Chapter 09

792 95 28
                                    

Infus Baekhyun akhirnya dibuka, dan sekarang mereka bisa ke Kantin bersama. Untung saja durasi makan siang masih lama, jadi mereka bisa berjalan dengan santai, tadi Baekhyun melewatkan sarapan jadi mungkin ia akan meminta jatah paginya itu bersamaan dengan makan siangnya dan Luhan juga ingin melakukan itu.

Dua pria cantik ini sepertinya sangat lapar ya.

Sampai dikantin, terlihat begitu ramai, benar-benar ramai hingga Baekhyun harus mengedarkan pandangannya untuk mencari kursi yang kosong.

Baekhyun tidak dapat bergabung di kursi Jaemin, Chen dan Kai, disana sangat penuh. Diam-diam Baekhyun tersenyum melihat ketiganya hidup dengan damai dan sepertinya memilik teman baru.

Kembali mengedarkan pandangan, dan akhirnya Baekhyun menemukan kursi yang kosong, tapi itu  tempat dimana peringkat tinggi berada.

"Hanya tempat itu yang kosong." bisik Luhan meremat nampan makannya dengan erat, bukan karena takut, tapi ia kesal dengan Chanyeol yang membuat Baekhyun babak belur, lalu cemburu dengan Minki yang terlihat begitu mesra dengan Sehun sang pujaan hatinya.

Baekhyun bisa paham itu, dan tidak mungkin ia pergi kesana bersama Luhan, ia tidak ingin membuat Luhan tidak berselera makan disaat pria ini rela menungguinya agar bisa makan bersama.

Jadi pilihan lainnya, Baekhyun harus merebut tempat.

Sebenarnya sudah ada beberapa Napi yang selesai makan, namun entah mengapa mereka tidak beranjak dari sana saat jelas-jelas isi nampannya  bersih sudah dilahap mereka.

Baekhyun yang aslinya masih merasa sedikit lemas, harus kembali menghadapi mereka hanya untuk sebuah tempat. Tapi tidak apa-apa, selagi dia belum sekarat, Baekhyun tidak akan kalah.

"Ayo rebut tempat saja, Lu." ujar Baekhyun yang diangguki antusias oleh Luhan.

Keduanya akhirnya berjalan mendekati tempat yang dimana disana sekitar 10 Napi yang sedang tertawa terbahak menikmati lelucon salah satu Napi yang sedang melakukan pertunjukan komedi.

"Permisi, bisa pindah ke lapangan untuk melanjutkan atraksi kalian? Kami ingin makan." ujar Baekhyun masih berusaha kalem, siapa tau kan mereka bisa mendengarkannya tanpa harus adu otot.

Salah satu diantara mereka beranjak dari duduknya, bukan ingin menurut namun pria itu menaiki meja dan berjalan mendekati Baekhyun, "jika kami tidak mau? Apa yang akan kau lakukan, cantik?" bisik Napi bernomor 15 itu.

Baekhyun mengernyit heran, sebenarnya ada apa ini? Bukankah ia Napi 04? lalu mengapa mereka tidak patuh atau lebih-lebih takut?

"Kenapa susah sekali pindah? Lapangan depan lebih luas, bro." ujar Luhan kesal, sumpah perutnya sudah bergemuruh sejak tadi! Ia lapar!!

Jika saja makanan ini bisa dibawa keluar dari kantin, ia sudah sejak tadi pergi dari sini dan menyantap makanannya di dalam ruang medis, namun peraturan penjara sialan ini tidak mengizinkan makanan kantin untuk dibawa ke tempat lain!!

"Ya kami ingin disini, tidak ingin dilapangan." balas Napi 15 begitu congkaknya membuat Baekhyun meremat nampannya erat.

Sekali lagi Napi didepannya ini membuatnya kesal, akan ia pastikan sumpit ini tertancap di mata itu.

"Peringatan terakhir." Baekhyun memejamkan matanya, berusaha meredakan amarah BeeByunnya.

Entah apa yang terjadi selama ia di ruang medis, namun atmosfer ini tidak seperti biasanya, bahkan semua Napi yang biasanya diam saat peringkat tinggi berada di tempatnya, kali ini semuanya nampak bebas melakukan kegaduhan dan peringkat tinggi tidak ada yang protes akan hal itu.

Bahkan Kai, Chen dan Jaemin mengabaikan keberadaannya?

Diam-diam dalam pejaman matanya, Baekhyun menyeringai. Tentu saja, siapa lagi yang memerintahkan ini semua jika bukan para peringkat tinggi sialan yang duduk di tengah  sana dengan tenangnya melahap makanan mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CELL 614 [CHANBAEK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang