DUA PULUH TIGA

36 8 0
                                    

selamat bacaaa
~
~
~
°°°

Nara sedang berada di balkon kamarnya ia berdiri di pagar pembatas sambil memegang minuman kalengnya ia terus melihat keatas langit dan memikirkan sesuatu ada yang menjanggal dipikirannya.

Tiba-tiba nara teringat akan ucapan aila saat di mobil tadi karena nara emang mengantar satu persatu temannya dan aila lah yang paling terakhir.

Flashback.....

"Ini kan rumah lo laa" ucap nara memberhentikan mobilnya didepan pagar rumah bercat cream

"Iya ini, ada yang mau gue omongin key" ucap aila

"Apa?" tanya nara

"Tadi pas kita mau ke parkiran gue liat varo dari lapangan basket mau nyamperin lo tapi keduluan raska jadi dia gajadi nyamperin" jawab aila

"Serius lo?" tanya nara

"Serius key gue yakin banget gue ga salah liat" jawab aila

"Mau ngapain ya dia" ucap nara

"Gue gatau intinya gue emang ga salah liat dan juga gue rasa varo emang suka sama lo" ucap aila nara hanya diam tak menjawab

"Yaudah kalo gitu gue turun ya makasih tumpangannya" ucap aila menuruni mobil

"Sama-sama gue juga duluan ya"

"Iya hati-hati"

"Oke"

Flashback off.

"Kira-kira mau ngomong apa ya tu orang?" gumam nara

"Bodo ah ga urus" ucapnya lalu pergi meninggalkan balkon dan menaiki kasurnya dapat ia lihat ada chat masuk di ponselnya sekitar limat menit yang lalu nara pun membukanya

Alvaro

> Gue cuma mau bilang kita gada les
seminggu ini
fokus sama latihan buat vestival aja dulu


Nara pun membaca chat yang masuk dari varo lalu ia mulai mengetik 'tadi lo mau nyamperin gue? kenapa?' namun ia menghapusnya lagi dan mulai meletakkan ponselnya tak lama ponselnya berbunyi lagi tanda chat masuk.

"Apaan yang ga jadi lo ketik" ucap nara membaca chat dari varo

Lalu nara mulai mengetik balasan untuk varo seperti 'gada gue salah chat'

"Dih di read doang" ucap nara melihat balasannya hanya dibaca oleh varo

Lalu nara pun meletakkan ponselnya dan menidurkan dirinya di kasur tapi tiba-tiba ia jadi teringat dengan ucapan-ucapan temannya.

"Varo suka gue?" gumamnya

"Masa sihh?"

"Ga mungkin si dia suka gue tingkahnya aja tengil gitu"

"Tapi kalo iya?"

"Kalo gue juga tiba-tiba suka dia? ih cowo tengil, sombong, gila gitu ga mungkin gue sukain ogah banget"

ALNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang