'
"tentang para pemburu." pria paru baya berdiri tegap dengan jas putih yang membungkus tubuhnya itu berjalan mengelilingi ruangan tersebut, menatap para kaumnya.
beberapa dari mereka berdiri tegap dengan jas putih yang sama dengan lambang bintang kuning di dada mereka. menatap ke arah sang kepala pemimpin berbicara.
"aku mendapat informasi bahwa raja mereka membuat langkah yang mencurigakan." sambungnya membuat mereka semua sama-sama bingung.
sementara yoshi, ia menatap sang kepala pemimpin untuk bertanya. "raja mereka?"
"iya. pemburu terkuat adalah, jaehyuk."
mereka semua terkejut. mereka tentu saja tahu siapa jaehyuk. yoshi meneguk ludahnya kasar, mengepalkan tangannya membuat urat syarafnya menguar dari kulitnya.
jaehyuk adalah salah satu kaum pemburu dari darah keluarga park yang masih hidup. yoshi tahu karena hyunsuk yang memberinya informasi tersebut waktu itu.
seingatnya raja pemburu diduduki oleh jihoon, tetapi mengingat penjelasan hyunsuk lagi ia tahu alasannya mengapa justru jaehyuk— adik jihoon yang menggantikan.
dan tentang informasi baru dari sang kepala pemimpin, para kaum aigist— hanya perlu menghabisi raja mereka untuk menghilangkan lebih banyak lagi kaum pemburu.
mashiho menatap raut wajah sang kakak di sampingnya. ia membelai punggung lebar yoshi membuat si empu menoleh, ia melihat senyuman manis dari mashiho ke arahnya.
♪ cazador ♪
sementara di kediaman hamada, asahi baru saja menyelesaikan tugas sekolahnya tepat di pukul 10 malam. asahi terduduk di tepi ranjangnya menatap keluar balkon.
ia masih mempertimbangkan pemikirannya untuk memanggil jaehyuk dan bertanya tentang apa yang membuatnya tak tenang sedari tadi hanya karena argumen yedam. asahi yakin pasti ada sesuatu yang jaehyuk tutupi darinya.
beberapa saat terdiam, asahi memutuskan untuk tidur dan menghempas jauh-jauh pikiran buruknya. namun bayangan seseorang berdiri di balkon membuat asahi bangkit dari tempat tidurnya.
"jaehyuk." panggilnya kala melihat bayangan itu menghilang dari balkonnya.
kala sampai di balkon, asahi melihat jaehyuk yang berjalan di bawah sana.
"jaehyuk!" asahi berlari dari kamarnya menuju bawah untuk bertemu dengan pemuda itu.
saat tiba di teras rumah, asahi menyisir pandangannya ke sekeliling rumahnya ,tetapi nihil ia temukan jaehyuk.
"jaehyuk. kau dimana?" teriaknya sembari terus melangkah mencari keberadaan jaehyuk. asahi yakin bahwa yang ia lihat dari balkon tadi adalah jaehyuk.
"maaf. aku jadi harus membuatmu keluar, karena ada seseorang yang sedang mengawasiku." ujar seseorang dari belakang membuat atensi asahi beralih.
ia melihat jaehyuk yang berdiri disana. ia mendekat. "jaehyuk, ada apa? kenapa kau tiba-tiba muncul?"
jaehyuk menatap asahi dengan tatapan yang sulit diartikan. "aku tidak punya waktu untuk menjelaskan, aku—"
"ternyata kau datang lebih cepat dari yang aku bayangkan, raja pemburu." ucapan jaehyuk terpotong kala seseorang menyela dari arah belakang.
atensi jaehyuk dan asahi beralih, menatap haruto yang berdiri menatap tajam ke arah jaehyuk.
asahi berdiri di depan tubuh jaehyuk dengan menghalanginya menggunakan kedua tangannya yang merentang.
"haruto." asahi takut jika haruto tiba-tiba menyerang jaehyuk, apalagi ia tahu bahwa haruto sudah lama mengincar jaehyuk sebagai pemburu.
tatapan mata haruto dan jaehyuk saling menyambar dengan tatapan tajam.
"yang belakangan ini muncul, apa benar itu kau?" tanya haruto.
jaehyuk terdiam sejenak dan mengangguk samar. "iya, itu aku."
haruto menduganya sedari awal, tetapi yang membuat ia terkejut adalah asahi yang malah membela pemburu itu, padahal bisa saja target jaehyuk adalah dirinya sendiri.
"haruto, apa kau kesini untuk menghabisinya?" tanya asahi kemudian.
haruto menatap ke arah asahi yang senantiasa berdiri di depan jaehyuk, seolah menjadi tameng untuk orang yang lebih kuat darinya.
"aku sudah katakan padamu bahwa mereka itu berbahaya sa." ujarnya.
asahi menggelengkan kepalanya samar. "kau tidak tahu apa-apa—"
"kau yang tidak tahu apa-apa." sela haruto dengan volume tinggi. haruto mengalihkan pandangannya kembali pada jaehyuk.
"jadi, termasuk kejadian orang-orang itu juga atas perintah darimu?" tanya haruto kembali.
"tidak. itu bukan aku." jawab jaehyuk datar.
namun tiba-tiba pria paru baya menyembul di balik pohon yang menjulang, mengalihkan atensi mereka bertiga. pria paru baya dengan bola mata birunya menatap ke arah mereka.
haruto melihatnya sama seperti kejadian malam itu, saat ia menemukan sebuah ular dari tubuh seorang pria setelah ia berhasil membuatnya pingsan.
jaehyuk melihat haruto yang menyerang ke arah pria paru baya tadi, sampai membuatnya terbentur sebuah tembok. pria itu pingsan dan seperti dugaan, sebuah ular biru merambat keluar.
saat hendak menghabisinya lagi, jaehyuk menghalangi haruto lebih dulu membawa pria paru baya yang telah pingsan itu.
"tidak salah lagi." gumam haruto.
jaehyuk menatap ke arah asahi yang menatapnya sendu. ia memejamkan matanya. "maafkan aku." monolognya sebelum akhirnya menghilang meninggalkan haruto dan asahi yang sama-sama terdiam.
sampai haruto bergerak mendekat ke arah asahi, namun pemuda itu beringsut menjauh.
"asa—" panggilannya terpotong kala mendengar jawaban tertohok dari si empu.
"kau memanfaatkanku. kau menjadikanku umpan untuk mendatangkan yang lain kan?" tanya asahi dengan nada meninggi.
haruto menatap asahi tak percaya, rupanya pemuda itu masih tutup mata akan apa yang ia lihat baru saja ,seolah sudah terbiasa.
"tidak sa—"
asahi beranjak pergi tanpa mendengarkan penjelasan haruto. asahi merasa kecewa setelah apa yang terjadi, ia tahu pasti ini sudah menjadi bagian dari rencana haruto.
sementara haruto, ia hanya terdiam di pijakannya. ia masih memikirkan jalan pikir asahi yang masih mencoba melindungi manusia seperti mereka.
♪ cazador ♪

KAMU SEDANG MEMBACA
cazador ; jaesahi
Fantasy"meskipun kita berada sangat jauh, tetapi aku pasti akan selalu mengingatmu."