6-

360 48 10
                                    

"Bangsat banget. Enak aja dia mau ngajak gua pacaran. Paras ganteng kayak gua gini mah lebih pantes dapet cewe spek bidadari."

Jisung terus memisuh setelah sebelumnya meninggalkan Minho sendirian di kafe.

"Anjing!" Umpatnya begitu melihat seorang gadis yang dirinya kenal betul kini tengah bercumbu panas dengan seorang pria bertubuh tinggi.

Itu Dahyun. Mantan kekasih kakak kelasnya yang baru saja putus seminggu yang lalu dengannya.

Tanpa pikir panjang, Jisung segera berlari kembali menuju kafe.

"Om!"

"Hannie? Ada apa?"

"Om, gua mau jadi pacar lu."

Terlihat jelas kedua bola mata yang lebih tua membulat sempurna.

"Gua mau jadi pacar lu, asal lu mau bantuin gua."

"Bantu kamu?"

"Gua mau lu bikin cemburu mantan gua, om."

Tangan kecil Jisung bergerak menggenggam tangan yang lebih besar.

Hal tersebut berhasil membuat Minho sedikit salah tingkah. Detak jantung yang berdegup cepat tak dapat Minho hindari.

"Iya, iya saya bantu." Pria berhidung bangir itu hanya dapat mengalah karena saat ini pikirannya begitu kacau dengan perlakuan Jisung yang jauh berbeda.

Sedang si pemuda tupai tersenyum puas. Lantas segera mengecup sekilas pipi kiri Minho.

Bagaimana dengan Minho?

Tentu saja pria itu hampir jatuh tidak sadarkan diri oleh kecupan tiba-tiba yang Jisung berikan.

"Eh, Jisung?"

Panggilan dari suara yang cukup melengking itu mengalihkan atensi Minho.

"Hallo, mbak Dahyun." Sapa Jisung dengan senyum yang mengembang lebar pada wajahnya.

"Kamu lagi apa di kafe?"

"Lagi ngedate sama pacar, mbak. Tuh orangnya. Gantengkan?" Ujarnya sembari menunjuk ke arah Minho.

"Dia orang kaya, mbak. Makanya saya suka."

Dahyun hanya menganggukkan kepalanya. "Baguslah kalo gitu. Berarti kamu udah move on dari aku kan?"

Si pemuda tupai terdiam.

"Lagian kamu sama mas-mas itu keliatan cocok kok, malah pake banget. Iya kan sayang?"

Pandangan Jisung kini beralih pada seorang pria berbadan tinggi yang kini tengah menganggukkan kepalanya.

"Loh, kok malah di puji cocok sih? Kamu emang ga cemburu mbak?"

Dahyun menaikkan satu alisnya. "Cemburu? Cemburu kenapa?"

"Aku udah sama yang lain loh. Apa lagi ini cowo. Kamu ga mau balikan lagi gitu mbak sama aku?"

Gadis itu menggelengkan kepalanya. "Enggak, ji. Kalo kamu emang belok, ya gapapa. Lagian kamu juga terlalu imut buat aku yang nyari cowo ganteng."

Rahang Jisung jatuh. Ia tak percaya di katai imut oleh seorang gadis. Harga dirinya seolah-olah terinjak-injak sebagai lelaki.

"Iya deh kalo kata kamu aku imut. Tapi, imut-imut gini, aku bisa buat kamu ngedesah keenakan di bawahku loh mbak."

Bukannya marah, Dahyun malah tertawa oleh ucapan adik kelasnya itu. "Kamu yakin bisa puasin aku, Ji? Mending aku aja yang puasin kamu di bawah ku, gimana?"

Jisung terdiam. Tidak lagi dapat berkata-kata saat harga dirinya sebagai seorang lelaki gagah kini telah hancur oleh satu rentetan kalimat dari gadis yang ia sukai.

"Udah, kamu sama mas ganteng itu aja. Aku ikhlas kok ji. Kayaknya mas ganteng itu bisa lebih puasin hasrat kamu."

Si tupai mentap nyalang Minho yang sedari tadi terdiam menyaksikan perdebatan yang ia lakukan.

"Kalo gitu aku pergi dulu ya, ji. Soalnya aku udah buat janji makan di restoran bareng pacarku."

Setelahnya Dahyun pergi meninggalkan Jisung yang diam termenung.

"Hannie? Kamu gapapa? Kamu beneran mau jadi pacar saya?"

"Diem lu banjingan."

Jisung mengacak surainya frustasi.

"Gua kira lu mau bantuin gua Manas-manasin dia. Ternyata yang lu lakuin cuma diem. Lu pasti senengkan harga diri gua di injek-injek?"

"Hannie saya-"

"Bacot, ah. Males gua sama lu. Gua pergi."

"Hannie tunggu."

Minho menarik pergelangan tangan Jisung, membawa sang empu untuk kembali duduk.

"Hannie. Saya ga tau apa yang sebenarnya terjadi tadi. Jadi saya cuma bisa diam. Kalau saya tau maksud kamu buat dia cemburu, dari awal saya akan bantu kamu."

"Bullshit, anjing. Udahlah, gua males liat muka lu."

Jisung kembali akan berdiri, namun pertanyaan Minho membuatnya tak tahan dan berhasil memukul wajah tegas milik pria bangir tersebut.

"Jadi kamu mau jadi pacar saya?"

Bugh!

"Gua jijik sama homo kayak lu. Jauh-jauh dari gua. Jangan pernah muncul di depan gua lagi, dasar sampah banjingan."

TBC

Padahal dia yg ngajak jadian, kenapa jadi Minho yang kena hujat -_-'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Padahal dia yg ngajak jadian, kenapa jadi Minho yang kena hujat -_-'

Bakatku emang kayaknya nyiksa si seme deh °•°

Btw, say sorry ya, chap ini rada short T_T

22/07/24

[1] 𝗦𝗧𝗥𝗔𝗜𝗚𝗛𝗧 || MinSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang