~Hukuman~

172 12 1
                                    

Lagi-lagi Harris menghela nafasnya mendengar cerita mu. "Terus kenapa souta ga ngehindar?" tanya Harris yang merasa kasihan melihat penampilan souta dengan rambut berantakan (karna dijambak Zeylin), beberapa bagian di wajah dan tangannya merah (karna di pukul zeylin juga). "Yaaa dia kan cewe kak, kan kakak sendiri yang bilang Souta ga boleh mukul cewe" gerutu Souta. "Hah? Kak?" ujarmu kaget.

Kamu dan Souta keluar dari ruang Konseling. "Jadi lu adeknya pak Harris??" tanyamu yang masih sedikit kaget. Souta hanya mengangkat bahunya, seperti mengatakan 'entah' lalu berjalan mendahuluimu. Kamu berjalan gontai menuju kelas dengan.

"Lah zey kamu darimana? Kok lemes gitu?" tanya Mia yang melihat mu berjalan lesu. "Abis dari BK gue, di hukum bersihin lorong deket gudang" ucapmu yang langsung menaruh kepalamu diatas meja. "Hah?! Abis ngapain lu ampe masuk BK?" Tanya Krow. "Gue berantem, ama adeknya pak harris... hueeee" rengekmu di antara tangan yang menutupi wajahmu.

"Adeknya pak Harris siapa?" tanya Mia. "Ouhh yang rambut biru itu ya? Kalo gak salah namanya Souta" ucap Jaki. "Iya beneerr, dia songong banget gue ga suka" ucapmu lagi yang bersandar di kursi dengan lesu. "Ya udah gue mau bersihin lorong dulu deh, biar pulang gak telat" ucapmu yang berdiri dan meninggalkan kelas. Teman-teman mu hanya menatapmu kasihan. "Tuh anak ada aja kelakuannya anjir" ucap Krow yang heran. "Padahal baru seminggu tuh anak masuk, tapi udah bikin ribut" ucap Elya yang disambut dengan anggukan ke tiga temannya.

SKIP DILORONG

Saat ini kamu sedang membersihkan lorong dekat gudang dan kelas angker. Tepat di depan pintu kelas angker kamu membuka pintunya. "Ehh kebuka" gumammu lalu masuk kedalam membawa pel dan ember berisi air. "Hummm gimana kalo sekalian aja ya" gumammu berfikir untuk membersihkan kelas angker itu.

Kamu mulai menyapu dan membersihkan debu di beberapa alat musik yang masih tertata rapi di lemari kaca. 25 menit berlalu, akhirnya kamu berhasil membersihkan ruangan penuh debu itu sendirian. Kamu menjatuhkan tubuhmu dilantai kelas yang sudah bersih. Kamu menatap langit-langit kelas beberapa detik, lalu beranjak dan menghampiri piano kayu yang sudah bersih.

"Main bentar gapapa kan ya" ucapmu yang langsung duduk di kurai kecil di depan piano itu. Kamu mulai memainkan not demi not dari piano kayu itu. Tanpa kamu sadari sudah 10 menit berlalu. Suara bel sekolah memecahkan fokusmu. "Ehh udah bel pulang kah?" kamu langsung merapihkan kembali piano tadi dan mengambil peralatan bersih-bersih mu.

SKIP DI RUMAH

"Zeylin pulaanngg.." teriakmu membuka pintu rumah. Kamu masuk kedalam rumah yang sepi. Kamu berniat memasak kari untuk mu dan echi. Saat kamu masih di dapur, tiba-tiba suara pintu terdengar. "Echi pulaannggg.." teriak echi yang langsung ke dapur. "Masak apa zey?" tanya echi yang berdiri di belakang mu. "Kari" jawabmu. "Cobain deh kak" kamu memberikan suapan kuah kari pada echi. "Euumm enaakk, kaka mandi dulu deh ntar kaka bantuin yaa" ucap echi menggusak rambutmu.

Kamu dan echi makan bersama di ruang tv. Kalian menyantap makanan sambil menonton film yang echi minta. "Eemm... kak, bunda kok belom pulang ya?" tanyamu yang mengaduk aduk makanan mu. "Paling dinas dadakan lagi" ucap echi yang masih fokus menonton film. "Sebenarnya, bunda kerja apa sih kak? Setiap hari pulang larut, kadang juga ga pulang ampe seminggu, zey kawatir" ucapmu yang masih menatap makananmu yang sisa sedikit. "Kaka juga ga tau, tapi kata bunda, kalo kita udah lulus, bunda bakal masukin ke tempat kerjanya" jawab echi. "Bunda ngomong gitu?" -kamu. "Iwywa" ucap echi yang sedang mengunyah makanannya. 'Kok bunda ga pernah bilang ke aku ya' batinmu

Keesokan harinya, seperti biasa kamu pergi ke sekolah berjalan kaki. Jakar dari rumah le sekolah mu todak terlalu jauh, jadi kamu memutuskan untuk berjalan kaki. Saat kamu, sedang menikmati cuaca hari ini sambil berjalan santai. Tiba-tiba sebuah sepeda melaju kencang kearahmu. "Woy... Awas minggir... " teriak orang yang mengendarai sepeda itu. Belum sempat melangkah menjauh, sepeda itu menabrakmu. "Aduuhh.. Sakiitt.." gerutumu. "Eh.. Sorey banget, gua ga tau kalo remnya blong, ada yang luka ga?" ucap laki-laki yang menabrakmu tadi, ia mengulurkan tangannya padamu. Kamu menerima uluran tangannya dan berdiri. "Aduh.. Kayaknya keseleo deh" Ucapmu yang merasa nyeri di bagian pergelangan kakimu. "Gua bawa ke UKS dulu deh, biar di cek dulu" ucapnya yang mengambil sepedanya. Saat kamu melihat kearahnya yang sedang mengambil sepeda, kamu merasa tak asing dengan pria itu. "Ehh... Lu yang di kantin itu kan? Siapaa... Eemmm... Ubi ungu?" ucapmu mengingat ingat nama exu.

====================================
Maaf yaa updatenya lamaaa
Semoga kalian suka sama ceritanya

Happy Reading semuaaa💜💜💜

Jangan lupa vote + komen yaa
Biar aku tambah semangat 💜💜💜

[HIATUS] Cinta & Nada | Exu X Reader's 💜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang