'Daddy!!'

197 27 41
                                    

Sebuah rumah megah nampak dikelilingi banyak orang, kepulan asap hitam pekat membumbung tinggi dari satu bangunan hingga membuat langit malam terasa sedikit berkabut.

Seorang anak berusia tujuh tahun nampak menangis meraung di antara kerumunan manusia yang menyaksikan bagaimana rumah itu terlalap si jago merah.

Mereka semua menatap penuh iba pada seorang anak yang berhasil selamat dan seluruh keluarganya tak bisa diselamatkan dalam bencana tersebut.

" Papa.. Mommy.. Phi.. Kenapa kalian meninggalkanku? huuuu.... hiks, hiks, hiks," tangis bocah bersurai hitam kecokelatan itu begitu memilukan hati siapapun yang ada disana

Kejadian kebakaran itu mengejutkan seluruh warga yang berada di sekitar, pasalnya hanya dalam hitungan menit api dengan begitu cepatnya melahap hampir seluruh sudut bangunan. Bahkan yang membuat terasa aneh ialah, tak ada satupun penghuni di dalam rumah yang menyadari bahaya tersebut hingga semua penghuninya terjebak dan tak bisa melarikan diri.

Hanya seorang bocah berusia tujuh tahun yang selamat karena ditemukan berada di rumah pohon, tidur dengan nyaman di dalamnya. Yang merupakan putra bungsu dari si pemilik rumah.

" Eul janji tak akan nakal mom.. Bisakah Eul ikut??" anak kecil bernama Noeul itu tak bisa mencerna hal yang menimpa keluarganya, karena semua terjadi begitu cepat

Kalau dirinya tahu keluarganya akan meninggalkannya, Noeul kecil pasti tak akan menyelinap keluar di malam hari hanya untuk tidur di rumah pohon kesukaannya yang menjadi hadiahnya ketika ulang tahunnya bulan kemarin. Dan menjadi kado terakhir dari ayahnya.

Andai dia tahu semua kemalangan ini menimpanya dan merenggut semua anggota keluarganya, tentu Noeul tak akan mau ditinggalkan seperti ini.

Sekarang dirinya tak memiliki siapapun. Seorang diri. Tak ada lagi ayahnya, ibunya juga kakaknya. Semua meninggalkannya tanpa mengajaknya.




•••




Langkah kaki pemuda tampan yang baru saja tiba di lokasi kejadian kebakaran, membuat sedikit kericuhan menatapnya dengan penuh pertanyaan.

Tubuh terbalut kemeja hitam yang digulung hingga ke siku, juga kacamata hitam bertengger di atas hidung mancung pemiliknya membuat kesan gagah dari pemuda tampan berusia dua puluh tahunan tersebut.

Kakinya berhenti tepat di depan seorang bocah yang masih menangis meratapi kepergian keluarganya.

" Ikut denganku!" bukan ajakan melainkan perintah terdengar begitu jelas

Anak kecil itu mendongak, menatap ragu tangan yang terulur di depan matanya. Tangan yang menawarkan kehangatan juga kebersamaan disaat tak ada satupun orang yang melakukan hal itu.

" Aku tak suka mengulang ucapanku." sebuah kalimat kembali terlontarkan dari pemuda itu

Noeul menatap sekali lagi bangunan yang sudah hampir rata dengan tanah tersebut lalu beralih pada tangan besar yang masih menggantung di udara menunggu jawabannya.

Dengan tubuh bergetar Noeul menyambut uluran tangan tersebut.

" Pilihan bagus!" senyum tipis pemuda yang kini meraih tangan mungil itu untuk dia bawa dalam gendongannya

" Mulai sekarang panggil aku daddy!" Noeul melihat pemuda yang menggendongnya sejenak lalu mengangguk menyetujui permintaan di awal pertemuan mereka

Meskipun tanda tanya begitu besar hinggap di benaknya, namun Noeul tak ada pilihan lain saat ini. Hanya pemuda asing ini yang menawarkan bantuan di tengah kesendirian juga keterpurukannya yang tak tahu harus bagaimana menjalani hidup setelah ini.

LAPIN COUQUIN (Nouel's Ghost Ship)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang