa hal yang lebih baik dari ide Yueyin yang tidak tahu apa-apa tentang membangun rumah.

Membuat uang 10 tael hanya tersisa 2 tael saat semua bahan sudah dibeli. Namun, Yueyin tidak menyesal karena hasil yang dia dapatkan bahkan melebihi harapan.

Rumah yang harusnya selesai 3 hari menjadi 5 hari. Untungnya bisa selesai tepat pada saat rombongan Jiangfeng datang ke desa. Sehingga Yueyin tidak perlu lagi tidur di rumah kosong yang disewa oleh Jiangfeng.

Hari ini, hari terakhir. Jadi, Yueyin mengeluarkan uang untuk menggaji pada pekerja.

Meski tahu Yueyin punya banyak uang. Namun, mereka masih bertetangga. Apalagi setelah Yueyin mendapat uang, dia sangat murah hati dan memberikan hidangan daging beberapa kali pada mereka.

Membuat para paman yang membangun rumah Yueyin sangat puas dengan sikap gadis itu. Sehingga mereka masing-masing hanya menerima 100 Wen dan mengembalikan 50 Wen tambahan yang diberikan Yueyin pada mereka.

"Tidak apa-apa nak Yueyin. Kita bertetangga dan harus saling bantu. Tidak perlu sungkan."

"Benar. Jika di masa depan butuh bantuan. Katakan saja pada kami dan kami akan membantu."

"Baiklah, terima kasih paman-paman semua." Yueyin tidak menyangka setelah dia berpisah dari keluarga Ou. Hidupnya akan menjadi lebih baik.

Jika tahu hal ini bisa terjadi. Tentu dia akan berpisah sedari dulu.

Meski terlambat, namun ini lebih baik. Setidaknya sekarang dia sudah bebas dan bisa hidup sesuai keinginannya sendiri.

Meski di masa depan dia tidak akan bisa menikah. Asal dia bekerja keras dan mau menabung. Yueyin mungkin bisa mengadopsi satu anak untuk menemaninya kelak saat tua.

Yueyin sekali lagi mengucapkan terima kasih pada paman-paman yang bekerja di rumahnya saat satu persatu mereka pergi hingga hanya ada halaman kosong dengan matahari sore yang menyinari.

Yueyin membuka pintu rumah dan melihat ke dalamnya dengan rasa senang dan puas.

Walau belum ada perabotan apa pun di sana sehingga masih terlihat kosong. Tapi, dia sangat senang karena ini adalah rumahnya sendiri.

Rumah yang dia bangun dengan uangnya sendiri. Dan tidak akan ada orang yang bisa merebut apalagi mengusirnya dari sini.

***

TBC

Mohon maaf untuk judul
The general little wife saya unpub dulu karena belum ada kepastian kapan bisa nulisnya lagi.
Terima kasih sudah membaca.🥰

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gadis Desa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang