Di jodohkan hanya karena permintaan orang tua? Itu lah yang di rasakan seorang Rajendra Maverick Atlas dan Dzafina Shaqueena Kusuma, yang awalnya saling membenci.
Rajendra sosok kapten basket di SMA Gemilang yang terkenal cuek, cuek, dan juga seoran...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~Tinggalin vote&komennya ya~
—***—
“Maka dengan ini, saya Dito Anggara selaku kepala sekolah SMA Gemilang menyatakan penetapan ketua dan wakil ketua osis baru, Dzafina Shaqueena Kusuma terpilih sebagai ketua osis, Nadhif Aldiano sebagai wakil ketuanya.”
Setelah suara itu tak terdengar lagi, dan kini telah di gantikan dengan suara tepuk tangan seluruh murid SMA Gemilang yang sedari tadi sudah berbaris rapi.
Terlihat sosok Dzafina atau kerap di siapa Queen itu tengah mengukirkan senyuman indah dari bibirnya. Jas almamater berwarna biru tua itu kini sudah di pakaikan ke tubuhnya.
Mata hazelnya itu menyorot kedua sahabatnya yang sudah kegirangan dan kini dirinya sudah berada di depan mereka.
“Congrats ya, Queen!” seru Nadhira sambil memegang tangan sahabatnya itu.
“Aahhkk, thanks Nadh!” balas Queen sambil merekahkan senyuman manisnya itu.
Dzafina Shaqueena Kusuma, perempuan itu adalah primadonanya SMA Gemilang, hanya saja dia itu galak. Tapi semua cowok yang ada di sana tak akan mungkin tidak jatuh dalam pesonanya Queen.
Mata hazel yang berbinar, bibir kecil yang berbentuk hati berwarna merah mudah, rambut yang di kepang satu, hidung mancungnya itu kini sudah di sorot oleh seseorang.
Seorang cowok dengan tangannya ya ng bersedekap dada di bawah dasi biru yang longgar itu dia menatap Queen.
Kedua sahabatnya itu, Marcel, Ardian, yang sontak berdeham. Dan empat lainnya—Daniel, Aditya, Jeevan, Raden, yang mereka semua lengkap dengan jaket kulit hitam di belakangnya tertuliskan nama dan logo khas geng Viper.
“Lagi-lagi adkel pemenangnya, brother!” ucap Marcel dengan senyuman tengilnya.
***
Terlihat di mading kelas foto Queen yang menyatakan kalau perempuan itu kini telah resmi menjadi ketua osis. Mata oval yang berbinar itu melihat dan membaca setiap tulisan yang tercatat di sana.
Satu sudut bibir tipis perempuan itu terangkat, “Queen-Queen, sok-sokan jadi ketua osis, huh!” sinis Azalea.
Tiba-tiba satu tangannya tertarik, sehingga badannya pun berbalik dan sedetik kemudian dia jatuh di dada bidang seorang cowok.
Rambut yang terlihat berantakan dan menurunkan poninya itu menggenggam kuat tangan perempuan yang bernama Azalea itu.
Mata Lea melotot kesal sambil berusaha melepaskan genggaman cowok itu yang semakin lama terasa menyakitkan. Sampai akhirnya tangan satu Lea mendorong kuat tubuh cowok itu hingga ke dinding.
