Menginap

371 45 2
                                    


Setelah latihan basket yang melelahkan, Lily mengajak Delynn untuk menginap di rumahnya. Delynn dengan senang hati menerima undangan itu, berharap bisa menghabiskan waktu lebih banyak dengan sahabatnya."Hei, bagaimana kalau kamu menginap di rumahku malam ini?" tanya Lily sambil merapikan bola basket ke dalam tasnya. "Kita bisa belajar bersama untuk ujian minggu depan."Delynn tersenyum. "Tentu saja! Aku akan meminta izin pada orang tuaku. Pasti seru!"Malam itu, Delynn tiba di rumah Lily dengan membawa tas berisi pakaian dan buku-buku pelajaran. Ayah Lily, Gita, menyambut mereka dengan ramah di pintu."Selamat datang, Delynn! Senang kamu bisa menginap di sini," kata Gita sambil tersenyum lebar.Kathrina, ibu Lily, juga keluar dari dapur sambil membawa nampan berisi kue-kue. "Halo, Delynn! Sudah lama tidak bertemu. Bagaimana kabarmu?"Delynn merasa hangat dengan sambutan keluarga Lily. "Baik, Tante Kathrina. Terima kasih sudah mengizinkan aku menginap di sini."Trisha, adik Lily yang masih kecil, datang berlari dan memeluk Lily. "Kakak Lily, siapa ini?" tanyanya dengan mata besar yang penasaran.Lily tersenyum dan memperkenalkan Delynn kepada adiknya. "Trisha, ini teman baik Kakak, namanya Delynn. Dia akan menginap di sini malam ini."Trisha tersenyum lebar. "Hai, Kak Delynn! Ayo kita bermain bersama nanti!"Delynn tertawa kecil. "Tentu, Trisha. Aku akan senang bermain denganmu."Setelah makan malam bersama, mereka semua duduk di ruang keluarga. Lily dan Delynn mulai belajar untuk ujian, sementara Trisha sibuk dengan mainannya.
Malam itu, Lily dan Delynn berbagi cerita tentang kehidupan sekolah, impian, dan harapan mereka. Mereka merasa lebih dekat dari sebelumnya, menyadari betapa pentingnya dukungan satu sama lain."Kamu tahu, aku merasa sangat beruntung bisa memiliki sahabat seperti kamu, Lily," kata Delynn dengan tulus.Lily tersenyum hangat. "Begitu juga aku, Delynn. Kita sudah melalui banyak hal bersama, dan aku yakin kita bisa menghadapi apa pun yang akan datang."Kathrina datang ke kamar mereka dengan membawa segelas susu hangat. "Ini untuk kalian, agar bisa tidur nyenyak nanti.""Terima kasih, Bu," kata Lily sambil menerima gelas tersebut.Setelah belajar, mereka memutuskan untuk menonton film bersama. Trisha bergabung dengan mereka, duduk di antara Lily dan Delynn. Mereka tertawa dan bersenang-senang, menikmati momen kebersamaan yang jarang terjadi.
Keesokan paginya, Lily dan Delynn bangun dengan semangat baru. Mereka sarapan bersama keluarga Lily, merencanakan hari mereka dengan penuh semangat."Jangan lupa, kita masih harus latihan basket nanti sore," ingatkan Lily sambil mengunyah roti panggang."Benar, aku hampir lupa. Aku akan siap-siap," jawab Delynn dengan semangat.Gita tersenyum melihat kebersamaan mereka. "Kalian benar-benar kompak. Aku yakin kalian bisa meraih banyak prestasi bersama."Setelah sarapan, mereka berdua berangkat ke sekolah bersama. Hari itu, mereka merasa lebih kuat dan lebih percaya diri, siap menghadapi apa pun yang akan datang.


*Beberapa Hari Kemudian..


Beberapa hari kemudian, orang tua Delynn memberi kabar bahwa mereka harus keluar kota selama satu bulan untuk urusan pekerjaan. Delynn merasa cemas, tetapi Lily segera menawarkan solusi.

"Mengapa kamu tidak tinggal di sini selama orang tuamu pergi?" usul Lily. "Kita bisa belajar bersama, berlatih basket, dan bersenang-senang."Delynn merasa lega mendengar tawaran itu. "Terima kasih, Lily. Aku akan berbicara dengan orang tuaku. Semoga mereka setuju."Orang tua Delynn setuju dengan rencana tersebut, dan Delynn membawa lebih banyak barangnya ke rumah Lily. Keluarga Lily menyambutnya dengan tangan terbuka, membuat Delynn merasa seperti bagian dari keluarga.
Malam itu, setelah makan malam dan belajar bersama, Lily dan Delynn kembali ke kamar Lily. Mereka merasa sangat lelah, tetapi juga puas dengan kemajuan yang mereka capai."Lily, aku benar-benar berterima kasih karena mengizinkan aku tinggal di sini. Kamu dan keluargamu sangat baik," kata Delynn sambil menatap sahabatnya."Tidak perlu berterima kasih, Delynn. Kamu sudah seperti bagian dari keluarga kami," jawab Lily dengan senyum hangat.Mereka kemudian berbaring di tempat tidur, berbagi selimut yang sama. Delynn merasa nyaman dan aman di samping Lily.


"Hm.. Delynn mau main? janji deh gk sakit.." tanya Lily sambil mematikan lampu."Ly? Lampunya kok dimatiin?," jawab Delynn sambil mengancang ancang ingin kabur.








-

Main PS doang kok - Author











Gok gok gok gok









____________________________________________

HEHE MAAFIN YA 🙏 AWOKAWOK AUTHOR MASIH TAKUT.. 

[Discontinued] Love's Awakening || LilynnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang