L&L ╿ 08

7 11 0
                                    

!!TYPO BERTEBARAN!!

-

Malam ini cuaca sangat tidak mendukung, di tambah keadaan cafe yang tadi sempat riuh membuat nara memutuskan untuk pulang saja.

Jangan tanya kemana kekasih seminggu nya itu, belum sampai seminggu ia sudah di tinggal tugas beberapa hari keluar kota.

Ia jadi bingung kontrak seminggu nya berakhir atau di tunda?.

Sepanjang perjalanan ke rumah nara melamun, kepalanya sakit sekali. Hari ini ia sudah mendapatkan gejala gejala yang kurang sehat. Seperti pilek di sertai flu dan batuk.

Beruntung saat bernyanyi tadi suaranya tidak hancur. Walaupun tadi sempat pending beberapa puluh menit, tapi nara pada akhirnya memutuskan untuk lanjut menyanyi dengan kondisi batuk dan bersin.

"Kita mampir ke apotek dulu ya?"

"Loh buat apa?"

Nara menatap helm di depannya dengan alis terangkat sebelah.

"Beli obat"

"Kak Rio sakit?"

Remaja laki-laki itu tak merespon apapun, hingga tiba di depan apotek

"Bukan aku, tapi kamu"

"Aku?" tunjuk Nara pada dirinya sendiri.

"Iya kamu. kebetulan aku juga mau pasok vitamin dan tambah darah untuk orang di rumah, jadi yaudah sekalian"

Nara manut saja, ia ikut turun dari atas motor setelah rio mendahuluinya.

"Kamu biasa minum obat apa nara?"

"H-ha?"

"Iya kamu... biasa minum obat dengan merek apa? Pereda nyeri yang gimana?"

"Eh? Aku nggak sakit kepala kok kak, cuma flu sama batuk aja"

"Bisa minum obat sirup?"

"Bisa.. Tapi aku nggak suka"

"Yaudah pil aja ya"

Nara terkesima dengan tingkah rio hari ini.

"Ayo.."

Obsidian nya terpaku terhadap gandengan Rio pada tangannya.

"Helmnya udah di pakai lagi?"

"Udah.." sahutnya celingukan sedikit.

Motor kembali memangkas jalanan hingga tiba di rumah si puan.

"Istirahat yang cukup, jangan begadang. Cepat sembuh ya"

Senyumnya lekas terbit dengan lebar di kedua sisi tatkala tangan rio menyentuh kepalanya.

"Gih sana masuk"

Entah mengapa tatapan rio seakan menghipnotis Nara. Ia yang terkenal jutek kepada laki-laki sekarang jadi terpesona dengan senyum gummy milik teman kerjanya itu.

Dulu ia akan memukul tangan orang yang berani menyentuhnya, sekarang ia malah salah tingkah, dan menuruti permintaan rio untuk masuk kedalam lebih dulu, sampai akhirnya remaja tersebut berangkat lagi menyusuri jalanan beraspal.

Nara hendak berbalik setelah menutup pintu. mahen entah dari mana tiba-tiba muncul sehingga mengagetkan Nara yang sibuk mengurusi kedua pipinya yang memerah.

"Astatang!.. Lo ngapain sih? Kek setan aja!"

Mahen hampir tertawa namun ia tahan, menginterogasi adiknya lebih seru daripada menertawakan kelatahannya nara.

Lost & LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang