DELAPAN

38 12 7
                                    

selamat bachahahahahahahaha~~~
~
~
~
°°°

Varo sedang berada dikamarnya ia duduk menyender di atas kasurnya memainkan ponsel dengan vera yang duduk di meja belajar varo.

"Kak"

"Hm?"

"Kenapa si kakak marah-marah mulu sama kak key dia punya salah ya?"

"Banyak"

"Dih padahal kak keynara tuh baik cantik lagi ga mungkin dia punya salah"

"Serah lo"

"Katanya tuh kalo orang selalu marah-marah sama seseorang tandanya ia khawatir berarti kak varo khawatir sama kak key?"

"Jangan ngaco asal lo tau gue benci banget sama temen yang lo banggain itu"

"Kak varo suka ya sama kak key?"

Varo yang tadi fokus pada ponselnya kini menatap adeknya dengan bingung, apa maksudnya? padahal sudah dengan jelas varo mengatakan kalo ia membencinya.

"Kata orang kalo benci tuh bisa jadi cinta" ucap nara tersenyum jahil

"Pergi sana lo dari kamar gue" usir varo

"Gamau, mau disini dulu"

"Ck serah lo asal jangan ganggu gue dan jangan bahas yang gajelas"

"Iyeeee"

Varo pun melanjutkan bermain ponselnya begitupun vera ia menatap buku-buku varo yang berada diatas meja.

"Wihhh kak varo nilai mtk nya tinggi-tinggi, lo pinter itung-itungan ya kak?" ucap vera

"Menurut lo?"

"Menurut vera setelah yang vera lihat kak varo emang pinter itung-itungan, kalo tau gitu dari dulu vera masuk ipa aja nanti bagian itung-itungan nya kan ada my kakak"

"Keenakan lo"

"Kan itu fungsinya punya abang"

"Banyak omong lo udah gue bilang jangan ganggu" ucap varo yang sedang bermain game di ponselnya

"Iya maap"

"VARO VERA KALIAN DI DALAM?" panggil fara di depan pintu kamar varo

"IYAA MAAA" sahut vera

Ceklek

"Ayo makan malam dulu" ucap fara membuka pintu dari luar lalu ia beranjak ke dapur lagi

"Ayok kak" ajak vera

"Duluan aja"

"Ih ayok lo malas liat papa ya? padahal papa kandung sendiri"

"Bukan itu bocah, ga liat gue lagi main game?"

"Udah tinggalin aja, kalo kak varo ga makan vera juga gak, kasian banget perut vera lagi laper" ucap vera sambil mengelus-elus perutnya

"Gausah ngebacot makanya sana makan sebelum gue terjang lo dari sini sampai ke dapur"

"Dih kek bisa aja, udah taro handphonenya" ucap vera langsung mengambil ponsel varo dan meletakkannya ke nakas

"Lo ya em-

"Apa? mau gelud sini" ucap vera mengangkat lengan bajunya ke atas

Varo memutar bola matanya malas lalu ia menyentil dahi adiknya itu "Aww" ringis vera

"Ayok" ucap varo lalu ia keluar kamar meninggalkan vera

ALNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang