Terror

150 26 0
                                    

Lagi males nulis rapih, jadi... just enjoy it ya sayang :-)

*bersin SELAMAT MEMBACA!


Delynn duduk di ruang tamu kos, matanya fokus pada buku yang tergeletak di pangkuannya. Namun, pikirannya terus berputar-putar. Selama beberapa hari terakhir, ia mendapatkan hadiah-hadiah aneh berupa boneka-boneka usang dengan wajah menyeramkan yang tiba di depan pintu kamarnya.

Suatu malam, saat mereka berdua duduk di balkon kos menikmati udara malam, Delynn akhirnya memberanikan diri bertanya, "Lily, kamu kirim boneka ke aku, ya?"

Lily mengerutkan dahi, bingung. "Boneka? Nggak, kok. Aku nggak kirim apa-apa. Kenapa tanya gitu?"

Delynn menelan ludah, ragu sejenak sebelum menjawab, "Soalnya aku dapet boneka aneh di depan kamarku beberapa hari ini. Aku pikir kamu yang ngirimin buat bercanda."

Lily tertawa kecil, tetapi segera berhenti saat melihat ekspresi serius Delynn. "Nggak, Del. Aku beneran nggak tau soal itu. Boneka kayak apa sih?"

Delynn berdiri dan masuk ke dalam kamarnya. Tak lama kemudian, ia kembali dengan sebuah boneka kecil di tangannya. Boneka itu terlihat tua, dengan mata yang hampir copot dan wajahnya yang kotor.

Lily mengernyit saat melihatnya. "Serem banget, Del. Kamu yakin nggak ada orang lain yang ngirimin?"

"Nggak tahu," jawab Delynn pelan. "Tapi aku mulai merasa nggak nyaman. Apalagi ini bukan pertama kalinya."

Lily meraih tangan Delynn, menggenggamnya erat. "Kamu udah bilang ke yang lain? Mungkin mereka tahu sesuatu."

Delynn menggeleng. "Belum, aku nggak mau bikin mereka khawatir. Tapi aku beneran nggak enak perasaan soal ini."

Lily terdiam sejenak, lalu berkata, "Besok kita kasih tahu Erine dan yang lain, ya? Aku yakin mereka bisa bantu cari tahu siapa yang ngirimin ini."

Delynn mengangguk pelan, masih merasa gelisah. Namun, dengan Lily di sisinya, ia merasa sedikit lebih tenang.


>Sigma<


Keesokan harinya, mereka berkumpul bersama Erine, Kimmy, dan Nala di ruang tengah kos. Delynn meletakkan boneka-boneka aneh yang diterimanya di meja, sementara yang lain memperhatikan dengan tatapan bingung.

"Ini semua kamu dapet di depan kamarmu?" tanya Erine, mencoba menganalisis situasi.

Delynn mengangguk. "Iya, dan aku nggak tahu siapa yang ngirimin. Aku pikir awalnya dari Lily, tapi ternyata bukan."

Kimmy menyentuh salah satu boneka, merasakan tekstur kainnya yang kasar dan kotor. "Ini kayaknya udah lama banget, Del. Siapa pun yang ngirim, mereka pasti punya maksud tertentu."

"Lily, kamu beneran nggak tau soal ini?" Nala bertanya, memandang Lily dengan serius.

Lily mengangkat kedua tangannya, menegaskan. "Sumpah, aku nggak tau apa-apa. Aku juga baru tahu tadi malam dari Delynn."

"Apa mungkin ada orang yang iri sama kalian?" Nala menebak.

"Mungkin," Delynn menjawab ragu. "Tapi kenapa harus kirim boneka-boneka kayak gini?"

Erine berpikir sejenak sebelum mengusulkan, "Gimana kalau kita coba pasang kamera di depan kamar kamu, Del? Mungkin kita bisa tangkap siapa yang ngirimin."

Mereka semua sepakat dengan ide tersebut. Hari itu juga, Erine dan Kimmy segera memasang kamera kecil yang tersembunyi di dekat pintu kamar Delynn. Mereka berharap bisa segera mengungkap identitas pengirim misterius tersebut.

[Discontinued] Love's Awakening || LilynnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang