SEMBILAN

33 11 3
                                    

selamat bacahahahahahahah~~~
~
~
~
°°°


Saat ini alvaro dan teman-temannya sedang berada di basecamp sedang bersiap-siap untuk pergi ke cafe, mereka akan tampil band nya malam ini.

"Cok sepatu gue sebelahnya kemana anjir" tanya vano heboh sendiri sambil berputar-putar mencari sepatunya

"Kaos kaki gue yang satunya bolong jing pinjem satu woy" ucap abi

"Lo berdua ribet banget si jir" ucap saka duduk di sofa bersama varo dan rega sambil melihat dua manusia yang sangat ribet itu

"Lama kita tinggal" ucap varo

"Sabar anjir pinjem kaos kaki dulu" ucap abi

"Gada, udah langsung pake sepatu aja jangan buang-buang waktu bi" ucap rega

"Yaudah lah" ucap abi

"WOY SINI WOY GAWAT" teriak vano membuat keempat temannya menghampirinya

"Kenapa anjir" tanya abi panik

"Tolong gue" ucap vano

"Lo kenapa" tanya rega

"Itu tolongin gue" ucap vano dengan muka sok sedih

"Apasih anjir" ucap saka

"Itu" ucap vano

"Apaan anjing?" geram varo menatap tajam vano

"Ehehehe sepatu gue sebelahnya ada dibawah ni meja tolong ambilin" ucap vano

PLAKKK

"Enak amat lo anjing" ucap abi sambil menampar vano membuat vano menganga

"Emang lo pikir gue babu lo" ucap varo langsung pergi meninggalkan mereka

"Gc ambil gausah buang waktu no" ucap rega sembari pergi

Saka yang masih melihat vano menganga sambil memegang pipinya dengan sebuah ide muncul dibenaknya ia mengambil kertas lalu meremukkan nya dan memasukkan kertas itu ke mulut vano "Dari pada lalat yang hinggap bang mending ini, gue dah berniat baik biar lalat ga masuk mulut lo" ucap saka lalu ia pergi

"Pftt BUAWHAHAHAHA" tawa abi pecah

"BANGKE LO SAK" teriak vano

"Udah gc ambil tuh sepatu lo" suruh abi

"Ambilin bi gue minta tolong lo banget kali ini sama lo, ada kecoa anjir" ucap vano

"Hah anjing kecoa doang lo takut binatang sekecil itu?" beo abi "Lagian tempat gini masa ada kecoa" tambahnya

"Gue bukan takut tapi geli, beneran ada gc bi ambilin nanti telat"

"Sama aja anjer" ucap abi lalu mengambil tu sepatu

°°°

Varo dkk sudah berada di Dreamcatcher Cafe, cafe yang sangat terkenal dan selalu ramai akan pengunjung tempat biasa mereka tampil. Mereka pun memasuki cafe yang sudah di penuhi pengunjung itu.

"Akhirnya kalian datang juga" ucap seorang pria paruh baya yang menghampiri varo dkk

"Iya om agak telat gara-gara ni dua orang" ucap rega sambil menunjuk ke vano dan abi

"Santai aja ayo masuk" ucap pria paruh baya itu yang bernama Damar Adinata (masih ingat delon adinata? nah ini ayah nya pemilik cafe). Hubungan damar dengan anak diamond sky cukup akrab terkecuali varo, awalnya dia juga akrab dengan damar namun saat ia tahu bahwa damar ayah dari delon yang notabenenya musuh varo jadi ia tidak mau mengakrabkan diri lagi.

ALNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang