10. sorry🔞

2.2K 106 22
                                    

suara dari tangisan milik irrad mampu membuat skylar menghela nafas, ia yang sakit kenapa bocah ini yang menangis? hah..

"udah rad, gua nggak papa" ucapnya dengan lemas, punggung dan pinggangnya masih sakit saat ini dan sudah di peluk erat oleh irrad? MAKIN SAKIT ATUHHH

"tapi bayinya nggak papa kan? kembarannya gua nggak papa?" skylar kembali menghela nafas dan menganggukkan kepalanya lemas.

"iya masih ada" irrad menatap mata skylar dan semakin mengeratkan pelukannya kepada skylar.

sejujurnya skylar masih takut-takut kepada kairi. lelaki itu tampak masih sulit mengatur emosinya hingga hampir membuat bayi di perutnya tiada.

skylar mengelus punggung milik irrad, ia masih memikirkan hal yang membuatnya stress tanpa ia sengaja. dokter bahkan menyarankan untuk pergi ke psikolog agar ia tidak terlalu stress.

selain membuatnya kelelahan, dampak stress juga dapat membuat feromon miliknya tidak stabil dan mempengaruhi perkembangan bayi di dalam perutnya.

TING!

suara handphone milik irrad membuat keduanya mengalihkan perhatiannya kesana, itu dari xinn.

"bang xin dari tadi nge spam terus, mau ditelfon aja?" skylar terdiam sejenak, apa yang harus ia katakan kepada xin?

kairi selingkuh? berciuman? bayinya.. yang semakin melemah..?

tangannya gemetar tanpa ia sadari namun tidak dengan irrad, ia menyadarinya dan memegang tangan pucat itu.

skylar menatap wajah irrad yang tersenyum kecut, sejak awal.. kedatangan kairi selalu membuat skylar tidak tenang.

irrad terlalu peka dengan keadaan dan kondisi tubuh skylar. jika saja kairi tidak datang ke kehidupan milik skylar, mungkin mereka masih bisa tertawa di GH saat ini, dan.. masih menghibur satu sama lain agar tidak terlalu terpuruk dalam kekalahan kali ini.

tap tap

"udah baikkan?" skylar mendongakkan kepalanya dan menatap ke arah wanita di depannya, ah.. dyfaa

"udah, lagi nunggu obat" bukan skylar, melainkan irrad yang mengatakannya. wanita ini menyukai skylar, meskipun begitu skylar sudah membalas perasaannya dan menolaknya secara halus.

"cepet sembuh, oh iya ini dari pak AP sama aku.. dimakan ya?" satu keranjang yang penuh dengan buah-buahan di letakkan di atas meja di dekat ranjang.

skylar menganggukkan kepalanya dan tersenyum kecut kearah dyfaa dan di balas senyuman pula darinya.

"em, kalo gitu aku duluan ya?"

"iya, gausah repot-repot kesini lagi" dyfaa menatap irrad dengan sinis, apa salahnya? dia yang seharusnya tidak kesini. skylar seperti tertekan di peluk dengan erat olehnya.

"iya, bocah peler"

•  •  •  •

skylar bersandar lelah di kasurnya, sungguh.. ia benar-benar lelah. setelah di berikan obat oleh dokter skylar tentu langsung bergegas pulang ke GH.

TOK TOK

"ler? mau makan nggak?" skylar membuka matanya yang sayu dan menatap VYN yang berdiri di sana.

"nggak dulu, tadi udah makan di rumah sakit" VYN menganggukkan kepalanya meskipun ia sedikit khawatir, well lain kali ia akan menjaganya lebih lagi.

"kasian adek nya ler" skylar tersenyum kearah vyn, dia tidak lapar.. hanya saja bayinya

"bentar lagi, gua kesana bentar lagi.." vyn tersenyum senang, ini baru skylar.

"iya, gua siapin buat lo atau gimana? ada ayam juga" skylar menganggukkan kepalanya, apa saja asalkan bayinya tidak kelaparan.

MATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang