23.07
Cklek...
Pintu rumah terbuka yang memperlihatkan Runa di sana dengan keadaan lebam di beberapa bagian wajah tampannya.
"Runa! Lo kemana aja sih Jam segini baru pulang? Nongkrong ga liat waktu! . " Arita sedikit emosi melihat sahabatnya pulang larut malam.
Runa tidak menjawab, ia terlalu lemas akibat lebam di wajahnya. Tubuhnya terjatuh tepat di depan Arita, beruntung Arita bisa menangkapnya.
"Eh eh, Run, lo kenapa sih?! Muka lo juga lebam gitu?." Tanyanya bingung dengan keadaan Runa sekarang.
"S-sorry, gua gapapa kok. " Runa berusaha bangkit namun tenaganya benar-benar sudah terkuras.
"Sini gue obatin dulu. " Rita menuntun Runa menuju sofa ruang tamu.
"Lo kenapa sih Run? Pulang malem dan lebam gini. Ada apa?. " Rita kembali bertanya untuk menghilangkan rasa penasarannya sambil mengobati luka di wajah sahabatnya.
"Gua gapapa Rit, jatoh dari motor aja tadi. " ucapnya sambil menahan rasa sakit akibat Obat yang di tempelkan di arena lebam nya.
Arita tentu tak langsung percaya, karna dilihat dari beberapa lukanya, itu kurang masuk akal
"Masa jatoh dari motor yang luka mukanya? Tangannya ngga?. " batinnya.
Masih ada beberapa pertanyaan yang muncul di benaknya, namun ia memilih diam karna situasinya tidak memungkinkan.
"Thanks ya obatnya, gua ke kamar dulu. "
Runa beranjak dari sofa menuju kamarnya dengan keadaan lemas tanpa menunggu jawaban dari arah sana, tak lupa berterima karna Rita sudah mengobati lukanya.
~Skip~
Pagi
Di sekolah
Runa dan Arita sampai di sekolah, untungnya mereka tidak terlambat hari ini tentunya dengan keadaan Runa yang masih memiliki lebam di wajahnya. Walaupun sudah lumayan membaik.
"Hari ini lo gausah nongkrong dulu, sembuhin dulu lebam lo. " Ucap Rita melarang.
"Bentar lagi juga sembuh kok, kecil inimah, ga sakit. " jawab Runa dengan percaya diri.
"Cih, gasakit kok hampir pingsan kemaren. " jawab Rita memutar bola matanya malas.
"Udh gausah di bahas, ayo masuk. " ia menarik pergelangan tangan Arita lembut untuk memasuki koridor sekolah.
"Hai, Run selamat pagi. " sapa Mona yang muncul tiba-tiba menghalangi jalan mereka.
"Ya, pagi. " jawabnya singkat.
"Eh muka kamu kenapa??. " tanya Mona sambil memegang kedua pipi Runa.
"Lepas. Gua gapapa. " -Runa
Mereka berdua lanjut berjalan menyusuri koridor menuju kelasnya namun Mona menarik tangan Runala untuk menahannya agar tidak pergi terlalu jauh.
"Runa tunggu!."
Mona berjalan maju mendekat ke arah celah di antara Rita dan Runa yang masih saling berpegangan tangan hingga pegangan itu terlepas.
"Ngapain pegangan mulu? Lagipula dia ga akan ilang kok, mending kamu sama aku, kita ke kelas bareng, yuk!. " ajak Mona menggenggam tangan Runa. Tentu Runa langsung melepaskannya.
"Apa sih?. " tanya Runa dengan ekpresi datar.
"Lo ngapain sih? Pagi pagi udh ganggu Runa aja, kek cicak tau ga? Tiba-tiba nemplok. " -Rita
KAMU SEDANG MEMBACA
Warring Hearts Loving Souls [Rupha]
Teen FictionKenapa harus lo? -Runala masa iya gue suka sama orang spek monyet kek dia? ga mungkinn -Arita bxb gxg rupha rorasa chiyeon harukyu