Chapter 6 : Heartbreak

277 49 5
                                    

Lapangan terbuka dipenuhi oleh pengunjung untuk sekedar berekreasi maupun berolahraga mengitari lapangan luas itu. Seperti halnya Havenio yang berlari sambil terengah, keringat sudah membasahi seluruh tubuhnya hingga baju yang digunakannya pun sangatlah basah. Kakinya sudah terasa kencang dan pegal, begitupun jantungnya yang berdegup dengan keras akibat berlari. Sementara di belakannya, ada Jilan yang mengikuti sambil menyemangati sahabatnya. Sesekali pemuda genit itu tersenyum kepada para wanita yang dilewatinya, mencoba membuat mereka terpesona pada tubuh atletis dan wajah tampannya.

Terhitung sudah tiga hari mereka selalu berolahraga di tempat itu setelah pulang dari kampus. Havenio bersungguh-sungguh dalam merubah pola hidupnya yang semula begitu berantakan sampai berat badannya naik begitu drastis. Kini, Havenio sudah kehilangan sekitar tujuh kilogram berkat bantuan Jilan yang selalu bersemangat mengajaknya berolahraga. Jilan memang dikenal hebat dalam bidang olahraga ketika mereka masih bersekolah dulu. Pemuda itu sering sekali mengikuti olimpiade dan membawa pulang mendali untuk mengharumkan nama sekolahnya sendiri.

"SEMANGAT, VEN!! KALO BISA DUA PUTERAN LAGI, LO BISA NIKAH SAMA RICHIE!!" Jilan berseru pada Havenio yang mulai melemas dan memperlambat laju larinya. Havenio berdecih, Ia merasa malu sebab beberapa orang kini memandang aneh ke arah mereka berdua. Jilan sungguh memiliki semangat dan perilaku aneh yang tak dapat Ia tebak.

Jilan menyamakan laju larinya pada Havenio sehingga mereka kini beriringan. "Masih kuat gak, Ven? Ini baru tiga puteran, anjir. Gue biasanya sampe sepuluh. Lo juga pasti bisa! LET'S GO!!" katanya lagi. Jilan mendahului Havenio yang membuat Havenio harus mengejarnya. "SELAIN NGEJAR RICHIE, LO JUGA HARUS NGEJAR GUE, VEN!!" Jilan kembali berteriak tanpa menghentikan langkah kakinya. Havenio hanya bisa menggeleng keheranan dan menarik napas dalam-dalam untuk mempersiapkan dirinya kembali.

Semuanya Ia lakukan untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik. Havenio sudah muak pada cemooh yang dilemparkan teman-temannya mengenai tubuhnya. Rasanya seperti memiliki tubuh gendut merupakan sebuah hal yang lebih buruk dibandingkan menjadi pelaku-pelaku kriminal yang merugikan negara. Semua orang seolah menyalahkannya atas sesuatu yang tak dapat dikontrol dan ironisnya, mereka melakukannya atas dasar pendapat dan pandangan mereka sendiri yang tak memiliki hak lebih dalam mengatur kehidupan seseorang. Tak semua orang dapat mempertahankan berat badannya meski rela mengurangi porsi makan mereka, begitupun Havenio. Namun, jujur saja Havenio memang jarang sekali bergerak. Ia hanya menghabiskan waktunya di kamarnya untuk menonton penampilan Richie maupun berlajar. Tak ada aktivitas lain yang harus Ia lakukan. Havenio menyesali hal tersebut.

'Tapi, kadang aktivitas sosial buat gue ngerasa kalo diri gue gak pernah cukup di mata orang-orang. Jangankan gue yang gendut, Jilan aja yang badannya bagus sama mukanya ganteng, tetep aja banyak yang bilang kalo Jilan masih 'kurang'. Manusia terlalu banyak menuntut sesama yang mereka anggap 'kurang' buat menjadi sempurna seolah-olah penilaian mereka adalah hal yang paling benar. Kendatipun, mereka sendiri lupa bahwa mereka juga masih banyak kurangnya. Mereka terlalu sibuk komentarin orang lain sampe akhirnya mereka lupa bercermin kalo dari diri mereka juga masih banyak yang harus diperbaiki. Dan gue lakuin ini bukan mau mendapat validasi kalo gue sendiri juga bisa 'sempurna' kayak apa yang mereka mau, tapi gue juga mau merubah hidup gue yang terlalu monoton dan tanpa arah. Gue gak akan pernah membenci tubuh gue sendiri karena gimanapun bentuknya, semua bisa diubah atas kemauan gue sendiri.' Havenio membatin.

Havenio semakin memaksa kakinya untuk berlari, membakar lemak-lemak yang bersarang pada tubuhnya demi mencapai cita-citanya memiliki tubuh ideal seperti Jilan. Melihat semangat sahabatnya semakin membara, Jilan tersenyum simpul. Ia sengaja memelankan laju larinya agar Havenio tak tertinggal begitu jauh dibelakangnya, setidaknya Havenio dapat mencapai posisinya saat ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Platonic SoulmatesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang