Truk besar pengangkut para Napi dengan tingkat kejahatan tingkat tinggi akhirnya sampai pada tujuannya, sebuah Penjara terpencil ditengah pulau jauh dari pemukiman. Terdapat empat tahanan didalam sana termasuk Baekhyun. Kedua tangan yang ditekuk didepan dengan sebuah penghalang yang membungkus tangannya, semua tahanan dikenakan pembungkus ditangannya agar mereka tidak macam-macam. Apalagi dengan status mereka yang seorang pembunuh, maka dari itu para polisi mewanti-wanti adanya perlawanan jika mereka tidak mengenakan pembungkus ditangan.
Truk berhenti disusul pintu terbuka dengan beberapa Polisi yang berjejer disamping pintu itu.
"Cepat berdiri, berbaris dengan rapi." titah Polisi yang sejak tadi bersama para Napi, namun Polisi itu diluar jeruji.
Pintu jeruji di dalam Truk itu dibuka setelah keempat Napi berbaris dengan rapi, Baekhyun berada di baris paling belakang dan ketiga pria yang sedikit bertubuh besar darinya berada didepannya.
"Perhatikan langkah kalian." ujar Polisi yang tadi membuka pintu.
Keempatnya berjalan dikawal depan-belakang oleh beberapa Polisi. Padahal tidak perlu sebegitunya karena keempat Napi tersebut tidak bisa apa-apa dengan tangan yang tidak dapat lolos dari bungkusan ditangan mereka.
Baekhyun mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru bangunan yang akan ia tinggali seumur hidupnya. Ia mengangguk samar setelah menelisik seluruhnya, tidak buruk juga, setidaknya layak dihuni oleh sampah masyarakat seperti dirinya.
"Hei kau si kecil 04." panggilan dari Napi tua bernomor 12 pada Baekhyun. Karena di sel ini tidak memakai nama, semua Napi hanya memakai nomor tahanan yang tertera.
"Berhati-hatilah, kau bisa jadi incaran para Pria bertubuh besar disini." bisik Napi tua yang sejak tadi bersamanya di atas Truk. Pria tua itu selalu saja mengajaknya berbincang, namun Baekhyun jelas tidak suka basa-basi jadi ia hanya menghiraukan Pria tua itu.
'Sebelum mereka mengacaukanku, akan kubuat penis mereka tidak berfungsi.'
Batin Baekhyun seraya berjalan sedikit cepat menghindari Pria tua itu dan kini sejajar dengan Napi nomor 13 yang terlihat agak muda darinya, dan badannya juga sedikit besar darinya.
Karena hari masih sekitar pukul 12 siang, begitu ramai lapangan yang ia dan ketiga Napi lainnya lewati. Sepertinya sekarang adalah jam bebas untuk para Napi, Baekhyun tentu penasaran dan kebetulan ia berada didekat sebuah jaring besi pembatas antara koridor dan lapangan yang ditempati para Napi.
Siul-siulan menggoda dari Napi didalam lapangan itu terdengar dan sepertinya ditujukan padanya dan mungkin juga untuk ketiga lainnya.
Baekhyun melirik sekilas ke arah dua Napi berbadan besar didalam sana yang jelas menatap tubuhnya dari atas sampai bawah, bahkan kedua pria itu berjalan beriringan dengannya dan masih menatapnya dengan tatapan laparnya.
Brak!
"Jaga mata kalian sialan!" desis Baekhyun sesaat setelah menendang jaring besi dimana kedua pria tadi berada.
"Wohhoooo!!" Teriakan serempak para Napi didalam lapangan saat melihat bagaimana keberanian Baekhyun, padahal ia belum saja masuk menjadi bagian Napi didalam sana tapi sudah membuat kericuhan.
"Hei 04, kami menunggumu cantik." ujar salah satu Napi yang tadi bersiul kearahnya lalu pergi dari sana, dengan tangan seperti mempraktekkan sebuah adegan blowjob.
"Dalam mimpimu Sialan!" umpat Baekhyun lagi dengan nafas bergemuruh, ingin sekali dirinya mematahkan tangan-tangan itu agar tidak dapat melakukan tindakan senonoh didepan banyak orang seperti tadi. Baekhyun amat sangat merasa direndahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CELL 614 [CHANBAEK]
Action[BXB] [Crime] [Mature] (Mau baca PERMAISURI PARK dulu atau enggak, ya terserah kalian😉 gak terlalu memengaruhi alur cerita ini kok) ••• Baekhyun harus menerima kenyataan jika kini tertangkap, BeeByun akhirnya tertangkap dan akan dipenjara seumur hi...