3-

394 51 4
                                    

Hari ini adalah hari minggu. Jisung berniat menghabiskan waktu berlibur hanya untuk bercinta dengan kasur kesayangannya.

Sesaat sebelum suara sang ibu yang memintanya untuk membeli beberapa bunga hias di toko depan apartemennya, membuat Pemuda tupai itu mengurungkan niatnya.

Tentu saja dengan tawaran sang ibu yang akan memperbolehkan dirinya untuk membeli beberapa coklat.

Jisung membawa tungkai kecilnya berjalan riang menuju toko.

Mengapa tidak membawa motor? Mudah saja. Karena ia tidak dapat mengendarai motor.

Yap. Diusianya yang sudah menginjak 17 tahun, Jisung sama sekali tidak bisa mengendarai kendaraan beroda dua tersebut.

Padahal ibunya sering sekali menyuruh dirinya untuk membawa motor ke sekolah. Hitung-hitung belajar motor.

Namun, pemuda tupai itu menolak keras. Ia jauh lebih bahagia berjalan kaki pergi kemana pun.

"Mbak naeyon!" Seru Jisung begitu masuk kedalam toko.

Perempuan cantik dengan rambut sepundaknya menoleh, dan tersenyum begitu mendapati kehadiran Jisung.

"Eh, Jisung. Mau beli bunga anggrek lagi?"

Jisung mengangguk. "Iya. Di suruh sama mama. Padahal aku mau rebahan seharian di kamar. Mumpung hari libur." Keluhnya dengan bibir yang mengerucut maju.

Naeyon yang melihatnya jadi gemas sendiri. Perempuan itu sedikit mencubit gemas hidung si tupai.

"Itu ada di etalase. Baru aku stok tadi. Ambil aja. Nanti duitnya taruh di atas meja."

"Oke."

Tangan kecilnya segera mengambil dua pot bunga anggrek yang terletak di depan etalase.

Ia kemudian menaruh uangnya di atas meja, sesuai dengan yang naeyon katakan.

"Mbak! Duitnya udah aku taruh di atas meja, ya!"

Baru saja pemuda itu akan menginjakkan kakinya keluar dari toko, namun ia malah terjatuh karena menabrak seorang pria.

"Aduh!" Adunya kesakitan, saat bokong ratanya mencium tanah.

"Kalo jalan liat pake mata dong." Dengus Jisung kesal.

"Hannie?"

"Anjing, Lo lagi."

"Kamu gapapa?" Minho mengulurkan tangannya berniat membantu Jisung.

"Yaelah. Potnya ancur. Lo sih." Jisung mengabaikan uluran tangan yang lebih tua. Tangan kecilnya bergerak mengumpulkan pecahan pot tersebut.

"Biar saya belikan yang baru."

Mata tupai itu memincing. "Beliin gua coklat sekalian dong."

Minho hanya mengangguk.

Jisung menyunggingkan senyum lebarnya. Merasa bahagia saat dengan mudah berhasil memporoti pria tua dihadapannya.

Setelah mengantikan dua pot anggrek yang rusak serta membeli beberapa bunga lavender untuk dirinya. Kedua lelaki tersebut segera menepi pada salah satu toko coklat.

Dengan girang Jisung berjalan masuk mendahului Minho yang baru saja selesai memarkirkan mobilnya.

"Mau beli coklat yang mana kamu?"

Jisung meletakkan jari telunjuk kecilnya pada dagu, memasang pose seolah sedang berpikir, sembari mata tupainya menatap seluruh coklat yang berada di dalam etalase.

"Gua boleh beli banyak gak, om?"

Minho lagi-lagi hanya mengangguk. "Ambil saja semua yang kamu mau. Nanti saya yang bayar."

[1] 𝗦𝗧𝗥𝗔𝗜𝗚𝗛𝗧 || MinSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang