05: Terima atau Tidak?

6 1 0
                                    

~I Need You~

~Tinggalin vote&komennya ya!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Tinggalin vote&komennya ya!"

-***-

PRITT!

Terdengar sangat jelas dari pluit seorang wasit di pinggiran lapangan basket SMA Gemilang siang ini.

Terdengar juga suara para penonton yang bersorak menyemangati Tim kesayangannya.

Siang ini SMA Gemilang tengah mengadakan kompetisi yang rutin mereka lakukan setiap tahunnya, setelah mendapatkan sang juara pihak sekolah aka mengirimkan mereka ke tingkat provinsi.

Terlihat sosok Queen dan Nadhif di sebelahnya yang fokus melihat pertandingan dengan sebuah name tag holder card yang tergantung di leher mereka. Yang memakai benda itu hanya panitia dan anggota osis yang menjalankan pertandingan ini.

Suasana seru sekaligus menegangkan menyelimuti lapangan itu. Karena kedua tim itu yang seri, belum ada dari antara mereka yang bisa memasukkan bola basket itu ke ring.

"Duh, bosen, cape juga, pake banget gue di sini! Bisa keluar gak sih Dhif?" tanya Queen memecah keheningam di antara mereka.

Nadhif pun sontak menatap Queen, "yaelah Queen, lo duduk aja capek, gimana mereka yang tanding!" balas Nadhif sedikit cetus karena heran melihat perempuan itu yang terasa capek padahal sedang duduk.

Mau tak mau perempuan itu harus tetap berada di posisinya, inilah nasib ketua osis yang harus kelihatan ada di setiap acara sekolah seperti ini.

Mata hazelnya itu menyorot sosok Rajen yang kini tengah berlari dengan bola basketnya. Sontak semua pendukung Rajen berteriak menyemangati cowok itu.

Kini, tim Samuel berusaha menutup kemungkinan Rajen memasukkan bola itu ke ringnya. Sontak Queen pun menjadi ikut menyorot hal itu.

Rajen terlihat dengan lincahnya melewati para tim musuhnya, hingga Samuel pun terlewati. Dan pada akhirnya Rajen melompat dan melemparkan bola itu masuk ke ring.

"WOOAAAHHH!"

Sorakan yang di dominasi kaum hawa yang mendukung tim Rajen pun bersorak dan melompat kegirangan melihat aksi Rajen tadi.

Entah mengapa Queen malah menarik sudut gari bibirnya melihat Rajen yang kini sudah berlari mengarah ke timnya.

Satu pluit berbunyi pertanda pertandingan telah usai. Tapi, Queen kini malah tak mengahlikan pandangannya ke pada Rajen, padahal tim Samuel berada tepat di sisi kirinya di banding tim Rajen yang ada di sebelah kanannya.

RAFINA: Forever With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang