HUJAN

37 34 0
                                    

Aku ada,tapi mata hati mereka begitu
Buta untuk menganggap
Diriku ada.
.......

Jangan lupa voment yah
.
Jangan cuman baca doang tapi ngak follow.
.

Happy reading

"Kanaya".

Suara berat nan serak tertangkap di pendengaran kanaya.gadis itu menoleh dan mendapati sosok Devan tengah berdiri tidak jauh dari nya.

Namun satu kerutan terlihat jelas ke kening gadis itu saat mendapati penampilan cowok itu begitu berantakan.

Langkah Devan semakin dekat memperkikis jarak antara kedua nya.dalam jarak sedekat ini Kanaya dapat melihat banyak bekas biru yang terpampang nyata di wajah lelaki itu.

Bahkan bekas itu masih terlihat baru.terdapat sobekan di pelipis lelaki itu.

"Kenapa?".

Satu pertanyaan lolos dari bibir Kanaya saat lelaki itu tak kunjung berbicara.

"Pulang".satu kalimat yang lolos keluar dari bibir lelaki itu setelah lama memandangi wajah Kanaya.

"Pulang kemana,dev?

"Aku bahkan ngak punya tempat untuk pulang".

"Aku tau disini dingin,tapi ini lebih baik dari pada aku pulang ke tempat yang seharusnya disana bukan tempatku untuk pulang".

Devan terdiam,hati nya juga ikut sakit saat melihat gadis ini kembali rapuh oleh keadaan.

Pandangannya naik menatap butiran air yang satu persatu perlahan turun dari langit.sudah hampir 3 jam dirinya duduk sendiri disini semenjak bertemu dengan arion di tengah jalan tadi.

Tidak ada niatan untuk bangkit dari sana sebelum Devan datang dan mengajak dirinya untuk pulang.

Hujan semakin deras membasahi tanah dan menciptakan genangan air disana.

"Mau main hujan?".kini lelaki itu mengulurkan tangan nya dan mengajak gadis itu untuk bermain hujan bersama nya.dan kini kedua nya saling bergandengan tangan dengan lari larian kecil di bawah guyuran air hujan.

"Lo tau dari mana gue disini".

"Gue selalu tau kemanapun Lo pergi".

"Cenayang dong".ujar Kanaya yang membuat kedua nya tertawa lepas dan merebahkan badan di tengah tengah aspal itu.

Keheningan terjadi saat kanaya kembali terisak dengan memeluk kedua lututnya sebagai tumpuan tubuh nya.

Devan membawa gadis itu ke dalam dekapan paling hangat nya.tak peduli dengan luka di tubuh nya yang kembali terasa perih oleh air hujan.

"Kenapa,hmm?

"Kapan gue bisa dapatin perhatian,mama?".tanyak nya lirih dengan lelehan air mata yang semakin deras.

"Kapan gue di peluk mama seperti mama meluk Alana?

"Kapan dev?kapan?".

KANAYA :Last ImmortalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang