13. Aldo II
Mobil Pajero hitam milik Alex Noerdin–ayah Tiara sampai di depan gerbang SMA Atmadja Muda. Setelah mencium tangan sang ayah ,Tiara pamit turun dari mobil.
Tiara berjalan santai memasuki kawasan sekolah, sudah banyak murid berlalu-lalang, ada juga yang baru datang.
"Pagi cantik" Aldo berdiri tepat di hadapan Tiara menampilkan senyum Pepsodentnya. Pemuda itu tampak jauh dari kata rapi. Baju yang tidak di sisipkan dengan dua kancing atas terbuka, dasi yang tiba-tiba berpindah posisi di dahi. Dan jangan lupa! Rambut yang acak-acakan. Tiara memutar bola matanya malas melihat tampang pria mulet di depannya yang sialnya adalah pacarnya sendiri. "hmm" Tiara berdehem singkat sebagai balasan lalu kembali berjalan menghiraukan pemuda itu.
Aldo tak tinggal diam di cueki sang kekasih, ia berjalan mengikuti langkah Tiara dengan kaki jenjangnya "nanti istirahat aku jemput ya ke kantin" ucap Aldo saat langkah mereka sejajar.
Tiara enggan menatap Aldo
"Gue bawa bekal kalo Lo lupa""Oh iya hehe, yaudah nanti aku jemput kita makan bareng di kelas aku, sama Agell dan yang lain juga"
Mendengar nama Agell di sebut langkah Tiara berhenti membuat Aldo juga ikut berhenti. Ia menatap kekasihnya, kenapa berhenti? Pikirnya. Namun sedetik kemudian Tiara kembali melangkah meninggalkan Aldo yang melongo melihatnya. "Ini mah siksa neraka namanya, ternyata gini yaa rasanya kalo di cuekin" Aldo memegang dadanya meremas erat seragam putih itu ekspresinya terlihat dramatis sekali.
"Woi Do!" Aldo berbalik mendengar suara itu, terlihat di sana si Yunani kuno memanggilnya. "Ngapain di situ, ayo masuk udah mau bel" Aldo berlari menghampiri Kris, mereka sama-sama berjalan memasuki kelas dengan saling merangkul. Pria itu seolah lupa jika ada gadis yang tengah menggerutu karena ulahnya.
"His anjing. Gue ngambek bukannya di bujuk malah pergi lagi bangsat" Tiara mencengkeram erat tali tasnya kemudian melangkah menuju kelas. Hanya tinggal lewat satu kelas lagi.
Betina oh betina. Di kejar ngomel, gak di kejar ngomel lagi. Apa sih maunya heran abang dek..dek
"Eh Hay Lo Tiara kan?" sapa seorang membuat Tiara kembali berhenti, ia mendongak. Oh ternyata itu adalah Salsha kakak kelasnya.
"Hay juga kak, iya kenapa kak?" balas Tiara ikut tersenyum.
"Lo pacarnya Aldo ya?" Tanya Salsa memastikan.
Tiara tersenyum canggung, ia mengangguk samar mengiyakan " em iya kak"
"Wih kenalin ya gue Salsha kakak sepupunya Aldo" Salsha berbinar memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya dengan semangat di sambut oleh Tiara. "Eh iya kak salam kenal"
Salsha mengangguk "Lo cantik juga. yaudah gue pergi dulu ya"
"Eh makasih kak, iya kak"
Salsha berlalu meninggalkan Tiara yang diam berdiri di koridor. Ia masih speechless tentang perkenalan yang tiba-tiba terjadi beberapa detik yang lalu.
...
Jam istirahat sudah tiba, seorang gadis berambut panjang tengah memasuki toilet. Lumayan toilet di jam seperti ini memang banyak yang mampir. Bukan hanya untuk membuang hajat saja tapi juga untuk berdandan. Para ciwi-ciwi bahkan bisa menghabiskan waktu mereka hanya untuk bercermin memperbaiki penampilan, seperti memoleskan bedak yang bukan bikin putih tapi malah dempul, memakai lip tin supaya bibir tetap glossy eh jatuhnya kek tante-tante, menyisir rambut dua puluh empat kali bentuk dan gaya tapi bikin rontok di lantai dan... lain sebagainya. Biasa betina.
Setelah urusannya selesai Tiara keluar untuk bercermin, tidak ribet hanya menata rambutnya yang sedikit berantakan baru lah ia keluar dari toilet. Namun baru dua langkah ia berhenti. Samar-samar ia mendengar obrolan dari dalam toilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rabyell Alfagell
Abenteuer~Rabyell Alfagell~ "Bukan aku yang diceritakan tapi aku yang akan menceritakan" Narasi tentang kisah persahabatan abadi antara 6 sekawan yang didalamnya terdapat 1 gadis yang menjadi kunci utama persahabatan mereka. Mereka menganggap gadis ini sebag...