4. which should not be seen

297 66 11
                                    

Jisung tersenyum sendu menatap sang sepupu yang kini sudah bersiap kembali ke istana kerajaan mereka dengan ditemani oleh Chan.

Sudah 3 hari sejak hari itu dan demam yang diderita sekarang sudah cukup membaik. "Ji, kau yakin akan baik baik saja?" Tanya lelaki manis itu khawatir. "Apa aku harus menetap juga?"

Jisung sendiri menggeleng ribut, "Tak perlu, aku akan baik baik saja, kau jangan khawatir. Aku akan kembali secepatnya" kata lelaki chubby itu pelan, ia mengelus lembut surai yang lebih muda sebelum kemudian mengecup lembut dahinya. "Beritahu Raja dan Ratu untuk tak khawatir dan melakukan pergerakan apapun yang mencurigakan. Aku akan mencoba sebisa mungkin untuk meyakinkan Raja Minho agar mau membiarkanku kembali. Namun untuk saat ini, kau saja sudah lebih baik"

Seungmin memeluk tubuh ringkih dari kakak sepupunya itu, merasa sedikit bersalah. Padahal lelaki itu datang kemari karna khawatir dan ingin menjemputnya, namun dia malah harus terjebak disini bersama sang raja kegelapan yang sejak tadi nampak mengawasi dari ambang pintu masuk kerajaan veilstead dengan tatapan datar terkesan tak suka. Berada di sekitarnya saja sudah membuat Seungmin mual, bukan apa, hanya saja energi tekankan yang di berikan oleh Minho benar-benar kuat dan mendominasi segala hal, ia bahkan kesulitan bernafas sebab rasa sesak di dadanya.

"Kepala pengawal Chan, aku minta tolong jaga pangeran Seungmin. Tolong pastikan dia sampai di kerajaan vardentia dengan selamat" titip jisung.

Chan membungkuk kecil dan tersenyum, "Aku akan memastikan itu semua putra mahkota, kau tak perlu khawatir dan istirahat lah. Karna mau bagaimana pun sebagai kekasihnya aku akan menjamin keselamatan Seungmin"

Kedua lelaki muda itu pun mulai pergi meninggalkan area istana, Seungmin menaiki kuda dengan dituntun oleh Chan.

Disini segalanya sungguh berbeda 100% dengan kerajaan vardentia, dia tak terbiasa. Terlebih ancaman yang sejak tadi memperhatikannya. Meskipun mencoba abai tapi tetap saja perasaan tak nyaman menghantui kala mengetahui Minho memperhatikan nya sejak tadi, seolah tatapan tajam itu bisa saja melubangi kepalanya.

"Mereka sudah pergi, cepat masuk" perintah lelaki bangir itu dengan nada dingin.

ah siall! Dia tak ingin masuk ketempat dengan atmosfer mengerikan lagi. Jisung menelan ludahnya dengan susah payah dan berbalik menatap takut minho, "B-bisakah aku disini sedikit lebih lama?"

Mendengar permintaan itu dahi Minho mengernyit tak suka, "Masuk sekarang. kecuali kalau kau memang ingin kaki mu patah" Jisung melotot, dan buru-buru berlari mendekat kearah yang lebih dominan. "A-aku akan masuk sekarang yang mulia"

"Mulai sekarang jangan injakan kaki mu keluar istana meskipun hanya satu langkah. Kau mengerti?"

"Y-ya yang mulia, aku tak akan melakukan nya"

***

"Semenjak kejadian waktu itu, baik sang raja vampir maupun si pangeran manis dari kerajaan putih mulai jadi sering bertemu.  Keduanya saling jatuh cinta dan sepakat untuk menjalin kasih, bahkan Raja vampir menjadikan sang pangeran sebagai pengantinnya. Mereka hidup damai, meskipun sesekali pangeran harus pergi secara sembunyi-sembunyi sebab sang ayah yang merupakan raja dari kerajaan putih tak menyetujui hubungan mereka"

Pemuda dengan mata sipit yang sejak tadi menyimak terlihat mengerutkan dahinya, "pengantin? Apa mereka berdua menikah?" Dia menyela sebelum si pelayan sempat melanjutkan bercerita.

Yang ditanyai seperti itu tentu kebingungan, bagaimana menjawab pertanyaan yang sangat sangat berbahaya ini. Jadilah ia hanya bisa tersenyum kikuk sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "T-tidak seperti itu pangeran. Vampir tak hanya menikahi untuk menjadikan seseorang sebagai pengantinnya. Tapi mereka.... Mmm..."

The King Of The Veilstead Kingdom [Minsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang