" Selamat atas pernikahan kalian.."
" Ya. Terima kasih."
Ucapan selamat juga doa menjadi keluarga yang bahagia, tak hentinya di terima sepasang pengantin yang hari ini mengikrarkan janji sehidup semati di depan seluruh keluarga juga beberapa teman.
Senyum cerah terus menghiasi kedua mempelai, begitu juga dua remaja tampan dan manis yang berdiri tak jauh dari kedua mempelai. Keduanya merupakan putra dari masing-masing mempelai pengantin hari ini.
Meskipun sama-sama pernah mengarungi kehidupan rumah tangga di masa lalu, tak membuat sepasang pengantin itu untuk terus berpaku pada masa lalu yang kelam. Kini keduanya bersama bergandengan tangan dengan kedua putra mereka, sekali lagi menapaki jalan penuh liku yang sama.
" Ini kamarmu Eul, sebelahnya kamar Pat." Tharn, ayah baru Noeul menunjukkan pada putra sambungnya kamar yang akan di tempati remaja manis itu mulai sekarang
" Ya Un.."
" Daddy. Panggil Daddy, sekarang aku ayahmu. Jadi panggil aku seperti Pat yang juga memanggilku daddy." potong Tharn ketika mendengar Noeul akan memanggilnya dengan sebutan paman lagi
" Baik Daddy." sahut Noeul mengangguk patuh
Remaja manis itu segera masuk ke dalam kamarnya, kamar yang lebih besar dari miliknya sebelumnya nampak sudah dihias sedemikian rupa dan hampir sesuai dengan keinginannya. Noeul tersenyum ketika melihat berderet boneka pokemon kesukaannya sudah tertata rapi di atas ranjang empuk yang terlihat menggoda untuk dirinya naiki.
Noeul merebahkan tubuhnya dan bergerak menyamankan diri di atas ranjang. Senyum lebar menghiasi wajahnya karena merasa ini yang sangat dia inginkan dari dulu, memiliki keluarga yang utuh juga rumah yang nyaman untuk dia tinggali.
" Kau terlihat nyaman?" sebuah suara membuat Noeul menegakkan tubuhnya
" Phi.." cicit Noeul takut-takut
" Kenapa? Apa ada yang kurang?" pria yang masih mengenakan setelan yang sama ketika tadi menghadiri acara pernikahan kedua orang tua mereka, nampak berjalan memasuki kamar Noeul dengan satu tangan berada di saku
" Tak ada Phi. Aku suka kamarnya."
" Baguslah. Kita sudah menjadi keluarga sekarang. Jadi biasakan dirimu nyaman denganku." Noeul mengangguk menyetujui ucapan Pawat, kakak tirinya sekarang
" Istirahatlah, kamarku ada di sebelah. Kalau kau butuh sesuatu, kau bisa katakan padaku." Pawat tersenyum dan mengusak surai pirang milik Noeul
Noeul merasakan perasaan hangat dan kegembiraan ketika melihat kakak tirinya ternyata tak semenakutkan yang biasanya ada di dalam novel picisan atau drama di dalam televisi. Kakak tirinya itu begitu tampan dan lembut padanya, Noeul begitu senang hingga berguling-guling di atas ranjang.
•••
Sudah lima tahun Noeul menjadi bagian dari keluarga Joongcheveevat, bahkan ayah sambungnya itu memasukkan namanya ke dalam bagian ahli waris keluarga Joongcheveevat sebagai putra nomor dua. Dan lagi kini keluarga kecil itu tengah menanti kehadiran anggota keluarga mereka yang baru.
Kakaknya juga sangat menyayanginya meskipun terkadang terlalu overptotektif dalam menjaganya, namun Noeul suka diperlakukan seperti itu. Karena itu menunjukkan kalau Phi Pawat menerima dirinya sebagai adiknya.
Meski begitu seiring dengan pertumbuhan Noeul, remaja yang kini sudah menginjak usia tujuh belas tahun itu juga mulai jenuh dengan peraturan yang dibuat sang kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAPIN COUQUIN (Nouel's Ghost Ship)
FanfictionMohon dibaca dengan amat sangat yaaa guys!! Lapak ini berisi boyslove!! Sesuai judulnya ini kapal setan, isinya juga pastinya setan nggak mungkin isinya yg real cp (jadi jangan berharap real cp disini!!), dan bisa jadi yang baca juga setan (karena u...