Moreen

251 35 5
                                    

P, ni bab pendek, skip aja gpp

SELAMAT MEMBACA!


Hari-hari di rumah sakit berlalu dengan lambat. Lily berada di ranjang rumah sakit, masih dalam proses pemulihan dari hilang ingatan yang disebabkan oleh kecelakaan. Delynn, dengan setia, selalu berada di sampingnya. Setiap hari, dia memastikan bahwa Lily merasa nyaman dan tidak kekurangan apa pun. Delynn memegang tangan Lily dengan lembut saat Lily terjaga dan berbicara kepadanya dengan penuh kasih sayang.

Sementara itu, Moreen, yang merasa terikat secara emosional dengan Lily, terus menunjukkan kepeduliannya dengan mengunjungi Lily hampir setiap hari. Dia datang dengan berbagai hadiah kecil, seperti bunga, kartu ucapan, dan makanan favorit Lily. Kunjungan Moreen selalu disertai dengan perhatian yang mendalam, meskipun niatnya terkadang tidak begitu jelas bagi orang lain.


Pada suatu sore yang cerah, Delynn baru saja kembali dari makan siang ketika dia melihat Moreen duduk di samping ranjang Lily, dengan buku di tangan dan bunga di meja samping. Lily, yang sedang mencoba membaca buku yang dibawakan Moreen, tersenyum saat melihat Delynn masuk.

"Hey, Del," sapa Lily, "Moreen baru saja bawa buku ini. Katanya ini salah satu buku favoritnya."

Delynn tersenyum tipis, meskipun hatinya terasa berat. "Oh, terima kasih, Moreen. Aku tahu Lily pasti senang sekali bisa membaca lagi."

Moreen berdiri dan menyapa Delynn dengan hangat. "Halo, Delynn. Aku cuma mau memastikan Lily merasa nyaman. Bagaimana kabarmu?"

Delynn mencoba tersenyum meski perasaannya campur aduk. "Aku baik-baik saja, terima kasih. Tapi aku rasa Lily perlu istirahat sekarang. Kita bisa ngobrol lagi nanti."


Setelah Moreen pergi, Delynn duduk di samping ranjang Lily dengan napas berat. "Lily, aku cuma mau kamu tahu, aku merasa agak tidak nyaman dengan semua kunjungan Moreen. Aku merasa dia mungkin mencoba terlalu keras untuk mendekatimu."

Lily, yang masih berjuang untuk mengingat kenangan lamanya, mengangguk perlahan. "Aku mengerti perasaanmu, Del. Tapi Moreen memang tampaknya peduli. Aku rasa dia hanya ingin membantuku merasa lebih baik."

Delynn menghela napas, berusaha menahan kekhawatirannya. "Aku hanya ingin memastikan bahwa kamu tidak merasa tertekan. Aku tahu dia banyak membantu, tapi aku juga ingin kamu merasa nyaman."


Kunjungan Moreen semakin intens. Setiap kali dia datang, dia selalu mencari alasan untuk bisa lebih lama bersama Lily. Suatu hari, dia membawa kue ulang tahun kecil, meskipun Lily belum merayakan ulang tahun secara resmi. Moreen dengan penuh semangat mengatur kue dan lilin di meja samping ranjang Lily, berharap bisa merayakan momen spesial itu lebih awal.

"Ini untukmu, Lily," kata Moreen dengan senyum lebar. "Aku tahu ini belum waktunya, tapi aku pikir kita bisa merayakannya lebih awal."

Lily tersenyum, merasa tersentuh. "Terima kasih, Moreen. Ini sangat manis."

Delynn, yang baru saja memasuki ruangan, merasa semakin tidak nyaman. Ia mencoba untuk menyembunyikan perasaannya, tetapi melihat bagaimana Moreen memperlakukan Lily dengan penuh perhatian membuatnya semakin cemas. Dia mulai merasa bahwa perhatian Moreen bukan hanya sekadar kepedulian, melainkan juga sesuatu yang lebih dalam.


Malam hari, setelah kunjungan Moreen, Delynn memutuskan untuk berbicara dengan Lily lagi. "Lily, aku ingin membicarakan sesuatu. Aku merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan cara Moreen memperlakukanmu. Aku tahu dia peduli, tapi..."

Lily, yang mulai merasa lelah dengan semua perhatian, mengeluh. "Del, aku tahu kamu khawatir, tapi aku rasa Moreen cuma ingin membantuku. Aku tidak ingin membuatnya merasa tidak dihargai."

Delynn merasakan hatinya semakin berat. "Aku hanya takut jika dia mulai mendekatimu lebih dari yang seharusnya. Aku ingin kita tetap bersama dan melewati ini bersama."

Lily mengulurkan tangan dan memegang tangan Delynn. "Kamu tidak perlu khawatir, Del. Aku tahu kamu selalu ada untukku."


Sementara itu, Moreen semakin terobsesi dengan Lily. Dia mulai mencari cara untuk lebih dekat, seperti menawarkan bantuan dengan kegiatan sehari-hari Lily dan selalu mencari alasan untuk menghabiskan waktu bersamanya. Setiap kali Lily dan Delynn berada di ruangan, Moreen selalu menemukan cara untuk ikut bergabung, seolah-olah dia tidak ingin kehilangan satu momen pun bersama Lily.

Moreen bahkan mulai menghubungi teman-teman Lily dan meminta informasi tentang rutinitas dan kebiasaan Lily, berharap bisa mengetahui lebih banyak tentang apa yang Lily sukai dan tidak sukai. Dia berusaha keras untuk menjadi bagian dari kehidupan Lily, meskipun Delynn merasa semakin tertekan.


Dengan meningkatnya ketegangan di antara Delynn dan Moreen, Lily semakin merasa bingung. Ia berusaha memahami perasaannya sendiri sambil berusaha menjaga hubungan dengan Delynn. Dia menyadari bahwa dia harus mulai memahami perasaannya sendiri dan bagaimana mengatasi konflik yang ada di sekelilingnya.

Pada malam hari, ketika Delynn meninggalkan rumah sakit untuk istirahat, Lily merasa sedikit kesepian. Moreen datang lagi, dan kali ini dia membawa makanan yang disiapkan khusus untuk Lily. "Aku tahu kamu mungkin lapar, jadi aku bawa ini," kata Moreen dengan senyum manis.

Lily menerima makanan tersebut dan mencoba untuk bersikap ramah. "Terima kasih, Moreen. Kamu benar-benar banyak membantu."

Namun, di dalam hati Lily, dia mulai merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan situasi ini. Rasa terima kasihnya kepada Moreen dibarengi dengan kekhawatiran tentang intensitas perhatian yang diberikan.


Konflik antara Delynn, Lily, dan Moreen semakin meningkat. Delynn berjuang untuk menjaga hubungannya dengan Lily, sementara Moreen berusaha keras untuk mendapatkan perhatian Lily. Lily, yang masih berjuang dengan hilang ingatan dan perasaannya, harus mencari cara untuk memahami apa yang benar-benar dia inginkan dan bagaimana melindungi hubungan yang penting baginya.

Ketegangan di antara mereka menunjukkan betapa kompleksnya hubungan manusia dan bagaimana obsesi dapat mempengaruhi dinamika di antara orang-orang terdekat. Bagaimana Lily akan mengatasi situasi ini dan apa yang akan terjadi selanjutnya menjadi pertanyaan yang harus dijawab seiring dengan berjalannya waktu.


_________________________________________________

*Daily dose of our beloved kapal ( Dosis harian kapal kesayangan kita )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Daily dose of our beloved kapal ( Dosis harian kapal kesayangan kita )

Sup skibidi, akhirnya otak saya berfungsi lagi.. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan sejenisnya... Terimakasih juga yang sudah memberi saran yang cukup berguna untuk cerita" saya.. :-)





Unpub boleh la ya?.. pls

[Discontinued] Love's Awakening || LilynnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang