L&L ╿ 07

12 12 0
                                    

!!TYPO BERTEBARAN!!

-

Happy Reading...

-

Saka menatap luar jendela apart-nya dengan ekspresi datar, matanya juga tak henti memperhatikan kendaraan di bawah sana yang sedang berlalu lalang.

Secangkir air mineral dingin dari kulkas ia sesap dan telan hingga habis lalu kembali berdiri tegak seraya memasukkan tangannya ke dalam saku celana.

"Lo mikirin apa sak?" tanya rio dengan gitar di tangannya.

"Nggak ada" jawab saka singkat.

Rio memetik beberapa senar mencari nada yang cocok sebelum kembali membuka suara. "Nggak ada, tapi lo berdiri di sana. Gue tau betul seorang saka itu bagaimana, jujur aja lo lagi mikirin apa?"

Saka tersenyum miring, lantas mengambil tempat di sebelah Rio, merebut gitar temanya.

Tak ada pembicaraan yang keluar dari saka, ia bahkan tak menjawab pertanyaan dari rio.

Merasa di acuhkan, remaja tersebut mengeluarkan handphonenya di karenakan berisik sejak tadi.

"Hallo?"

Saka tidak perduli dengan sekitar, termasuk si penelepon yang menghubungi rio.

"Memangnya lo di mana nazera?"

Kepalanya mendongak, begitu nama nazera di sebut pemuda yang duduknya tepat berdampingan dengannya.

"Yaudah tunggu di sana gue jemput ya"

Rio bangkit dan memakai jaketnya setelah telpon di matikan, hal ini mengundang pertanyaan saka.

"Lo mau kemana?"

"Mau jemput nazera"

Rahang saka sedikit mengeras, tampak ada rasa kesal di matanya.

"Kenapa nazera?"

"Dia baru pulang sekolah, jadi abangnya nggak bisa jemput. Makanya nelpon gue minta tolong buat jemput"

"Kenapa harus lo?"

"Biasanya juga gue yang kadang jemput dia sak, kalau kakaknya lagi nggak sempat. makanya dia minta tolong ke gue lagi hari ini"

Ryo bergegas keluar dari kamar meninggalkan saka yang masih di lapisi api cemburu.

Entah apa yang membuat remaja itu marah dan kesal terhadap sahabatnya, yang pasti dari raut wajahnya ia bisa menelan manusia hidup hidup.

"Kita liat, habis ini lo bisa jemput dia lagi atau nggak?"

-
Love & Lost
-

"Pakai helmnya"

Nazera tampak tersenyum tipis, ia tidak salah menilai seorang rio wajahnya memang imut tapi sikapnya benar-benar boyfie sekali dalam memperlakukan seorang gadis.

"Udah?"

"Udah!" sahut nazera sedikit semangat.

"Oke.. Kita jalan"

Sepanjang jalan keduanya sama sama fokus, rio fokus membawa motornya nazera sibuk dengan handphone.

"Zera!"

"Hah?! Kenapa rio?"

"Lo mau beli sesuatu?!"

Nazera tampak berpikir, ia diam beberapa saat sebelum akhirnya buka mulut.

Lost & LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang