episode 106

40 0 0
                                    

[PoV Rudrick]

Rudrick menatap kosong ke arah Dahlia.

'Aku sedang memikirkan seseorang.'

Dahlia melihat sekeliling dengan heran, seolah dia salah bicara.

Lalu dia bertatapan dengan Rudrick dan memberinya senyuman canggung dan malu.

Melihat tatapan itu, Rudrick mempunyai firasat samar bahwa dia tidak mengatakannya begitu saja. Dia yakin dia mengatakannya, tapi itu terucap tanpa dia sadari.

Baru saat itulah Rudrick menyadarinya.

Semua yang dikatakan anak buahnya kepadanya adalah benar.

Bahwa Dahlia tidak pergi ke Utara semata-mata untuk mencari cacing iblis, tetapi karena dia telah mendengar bahwa pria yang dia dambakan akan pergi ke sana.

Dan mungkin orang yang dia sukai adalah…

Buk… Buk…

'Ini gila.'

Rudrick menggigit bibirnya tanpa suara saat dia merasakan detak jantungnya, yang terus berpacu selama beberapa waktu sekarang.

Sebenarnya, dia sudah seperti ini sejak kunjungan Dahlia ke istana.

Aku masih belum memikirkan apa yang harus kukatakan padanya, dan bahkan sekarang, melihat wajahnya, aku tidak tahu harus mulai dari mana.

Fakta bahwa Dahlia datang berkunjung sudah cukup membuatnya bersemangat.

Kegembiraannya tidak mereda sampai saya melihatnya secara langsung.

Itu tidak berhenti bahkan setelah saya melihatnya secara langsung.

Sebaliknya, pemandangan wajahnya, yang sudah lama tidak dilihatnya, membuat jantungnya berdebar kencang, dan dia tidak bisa melakukan kontak mata dengannya.

Ketika situasi berlanjut, Dahlia mulai memandangnya dengan aneh, dan akhirnya berkata, 'Jadi, kamu akan pergi ke utara?'

'Apakah beritanya sudah tersebar di sana?'

Ketika Rudrick pertama kali mendengar hal itu, reaksinya bukanlah pertanyaan 'Bagaimana dia tahu?' karena itu adalah sebuah pengunduran diri yang 'dia tahu', daripada, 'Bagaimana tepatnya dia mengetahuinya?'.

Dia baru mau memberitahu Dahlia pada menit-menit terakhir.

Dia tidak punya niat untuk meninggalkannya, tentu saja, tapi jika dia menyerah padanya ketika dia mendengar dia akan kembali, itu akan menjadi hal terburuk... yang bisa dia bayangkan.

i became the male lead's female friend. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang