episode 107

18 0 0
                                    

Dunia terus berjalan seolah tidak terjadi apa-apa.

Bahkan saat dia baru saja sadar dan merasa samar-samar menyadari tanah di bawah kakinya.

Rudrick berdiri menatap langit sejenak.

Dia tidak tahu berapa lama.

Dia berdiri di sana hingga langit, yang tadinya gelap gulita sehingga dia tidak dapat melihat apa pun, berubah semakin terang hingga fajar menyingsing.


Dan kemudian matahari akhirnya muncul, dan pagi yang pahit pun dimulai.

Seolah waktu adalah obatnya, emosi yang telah bergejolak dalam dirinya telah sedikit tenang, dan dia mendapati dirinya kembali berada di istana, tempat emosinya telah tersapu.

Saat dia berjalan, memikirkan berbagai hal dengan pikiran dingin di kepalanya, dia mendengar seseorang memanggilnya dari kejauhan.

“Yang Mulia!”

Ia mengira dirinya berjalan tanpa tujuan, tetapi ternyata ia mendapati dirinya kembali di tanah milik sang Duke.

Di kejauhan, beberapa sosok yang dikenalnya berjalan ke arahnya, orang-orang yang dikenalnya dengan baik. 

Mereka telah berdiri di depannya beberapa saat yang lalu, berceloteh dan ribut.

“Yang Mulia, kami yakin itu…”


Selamat membaca.

i became the male lead's female friend. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang