1. infiltration mission

563 71 30
                                    

Suara kicauan burung kecil terdengar saling beradu, beberapa tupai nampak melompat dari satu pohon ke pohon lain, langit cerah berwarna biru dengan awan putih dan lembut bak kapas, adalah pemandangan yang selalu dinantikan setiap paginya oleh lelaki chubby pemilik senyum manis itu, "Hari ini sepertinya tak akan turun hujan ya, langit cukup cerah" dia bergumam pelan. Berjalan dengan sangat perlahan menikmati setiap pemandangan yang ada. Sangat tenang dan sejuk.

Hingga tak berselang lama suara lantang dari seseorang memecah keheningan dan membuat  Han jisung— sang putra mahkota kerajaan vardentia itu terkejut, "PUTRA MAHKOTA! PUTRA MAHKOTA!"

Pemuda dengan pakaian pelayanan kerajaan yang memang sangat ia kenali terlihat berlari mendekat, menghampirinya dengan tergopoh sebelum kemudian membungkuk dengan nafas terengah, "Selamat pagi Putra Mahkota!, salam hormat. Maaf karena telah mengganggu kenyamanan dan ketenangan mu dipagi hari"

"Ada apa? mengapa kau berlari seperti itu?" Dia bertanya bingung pada Lee Felix— Pelayan muda pemilik Surai blonde dan freeckles khas.

"Putra mahkota, kami semua tak bisa menemukan keberadaan Pangerang Seungmin. Dia... Dia sudah menghilang sejak subuh tadi" kata Felix, membuat jisung mengernyit, "Apa?, Bagaimana bisa?"

Yang lebih muda nampak mengangguk kecil, "Ya putra mahkota, jadi ketika bersiap untuk membangunkan pangeran, para pelayan dikejutkan dengan kamarnya yang kosong. Kami semua sudah mencoba mencari keseluruh penjuru istana namun tetap tak bisa menemukan keberadaannya. Atau bisa dibilang.... pangeran Seungmin kabur dari istana"

Akan tetapi, jisung sedikit kurang yakin pada perkataan terkahir yang diucapkan Felix. Dia menaikkan sebelah alisnya, mendengar pernyataan yang terdengar sepihak barusan, "Tunggu dulu, tapi bagaimana bisa kau menyimpulkan bahwa dia kabur dari istana? Bukan kah bisa saja dia hanya pergi kesuatu tempat?"

"Tidak putra mahkota-" dengan sedikit tergesa lelaki blonde itu mengeluarkan secarik kertas yang terlipat dari dalam saku celana usangnya, "ini putra mahkota, Aku menemukan surat ini di dalam laci meja menulis kamar pangeran Seungmin saat mencari petunjuk dan tanpa sengaja membaca isinya karena memang kertas itu tak dalam keadaan terlipat. Disitu tertulis namamu dan tanggal hari ini, jadi kupikir itu adalah satu-satunya petunjuk yang memang sengaja ditinggalkan pangeran Seungmin untukmu putra mahkota"

Jisung pun meraih kertas itu dan mulai membaca nya. Hening selama beberapa saat sebelum kemudian Geraman rendah terdengar setelah ia selesai membaca keseluruhan surat itu dengan seksama, "Kim Seungmin—benar-benar anak bodoh itu!" Tatapannya yang menajam beralih menatap Felix, "Lix, beritahu kepala pelayan Choi untuk menghentikan semuanya! Aku akan menemui Raja dan membahas masalah ini. Sebisa mungkin hentikan kegaduhan, jangan sampai berita ini menyebar keluar istana! cepat!"

Felix mengangguk takut melihat wajah marah serta suara dingin dari sang putra mahkota yang memang jarang di tunjukkan, "B-baik putra mahkota. Kalau begitu aku pamit undur diri" Lelaki chubby itu terkenal ceria dan selalu tersenyum, jadi tentu saja jadi terasa aneh kala melihat wajah hangat penuh keceriaan itu menampilkan kesan dingin dan serius.

Sementara Jisung yang kini tengah menuju aula istana dimana Raja berada tak henti merutuki perlakuan semena-mena sang sepupu yang tentu saja bisa menimbulkan dampak berbahaya untuk seluruh kerajaan valdentia. Dia akan merasa bersalah pada seluruh rakyat yang nantinya harus menderita hanya karena perbuatan satu orang tak bertanggung jawab yang dikendalikan oleh rasa cinta. Benar-benar, ia sendiri bahkan belum bisa menemukan arti cinta itu apa.

Setibanya di aula istana jisung langsung membungkuk, memberikan salam hormat pada Raja dan Ratu yang kini ada diatas singgasana "Salam hormat kepada yang mulia raja, Salam hormat kepada yang mulia ratu..."

The King Of The Veilstead Kingdom [Minsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang