3. Death or Alive

393 83 10
                                    

Typo Maapin ya

Suasana sepi mencekam, rasa dingin menusuk kulit benar-benar berhasil membuat gemetar lelaki chubby yang kini tengah memejamkan mata dan bersandar pada dinding dingin tahanan galap bawah tanah itu.

Matanya perlahan terbuka, kala merasakan kehadiran seseorang yang kini berdiri tepat di depan nya, menatap dengan tatapan merendahkan, "Kalian masih hidup?, Aku cukup terkesan atas kegigihan kalian para rakyat vardentia" lelaki bangir tersebut berujar sarkas membuat si chubby yang diajak bicara nampak mulai mendesis.

"T-tolong... tolong Seungmin... " Dia berkata dengan suara parau dan kecil. Jisung, sudah tak memiliki banyak tenaga lagi. tenggorokannya terasa sangat kering, kepala dan perutnya sakit, tubuhnya terasa sangat lemas, dia hampir tak bisa bertahan lagi.

Minho yang mendengar rintihan itupun menaikkan sebelah alisnya, "Ada apa? Kenapa kau tiba-tiba terdengar sangat menyedihkan?"

Seolah tak perduli dengan ejekan itu, jisung kembali berujar, "S-seungmin... D-dia demam... T-tolong Selamatkan..."

Kekehan sinis menggema di ruangan itu, menambah kesan mengerikan hingga membuat beberapa tahanan lainnya bergidik ngeri. Melihat betapa menyedihkan dua lelaki ini, Minho benar-benar puas, "Kalau begitu, apa kau akan tetap teguh pada pendirian mu untuk membuat nya kembali ke vardentia? meskipun kau harus berakhir di kandang cerberus?" Selidik nya penasaran, sangat senang melihat ekspresi putus asa dari jisung yang kini sudah nampak pucat pasi. Bahkan lelaki itu terlihat kesusahan hanya untuk tetap terjaga. Ohh astaga sungguh menggoda sekali mata sayu yang hampir tertutup ini.

Ngomong ngomong tentang cerberus, hewan itu benar benar menakutkan. Tak bisakah jisung berkahir di kandang kucing lucu saja. Atau jikalau memang ingin dibunuh kenapa tak Minho sendiri saja yang melakukan, setidaknya si bangir memiliki wajah yang tampan dan bersih tak seperti si cerberus yang sangat seram, terlebih dengan air liur, cakar tajam, taring kotor serta tiga kepala yang dimiliki. Akan tetapi dia mengurungkan niat protes nya karena penawaran itu saja sudah lebih dari cukup untuknya, dia tak ingin mengacau lagi karna terlalu banyak protes, "Aku... Aku lakukan apapun, asalkan Seungmin bisa pulang dengan selamat" jawab jisung pasrah, berusaha sebisa mungkin tak membuat banyak pergerakan yang dapat membangunkan sang sepupu yang kini sialnya terserang demam. Meskipun sempat memakan beberapa perbekalan sisa milik jisung selama beberapa hari ini, sistem imun tubuh yang lemah membuat lelaki itu mudah terserang sakit. Chan bahkan sampai bebrapa kali datang berkunjung khawatir.

Lelaki dengan pipi chubby yang kini keadaannya sangat berantakan dan Kumal itupun meringis, ketikan mendapati pandangannya semakin kabur dan kepalanya mulai berdenyut nyeri, "T-tolong... Kumohon...." Dan sebelum matanya benar-benar tertutup, jisung melihat Minho yang nampak menatap nya lekat dengan seringai tipis tercetak samar. Ia bergidik ngeri dalam hati, rasanya benar-benar seperti sedang dijemput oleh malaikat maut. Mengerikan.

Apakah ini akhir dari hidupnya?

***

"Dahulu kala, ditempat yang tak bisa Kita ketahui keberadaan nya berdirilah sebuah kerajaan kegelapan. Kerajaan itu adalah, kerajaan Vampir. Disana benar-benar sangat mengerikan, gelap dan misterius. Sang raja yang memimpin pun memiliki sifat yang sangat arogan dan kejam hingga tak satupun orang berani mengusik kerajaan kegelapan itu.
Namun tentunya, tak ada yang mengetahui identitas kedua mereka sebagai vampir karena memang mereka merahasiakan nya agar biasa hidup damai.

Hingga tibalah pada suatu hari, sang  Raja vampir yang ingin menyempurnakan kekuatan nya agar dia bisa kebal terhadap paparan sinar matahari. Ia memutuskan untuk pergi keluar kerajaan untuk mencari hewan suci yang dapat memberinya kekuatan itu, Unicorn. Awalnya perjalanan yang dilakukan berjalan dengan baik, sebab ketika pertama kali ia pergi, diluar kerajaannya sedang dalam keadaan malam hari. Namun selang beberapa saat, matahari fajar mulai bersinar ia tak bisa melindungi dirinya dalam perjalanan itu, hingga tanpa bisa terelakkan bahunya terbakar akan sinar matahari yang ada. Ia berlari, melindungi dirinya di balik batu besar sembari merintih kesakitan"

The King Of The Veilstead Kingdom [Minsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang