Hayy semua 🖤
Di part ini ada sedikit tanda-tanda konflik yang mulai muncul
Aku masih mikirin alurnya kaya gimana
Selamat membaca...
Jangan lupa ⭐ &💬
_________________________________________
11. Keranjang 🧺
"Hey" seseorang mencekal lengan Agell membuat gadis itu berhenti. Ia menoleh ke belakang mendapati seorang pemuda yang mungkin Agell sudah mengenalnya.
"Apa?" Agell berbalik menatap tanya pemuda itu, kedua alisnya terangkat.
"Gua bisa minta waktu Lo sebentar?" Agell mengkerut, kenapa tiba-tiba sekali.
"Buat?"
"Gue mau ngomong hal penting sama Lo" ucap pemuda itu dengan tatapan penuh harap. Agell terlihat berpikir kemudian ia mengangguk "Oke, ngomong ajah"
"Tapi jangan di sini" pemuda itu menarik pelan tangan Agell membawanya jauh dari keramaian.
Mereka sampai di sebuah taman belakang sekolah. Cukup sepi.
"Cepat, gak usah buang waktu" desak Agell melepas tangannya dari pegangan pemuda itu. Pemuda itu berjalan kedepan mendudukkan dirinya di sebuah bangku yang ada di sana.
"Sini duduk dulu" pemuda itu menepuk bangku. Agell memutar bola matanya, ia jengah melihat pemuda itu yang sok bertele-tele. Ia berjalan dan duduk di samping pemuda itu. Sangat jarak sekali.
"Cepet" geram Agell
Pemuda itu terkekeh kecil "Lo ternyata badas juga ya sama persis pas chatting sama gue" ia melirik ke arah Agell melihat bagaimana ekspresi gadis itu.
Agell sedikit tersentak dengan ucapan pemuda itu namun dengan cepat ia dapat mengendalikan ekspresinya sehingga pemuda itu tak sempat melihat. Hanya wajah datar yang ia tunjukkan.
"Apa mau Lo?" tuding Agell malas berbasa-basi, ia paling muak dengan orang yang sengaja mengulur waktu.
"Sesuai dugaan gue, lo gak segampang yang gue bayangin. Lo masih ingatkan soal chattingan itu? Soo... gue dateng buat nunjukin itu" pemuda itu tersenyum manis, bukan lebih tepatnya senyum devil yang ia tunjukkan. Tangannya bergerak hendak membelai rambut Agell namun sayangnya langsung di tepis kasar oleh gadis itu. Ia tak sudi rambutnya di sentuh orang asing.
"Lo pikir gue peduli? Gue bukan cewe bodoh yang ada di otak Lo" Agell berdiri, ia berlalu pergi meninggalkan pemuda itu yang menggeram marah dengan tangan yang sudah terkepal kuat.
Ia marah atas penolakan gadis itu. Ini merupakan pertama kalinya ia di tolak oleh seorang perempuan, biasanya perempuan yang ia jumpai akan mudah bertekuk lutut di bawahnya karena pesona yang ia miliki, jangan lupa dengan kata-kata manisnya membuat siapa saja terbuai akan rayuan itu. Bahkan ia juga bisa mengambil mahkota mereka lalu meninggalkan mereka tanpa beban. Tapi gadis itu? bukannya tergoda melihatnya saja tidak. Memangnya dia pikir dia cantik? parasnya saja terlihat biasa-biasa saja, bodinya juga tak begitu menarik, tapi lihatlah sok jual mahal sekali dia. Lihat saja nanti sampai kapan gadis itu akan menolaknya, ia akan menaklukkan gadis itu bagaimanapun caranya.
Agell berjalan memasuki kelasnya, wajahnya terlihat tak bersahabat. "Tumben" Alfa berjalan kearahnya lalu duduk di samping Agell.
"Barra mana" alih-alih menjawab, Agell malah menanyakan keberadaan Barra. Hanya Barra yang tahu masalahnya saat ini tapi di mana pemuda itu. Agell mengedarkan pandangannya namun tak mendapat sosok pemuda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rabyell Alfagell
Adventure~Rabyell Alfagell~ "Bukan aku yang diceritakan tapi aku yang akan menceritakan" Narasi tentang kisah persahabatan abadi antara 6 sekawan yang didalamnya terdapat 1 gadis yang menjadi kunci utama persahabatan mereka. Mereka menganggap gadis ini sebag...