Bab 6

887 60 0
                                    

Kedai bibi naim, 18.00 KST

Lisa dan wendy lebih dulu sampai di kedai milik bibi naim sebelum jisoo dan wendy menyusul mereka

"Bibi.. biasa ne" Lisa

"Tumben sekali kalian hanya berdua dimana teman kalian lainnya?" Naim

"Mereka akan datang kemari, mungkin sebentar lagi akan sampai" Wendy

Tinggggggg

"Kami datang" Kompak jiseul

"Agh kalian, duduklah" Lisa

"Bibi naim... biasaa" Jisoo

"Tidak usah berteriak, aku sudah hafal dengan apa yang kalian pesan" Naim

"Nye nye nye" Jisoo

"Bagaimana dengan pekerjaan kalian" Wendy

"Seperti biasa, kami menjalaninya dengan penuh semangat tetapi cenderung tidak semangat" Seulgi

Jisoo dan seulgi bekerja di salah satu stasiun televisi terkenal di Seoul, mungkin diantara kami mereka lah yang beruntung mendapatkan pekerjaan yang baik dan mereka dapat bertemu beberapa aktor dan aktris terkenal di Seoul

"Ha ha ha bodoh" Lisa

"Bagaimana dengan kalian" Jisoo

"Yah seperti biasa, pekerjaan sebagai seorang pengajar bagaimana?" Lisa

"Kalian tau, monkey satu ini banyak sekali menerima banyak pesan cinta dari murid-murid" Wendy

"Yaaak... tapi aku tidak membalasnya, aku hanya menunjukan sebagai mana mestinya" Elak Lisa

"Tapi adakah murid yang menyukaimu lisa?" Seulgi

"Aku tidak tau dan aku tidak ingin tau" Lisa

Brakk

" Tiga botol soju dengan sepiring dakbal (Kaki ayam yang dimasak dengan resep korea)" Naim

"Astaga bisa santai saja tidak meletakannya" Kesal Jisoo

"Ck! kalian terlalu banyak mau" Naim

"Sudalah, Ugi lebih baik kamu yang membuka botol soju itu" Wendy

"Ne baiklah" Seulgi mengambil sebotol soju dan membukanya

"Aghhhh aku sudah lama tidak merasakan ini" Lisa

"Bebas dan melegakan sekali soju ini" Jisoo

"Kalian tau, pada saat aku mengajar murid-muridku memintaku untuk melakukan gerakan dance. Aghh membuat punggungku sakit sekali setelahnya" Lisa

"Bagaimana bisa, guru dalam kelas seni merasakan sakit punggung" Seulgi

"Psssftttt ha ha ha" Tawa jiseulwen

"Aku sudah lama tidak melatih tubuhku dan aku sepertinya tidak melakukan pemanasan lebih dulu" Sesal Lisa

"Sepertinya kita harus membawanya ke panti jompo" Wendy

"Yaakk aku tidak tua" Kesal Lisa

"Bodoh bukan panti jompo sialan" Seulgi

"Lalu?" Wendy

"Panti asuhan" Tawa jisoo

"Psssftttt ha ha ha ha" Tawa mereka

"Baiklah kita mulai pesta kita" Seulgi

"Bibi naim, beri kami satu botol bir ne" Teriak Jisoo

"Ne, aku akan segera membawakannya kepadamu" Bibi naim

Story Love Song || JENLISA [ ✔️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang