achtundzwanzig

2.6K 333 81
                                    

Gedung mewah serupa dengan sebuah istana tersebut terlihat cukup ramai, hal tersebut dikarenakan saat ini adalah waktu makan siang yang artinya para knight dan armor tidak memiliki kegiatan apapun selain makan siang.

Selain fasilitas sekolah dan kesehatan yang mewah, sekolah khusus knight tersebut juga memiliki sebuah taman luas yang terletak di belakang gedung yang menyatu dengan perbukitan di belakang sana.

"Donghyuck." Panggil seorang pemuda manis yang tengah duduk di dekat seorang pemuda tan yang tengah merebahkan dirinya di atas hamparan rumput hijau.

"Kau tidak makan siang?" Tanya si manis yang merupakan armor dari Donghyuck.

"Aku belum lapar, kau duluan saja." Jawab Donghyuck yang masih memejamkan kedua matanya, menikmati hembusan angin lembut yang menerpa wajah tampannya.

"Mau aku bawakan sesuatu? Kau harus makan." Suara lembut Renjun kembali terdengar yang membuat Donghyuck membuka kedua matanya, menampakan sepasang onyx yang begitu tajam.

"Apa saja, aku akan makan apa saja yang kau berikan." Jawab Donghyuck sembari menatap Renjun yang tengah duduk di sampingnya dengan kedua pipi yang sedikit memerah. Entah kenapa satu bulan belakangan ini Donghyuck memiliki hobi baru, yaitu menggoda sang armor.

"Eum...kalau begitu tunggu sebentar, aku akan segera kembali." Ujar Renjun yang kemudian beranjak dari duduknya, meninggalkan Donghyuck yang tidak bergerak sedikit pun dari tempatnya.

Tepat setelah sang armor pergi, Donghyuck pun mengulas senyum tipisnya sebelum memejamkan kedua matanya kembali. Entah kenapa sejak pagi tadi kedua matanya terasa sangat berat, membuatnya menjadi tidak fokus seharian.

Donghyuck yang tengah menikmati semilir angin yang menggelitik wajahnya pun seketika mengerutkan keningnya, saat mendapati angin yang berhembus tiba-tiba saja hilang begitu juga dengan suara di sekitarnya. Membuat kedua telinga Donghyuck saat ini seperti tuli, karena tidak ada satu pun suara yang memasuki gendang telinganya.

Sekitar lima detik Donghyuck terdiam sebelum membuka kembali kedua matanya, dan pemandangan yang pertama kali menyambutnya adalah ruangan hitam yang dulu menjadi tempatnya tinggal sebagai sosok kepribadian lain.

"Hanya tinggal kita berdua disini." Ujar sebuah suara yang mulai mengisi telinga Donghyuck, membuat Donghyuck mengubah posisinya menjadi duduk, dan betapa terkejutnya Donghyuck saat mendapati wajah yang sangat mirip dengannya sudah berada tepat di hadapannya.

Wajah tersebut terlihat begitu datar dan dingin, kedua matanya yang sayu dengan kantung mata yang sedikit menghitam. Donghyuck bisa merasakan aura tidak mengenakan dari sosok di depannya yang bisa ia yakini sebagai sosok kepribadian Donghyuck yang asli.

"Kenapa kau tiba-tiba muncul?" Tanya Donghyuck dengan wajah tak kalah datar.

"Hm...itu juga yang menjadi pertanyaanku. Biasanya aku tidak bisa masuk ke wilayah ini kecuali ditarik oleh sesuatu." Jawab kepribadian Donghyuck asli yang mengundang kerutan dikening Donghyuck.

"Ditarik sesuatu? Seperti?" Tanya Donghyuck.

"Seperti hipnotis yang dilakukan lima tahun yang lalu." Jawab Donghyuck asli yang sontak membuat kedua mata Donghyuck membulat. Bukankah kata Suho semua kepribadian Donghyuck tidak akan bisa mengingat soal hipnotis tersebut?

"Lalu apa maumu?" Tanya Donghyuck dengan nada sedikit menajam dan hati-hati, membuat sosok Donghyuck asli di depannya hanya diam dengan wajah datarnya.

"Tidak ada, aku hanya ingin menyapamu. Tapi Donghyuck-ah..." Donghyuck asli terlihat menjeda kalimatnya, membuat Donghyuck mengerutkan keningnya.

EDGES ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang