fünfzehn

1.7K 304 13
                                    

Di tempat lainnya, kini terdapat Hendery dan Shotaro yang tengah memunggungi satu sama lain. Di depan keduanya terdapat sekitar delapan cursed berwujud menyeramkan yang membuat manusia biasa yang melihatnya mungkin akan ketakutan.

"Mereka ini tidak bisa pakai wujud lebih ramah lingkungan apa??" Celutuk Hendery.

Tapi bukannya menjawab ucapan tidak bermutu Hendery, Shotaro malah mengangkat tangan kanannya dan menatap tajam empat cursed di depannya.

"Armatura!" Ujar Shotaro yang membuat api berwarna biru tiba-tiba saja muncul dan menyelimuti tubuhnya. Beberapa detik kemudian sebuah baju zirah berwarna biru mulai melekat di tubuh ramping Shotaro, disusul dengan muncul sebuah kipas yang terbuat dari bulu cantik berwarna biru langit.

Hendery yang mendapati Shotaro memasuki mode armornya pun tidak ingin kalah. Ia dengan cepat mengarahkan tangan kirinya ke arah Xiaojun yang tengah melawan seorang cursed di depan sana.

"Xiaojun! Armatura!" Ujar Hendery dengan suara menggelegarnya yang membuat api berwarna kuning tiba-tiba saja menyambar tubuhnya diikuti dengan menghilangnya Xiaojun.

Tubuh tegap milik Hendery seketika dihiasi oleh sebuah baju zirah berwarna emas yang terlihat begitu gagah, disusul dengan kehadiran dua pedang berwarna emas di kedua tangannya.

Tanpa membuka suaranya, baik Hendery dan Shotaro pun dengan cepat melesat ke arah musuh mereka masing-masing. Hendery dengan lihai menggerakan tubuh dan pedangnya, membuat pedangnya melukai dua cursed di depannya. Mencabik-cabik tubuh sang cursed.

Tidak sampai sana, Hendery memutar kedua pedangnya menciptakan kobaran api berwarna kuning yang mengenai wajah cursed di depannya. Seakan tidak memberikan kesempatan, Hendery dengan cepat menancapkan salah satu pedangnya ke arah dada sang cursed. Seperti itulah Hendery, ia akan menyerang secara membabi buta tanpa jeda seperti saat ini.

"Perhatikan arah lain! Kau selalu seperti itu!" Omelan Xiaojun tiba-tiba terdengar di kepala Hendery, membuat Hendery berdecak kesal dan dengan kasar mencabut pedangnya dari dada sang cursed.

"Kau ini bisa tidak sih jangan me-..." belum sempat Hendery menyelesaikan ucapannya, ia sudah lebih dulu dikejutkan dengan kehadiran seorang cursed wanita bersurai panjang dengan lehernya yang hampir putus dan perutnya yang berlubang.

"SUDAH AKU BILANG KAN PERHATIKAN ARAH LAIN!" Amuk Xiaojun yang membuat Hendery hanya bisa meringis karena sejujurnya, suara sang armor bergema di kepalanya saat ini.

"Cursed tidak punya sopan santun!" Ujar Hendery sembari melompat tinggi saat mendapati tangan sang cursed tiba-tiba saja menjadi seekor ular panjang yang berniat menyerangnya. Tanpa membuka suaranya, Hendery yang masih berada di udara pun memutar tubuhnya dan memejamkan kedua matanya.

"Darah yang kotor, darah yang dikutuk. Aku akan membersihkannya dengan api abadi, api surga...purgatio." ujar Hendery yang kemudian membuka kedua matanya, menampakan kedua bola matanya yang memancarkan cahaya berwarna kuning, disusul dengan kedua pedangnya yang sudah diselimuti oleh api berwarna kuning.

Dalam satu kali tebasan, Hendery berhasil memotong kepala sang cursed. Membuat kepala dan tubuh cursed di depannya terpisah dan terbakar habis oleh api kuning miliknya. Melihat hal itu, Hendery pun mengulas senyum senangnya dan memutar pelan kedua pedangnya saat kakinya sudah kembali menapak di tanah.

"Aku keren kan?" Bangga Hendery.

"Tidak usah sok!" Ketus Xiaojun yang membuat Hendery hanya bisa menghela nafasnya kencang. Armornya itu sepertinya memiliki dendam tersendiri pada dirinya.

Baru saja Hendery akan beranjak dari tempatnya untuk memusnahkan cursed lainnya, tapi langkahnya terhenti dengan kedua matanya yang membulat horor. Saat api kuning yang melahap tubuh sang cursed tiba-tiba saja lenyap disusul dengan luka di tubuh sang cursed yang kembali sembuh, begitu juga dengan kepala sang cursed yang kembali menyatu dengan tubuhnya.

EDGES ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang