Pagi hari ini, [name] sudah bangun. Dia sudah bangun dari tadi, tapi gak tau mau ngapain. Dia cuma melamun di balkon kamarnya.
Di sela-sela melamunnya, ada yang mengetuk pintu kamarnya.
Tok tok tok
"Tuan putri, sudah waktunya bangun."
"Aku sudah bangun!" pekik [name] sembari berjalan masuk dan menutup pintu yang terhubung dengan balkon.
"Bolehkah saya masuk, putri?" tanya sang pelayan.
"Masuklah."
Kriet
[name] duduk dikasurnya. Pelayan itu berdiri dihadapannya.
Pelayan itu membungkuk, lalu berkata, "Salam yang mulia putri mahkota, segala keagungan dan berkat kepada matahari Obelia. Saya Lucy, saya yang akan menjadi pelayan pribadi tuan putri mulai saat ini."
"Ah begitu, tegakkan badanmu. Aku merasa tak enak jika kau menunduk seperti itu," ujar [name] tersenyum canggung.
Pelayan itu berdiri tegak, "ah... Baik."
"Oh, apa aku boleh memanggil mu Lulu?" tanya [name] sembari tersenyum ramah.
"Tentu saja boleh. Tidak ada yang akan melarangnya tuan putri," jawab Lucy dengan wajah datar.
'Kaya robot...,' batin [name] speechless.
Suasana menjadi canggung diantara mereka. Sampai Lucy berkata.
"Putri, anda harus segera bersiap-siap. Karna, nyonya akan mengajak anda untuk sarapan bersama. Saya akan membantu anda untuk bersiap. Air hangat sudah siap, mari tuan putri saya bantu untuk membersihkan diri anda," ujar Lucy panjang lebar.
[name] bersemu merah, ia beranjak bangun dengan cepat, "ah! Tidak perlu! Aku akan membersihkan diriku sendiri! Kamu tinggal siapkan pakaian ku, oke?"
Lucy mengerjapkan matanya, "eh? Tapi-"
"Mama pasti sudah menunggu! Aku harus cepat! Bye!" [name] langsung pergi ke kamar mandi yang ada di kamarnya.
Brugh
Suara bantingan pintu terdengar cukup keras. Lucy mengerjapkan matanya bingung.
Lucy menghela nafas, "yah... Jika itu keinginan tuan putri," gumam Lucy. Ia segera menyiapkan gaun yang akan dipakai [name].
Sedangkan, [name] sedang berada di kamar mandi. Dia sama sekali tak bisa terbiasa dengan pelayanan ini!!
Beberapa menit kemudian, [name] keluar dari kamar mandi menggunakan bathrobe.
Lucy segera membantu untuk bersiap dan berias.
"Jangan tebal-tebal ya."
"Baik, putri."
"Harus natural pokoknya!"
"Baik, putri."
"Kalo bisa gausah berias."
"Nanti putri terlihat pucat. Putri bisa serahkan pada saya."
"Baiklah. Aku percaya padamu, Lulu."
"Terimakasih."
Beberapa saat kemudian, [name] pun selesai dirias.
KAMU SEDANG MEMBACA
...WTF?!?!. Lookism x Female Reader.
FanficWTF?!?! ( Lookism x Female Reader. ) ____________________ Husbu [name] jadi nyata?! Tiba-tiba mereka muncul dikamar [name], disaat [name] sedang menggambar mereka! Eh eh, sejak mereka muncul. [name] jadi tahu kehidupan dia yang sebenarnya?! Loh? Lo...