#6 Manusiawi?

10 5 0
                                    

Hari ini hari Sabtu, Reverie libur. Dia sudah terbiasa setiap hari libur bangun siang. Paling cepat bangun jam 9. Belum dengan bermalas-malasannya. Tapi, saat ini sepertinya dia tidak ingin melakukan rutinitasnya itu. Karena..

Wooff! Wooof! Wooof!

Pengganggu kecil menunggu di depan kamarnya. Itu Lotus. Anjing itu terlihat berseri karena hari ini jadwal Reverie libur. Biasanya setiap hari Sabtu, Lotus selalu dimandikan. Sekarang, mereka menuju ke halaman belakang.

"Lotus mau mandi, ya?"

Wooof! Woooff!

Anjing itu mengibaskan ekornya, senang. Tahap pertama, Reverie menyiapkan sabun dan perlengkapan anjing lain untuk Lotus. Harus lengkap agar bersih. Tahap kedua, mesin air dinyalakan. Mesin air di halaman belakang cukup jauh dijangkau. Letaknya di pojok taman dekat kolam berenang. Tetapi, ini untuk Lotus. Itu akan mudah baginya.

"Semangat, Re. Think it's easy." Ujarnya, menyemangati diri sendiri.

Setelah air menyala, ia langsung berlari ke tempat Lotus. Kembali melanjutkan tahap memandikan Lotus. Reverie mengambil selang dan mulai membasahi Lotus. Setelah itu, ia mengambil sabun dan shampoo, membuat busa yang banyak. Sesekali Lotus tertawa karena banyak busa di tubuhnya. Dan tahap terakhir, menyikat gigi. Ini pasta gigi Lotus.

Setelah semua selesai, Reverie mengambil handuk dan mengeringkan Lotus menyuruh anjing itu berjemur.

"Jangan jauh-jauh, ya. Deket pagar aja, ada sinar mataharinya tuh." Ucap Reverie.

Reverie beranjak dari tempatnya. Ia membereskan semua peralatan yanh telah digunakan. Sekarang ia yang akan mandi. "Peliharaannya mandi, yang punya kagak."

WOOOOFF! WOOOFFF! WOOOFFFF!

Baru saja masuk, sudah terdengar gonggongan Lotus.

"Tumben? Ada orang kali, ya." Reverie segera memeriksa. Ternyata ada seseorang di luar pagar. Perempuan. Menggunakan setelan kemeja dan blazer, seperti orang kantoran. Di bagian dada kiri terdapat nametag. Almas Widyari.

"Selamat pagi, ada perlu apa, Bu?" Tanya Reverie.

"Saya Almas. Direktur dari PT. Roxter Manajement. Ingin bertemu dengan Pak Jose Areris. Apakah ada beliau?"

"Ada, Bu." Reverie membuka pintu pagar tersebut. "Ada perlu apa, ya, Bu?"

"Saya perlu berbicara dengan Pak Jose. Saya disuruh juga sama Bank Bema, kalau tidak salah untuk menyampaikan suatu surat keputusan."

Reverie manggut-manggut. Ia mempersilahkan wanita itu masuk. Tapi tidak dengan anjingnya.

"Lotus, berjemur dulu. Kamu masih basah. Awas aja kalau masuk"

Reverie pergi ke ruang kerja Jose, menemui ayahnya.

"Pa... Di depan ada ibu-ibu. Kayaknya orang penting. Katanya dari PT. Roxter Manajement."

"Cewek atau cowok?"

"Ya, cewek lah, Pa. Kan ibu-ibu..."

"Yaudah. Bentar, bilangin."

Reverie pergi dari ruang kerja Jose, kembali ke ruang tamu. " Katanya, sebentar, Bu. Ditunggu."

Bu Almas hanya menatap sekilas, kembali menyiapkan surat-surat penting. Sombong amat, pikir Reverie.

"Pagi, Bu Almas." Sapa Jose.

"Pagi, Pak Jose. Saya tidak bisa lama-lama. Hanya meminta tanda tangan Bapak saja. " Bu Almas menyodorkan beberapa surat yang ditulis oleh komputer. Ada dua-tiga surat lain di baliknya. Kening Reverie menunjukkan kebingungan. Maklum, kepo banget.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jejak ReverieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang