' 8

24 2 0
                                    




'



"itu tidak mungkin hyung. aku sendiri duduk di belakangnya dan aku sama sekali tak merasakan apapun."

seseorang yang berdiri membelakanginya itu terdiam beberapa saat, membuat keheningan sementara menyelimuti keduanya di dalam ruangan minim cahaya tersebut.

malam gelap menjadikan ruangan itu hanya mendapatkan cahaya sinar rembulan yang menyelonong masuk melalui kaca jendela besar.

mata mereka bertemu setelah dia membalikkan tubuhnya menghadap dirinya. senyuman terukir di bibirnya.

"hyung percaya padamu." ucapnya, membuat pemuda manis itu ikut tersenyum menatapnya.

ia membelai lengan kurusnya yang terbalut sebuah jas putih yang terdapat lambang bintang di bagian dadanya berwarna kuning.

"hyung percayakan semuanya padamu. jangan pernah lengah, seseorang bisa saja berubah kapanpun." ujarnya.

ia menganggukkan kepalanya, namun raut wajahnya berubah dalam sekejap.

"ada apa?"

ia menghela nafasnya sejenak. maniknya menatap lekat si lawan. "aku merasakan aura aneh di salah satu teman baruku."

yoshi— menyerengit mendengarnya, tetapi ia tak menjawab karena melihat sang lawan bicara akan kembali bersuara.

"sepertinya dia bukan manusia biasa." sambungannya terpotong kala seseorang yang menggunakan jas putih sama persis itu masuk dengan nafas yang memburu. perhatian keduanya disana sontak tertuju padanya.

yoshi menghampirinya, menatap wajahnya yang masih mencoba untuk mengatur nafasnya.

"ada apa hyung?"

yang di panggil dengan sebutan hyung itu mendongak menatap yoshi dengan tatapan yang sulit di artikan, seperti ada sesuatu yang ingin ia sampaikan padanya.

pemuda yang berdiri di belakang yoshi itu pun menyembul menatap seseorang yang yoshi ajak berbicara, ternyata hyunsuk.

bukannya menjawab pertanyaan yoshi, hyunsuk justru menatap pemuda yang berdiri di samping sang empu, menghampirinya membuat yoshi bingung.

"kau, bagaimana? sudah mendapatkan informasi?" tanya hyunsuk.

yoshi menahan lengan sang kakak, membuat tubuhnya menghadap ke arahnya. "hyung. ini baru hari pertamanya, kau jangan membuatnya terburu-buru."

hyunsuk menghela nafasnya sejenak, menatap manik hazel pemuda yang kita kenal takata mashiho yang menjadi siswa baru SMA teulight tadi pagi.

hyunsuk berjalan menuju jendela besar yang terletak di bagian ujung, meluruskan pandangannya ke arah rembulan malam yang bersinar terang dari ketinggian gedung yang ia pijaki.

"yoshi, ada sesuatu yang ingin aku sampaikan padamu." ujarnya.

si empu lantas mengangguk. ia tahu tujuan sang kakak menemuinya pasti ada sesuatu yang ingin ia sampaikan padanya. ia mendekat ke arah berdirinya hyunsuk.

"salah satu keturunan raja pemburu telah lenyap." ucapnya, sontak membuat mashiho bahkan yoshi terkejut.

"maksutmu— siapa dia?" tanya yoshi.

hyunsuk membalikkan badannya menatap mashiho dan yoshi bergantian. "jihoon."

♪ cazador ♪

angin malam menyapu permukaan kulit kedua insan yang tengah duduk di antara tembok pembatas balkon, menatap rembulan malam yang bersinar terang menyinari bumi di malam hari.

keheningan benar-benar menyelimuti keduanya karena perhatian mereka tersita oleh langit malam.

asahi menolehkan kepalanya saat merasa seseorang memperhatikannya.

"sudah lama sekali. apa tidak apa jika aku memanggilmu hanya untuk seperti ini?" tangannya. asahi takut jaehyuk tidak nyaman saat ia memanggilnya hanya untuk saling diam seperti ini.

terlebih lagi asahi kesepian.

jaehyuk tersenyum tipis, tak melepas pandangannya dari asahi sedikitpun.

"bukan masalah. aku merasa senang kau mengingatku." ujarnya.

asahi menundukkan kepalanya merasa malu dengan jawaban pemuda itu. mereka kembali saling diam menatap dunianya sendiri. asahi mendongak ke atas menatap bintang-bintang malam yang bersinar sangat indah, sementara jaehyuk tak pernah melepas sedikitpun pandangannya ke asahi.

mereka benar-benar terdiam cukup lama disana, dan mereka bertemu hanya untuk saling diam? tentu tidak, dengan begini asahi jadi merasa tak sendirian lagi.

kedatangan jaehyuk yang tiba-tiba membuat asahi merasakan gejolak aneh di dalam dirinya, tetapi setelah fakta terungkap bahwa pemuda itu adalah bukan manusia biasa juga membuat asahi merasa aneh terkadang.

"asahi." panggilnya membuat si empu nama menoleh.

jaehyuk menghela nafasnya sejenak, memandang lurus ke depan membuat alis asahi menyerengit.

"ahh, tidak." jaehyuk menggelengkan kepalanya dan kembali menatap asahi.

asahi benar-benar dibuat bingung, ia hanya menggelengkan kepalanya dan kembali menatap ke atas.

jaehyuk hanya tersenyum sembari menggelengkan kepalanya.

jaehyuk memikirkan keamanan asahi. ia tahu seharusnya ia pergi dari kota ini dan menjauh dari mereka. selama mereka bertemu dan masih berhubungan, tentu menjadikan ketidakamanan bagi asahi dan akan selalu pada zona bahaya.

tetapi sekarang, sepertinya harus dibiarkan seperti ini dulu. mereka kembali terfokus menatap langit-langit malam yang semakin larut, karena waktu terus berjalan.

♪ cazador ♪

cazador ; jaesahi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang