L&L ╿ 09

3 1 0
                                    

!TYPO BERTEBARAN!
belum di revisi

Terhitung sekarang sudah empat bulan semenjak nazera bekerja menjadi penyanyi di cafe reiga. Ia sempat berhenti beberapa kali karena ulangan harian dan baru kembali bergabung hari ini.

Sebenarnya ada sebuah rahasia yang semua orang tak tahu. Rahasia yang sudah berhasil nazera simpan 4 bulan terakhir sejak pertama kali ia di antarkan pulang oleh rio.

Rahasia apa?

Entahlah hanya dewa yang tahu, eh.. Maksudnya hanya author yang tahu..

Sekarang jamnya istirahat setelah tadi mereka berhasil membawakan tiga lagu pembukaan dan saat ini nara terlihat lelah menyanyi.

"Haus?"

Ia hanya mengangguk tanpa tahu siapa yang berbicara. Sadar-sadar sudah ada sekaleng minuman soda tersodor di depan wajahnya.

"Eh? Saka?"..

Tentu nazera terkejut, pasalnya remaja itu terkesan cuek dan dingin ia bahkan tak perduli sekitar. Tapi apa ini? Dia baru saja mengambilkan nara minuman.

"Kalau tuh mata cuma liatin gue, nggak bakalan hilang haus lo"

"Eh.. I-iya.. Sorry kak"

Bergegas ia mengambil pemberian saka tak lupa langsung meneguk nya karena tergugup.

"Lucu banget, sih"

Uhuk

Uhuk

Uhuk~

"Kamu kenapa?"

Entah datang dari mana, Tiba-tiba rio sudah berada di tempat. Bertepatan dengan berlalunya saka ke kursinya. Bahkan saat nazera batuk tadi saka sempat menoleh namun kembali melanjutkan jalan setelah rio muncul.

"A-anu.. Itu.. Aku"

Uhuk

Uhuk~

Tenggorokan masih terasa gatal. Bayangkan saja tersedak minuman bersoda, setajam apa cairan itu menggerogoti leher bagian dalamnya.

"Sebentar aku ambil air putih dulu"

Tak lama rio kembali dengan segelas air putih.

"Di minum dulu"

Sedikit terasa lega, namun tak sepenuhnya.

"Kamu baru sembuh radang kenapa minum soda?" peringat rio.

Di ambilnya kaleng tersebut dari tangan nazera dan membuangnya ke tempat sampah.

"A-anu kak.. Itu buk—"

"Jangan minum soda, nggak baik buat kesehatan, minum air putih aja yang banyak"

Dengan berat hati nazera mengangguk, sekejap ia melirik ke arah saka, yang nazera rasa sudah kembali tidak perduli dengan keadaan sekitarnya.

Ada perasaan tak enak, pasalnya minuman tadi belum habis ia teguk namun sudah di buang oleh rio.

"Pulang nanti sama aku ya"

tangan rio menepuk pelan pucuk kepala nazera.

"Perhatian banget lo" celetuk dean dari arah belakang.

Nazera sebenarnya malu di perlakukan seperti ini di tempat umum, ia tidak terbiasa dan ini terlalu canggung.

Pantas saja tak punya pacar, ia sendiri tak nyaman di perlakukan manis.

"Cewek gue, ya pastilah harus di perhatiin"

Lost & Love

"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lost & LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang