chapter 3

30 2 0
                                    

Xiumei yang mengetahui identitas Kasim Linyue iaitu seorang kepala kasim yang telah melayani kaisar dengan segera memberi hormat,namun sebaliknya dengan Xiu Yan yang menatap tajam dan dingin kearah Kasim Linyue seolah-olah yang berada dihadapannya adalah musuh.kasim Linyue yang merasa tatapan Xiu Yan seolah-olah ingin membunuhnya menatap takjub lalu berguman di dalam hati,siapa wanita ini,berani sekali menatapku seperti itu"

"Xiumei siapa wanita ini?dimana tuan putri keempat? kenapa aku tidak melihatnya," tanya Kasim Linyue.

"Wanita yang ada disebelah saya adalah tuan putri keempat iaitu putri Yu Xiao Yan, Kasim Linyue"jawab Xiumei dengan nada yang sopan.Kasim Linyue yang mendengar jawapan Xiumei menatap tidak percaya kearah Xiu Yan,"tidak mungkin,apa kau sedang membohongiku"ucap Kasim Linyue kepada Xiumei.Xiu Yan yang merasa waktunya terbuang begitu saja menjadi marah lalu mengeluarkan suara yang terdengar dingin dan tajam "Hei Kasim bodoh,apa kau sudah bosan dengan hidupmu?" "minggirlah dari hadapanku dan jangan membuang-buang waktuku"setelah mengucapkan kata-kata tersebut,Xiu Yan pun mengajak Xiumei pergi, meninggalkan Kasim Linyue
yang dibuat sontak kerana terkejut dengan perkataan Xiu Yan."adakah benar dia putri keempat?setahuku putri keempat seorang yang lemah dan tidak berani melawan,tpi sangat berbeza dengan wanita ini.aku harus segera beritahu kaisar".ucap Kasim Linyue lalu beranjak pergi ke tempat kaisar.

Setelah lama Xiu Yan dan Xiumei berjalan, mereka akhirnya tiba di hadapan pintu utama istana.Xiu Yan dan Xiumei dibuat takjub ketika memandang kearah pintu utama istana yang terlihat mewah dan megah.Ketika Xiu Yan dan Xiumei hendak melangkah pergi,mereka dicegah oleh dua orang pengawal istana yang berjaga dihadapan pintu istana."siapa kalian?untuk apa kalian keluar istana"tanya salah satu pengawal kepada Xiu Yan dan Xiumei"?.

Xiumei yang hendak menjawab pertanyaan pengawal tersebut, dicegah oleh Xiu Yan."biar aku yang jawab"ujar Xiu Yan sambil mengangguk ke arah Xiu mei.

"siapa aku itu tidak penting,dan kemana aku akan pergi bukan urusan kalian,minggirlah dari hadapanku jika kalian masih sayang akan nyawa kalian"ujar Xiu Yan dengan suara dingin.Xiumei yang mendengar perkataan Xiu Yan menjadi tegang kerana merasa takut.

"Dasar wanita kurang ajar" ujar kedua pengawal secara bersamaan.mereka terlihat marah begitu mendengar ucapan Xiu Yan,Dengan pantas kedua pengawal tersebut mengeluarkan pedangnya lalu menghunuskan ke leher Xiu Yan.

Xiu Yan menatap tenang kearah dua pedang yang dihunus ke depan lehernya."berani sekali kalian mengancamku"ujar Xiu Yan sambil tersenyum licik.kedua pengawal yang hanya berniat untuk mengancam Xiu Yan dibuat heran ketika melihat reaksi Xiu Yan yang tidak ada rasa takut sama sekali,malah terlihat tenang."apa wanita ini tidak takut mati"gumam kedua pengawal secara bersamaan"

"I told you"kalian tidak setanding denganku"ujar Xiu Yan.Xiu Yan mengambil peluang yang ada dengan melangkah ke belakang secara perlahan,kemudian kakinya dengan lincah menendang perut kedua pengawal sehingga kedua pengawal itu terpelanting ke dinding membuatkan dinding itu sedikit retak.Kedua pengawal tersebut memuntahkan sejumlah darah lalu mereka pun jatuh terduduk,serta penglihatan mereka menjadi sedikit kabur akibat tendangan Xiu Yan yang sangat kuat.Kedua pengawal dibuat sontak dengan kekuatan Xiu Yan yang tidak biasa."wanita ini sangat kuat"guman kedua pengawal secara bersamaan.sepertinya mereka salah memilih lawan.

Xiu Yan menghampiri kedua pengawal tersebut,lalu kedua pedang yang ada ditangannya diseret ke lantai sehingga menghasilkan bunyi yang ngilu.

Xiumei sangat terkejut ketika melihat tuan putrinya dengan mudah menendang kedua pengawal yang tadi hampir membunuh tuan putrinya.Dia tidak mampu mengeluarkan suara kerana tuan putrinya terlihat sangat menakutkan,seolah-olah yang ada dihadapannya bukanlah tuan putrinya,

"Apakah?kalian sudah siap"?tanya Xiu Yan sambil tersenyum licik kearah dua pengawal yang terduduk lemas di lantai sambil memegang perutnya seperti sedang menahan sakit.Xiu Yan mengangkat kedua pedangnya secara bersamaan,setinggi mungkin,bersiap untuk membunuh.Namun...

"Hentikan Yu Xiao Yan"...










MY DESTINYWhere stories live. Discover now