Jinyoung menyempatkan diri untuk menjenguk ibunya di rumah sakit setelah mengantarkan go eun pulang dari acara lamaran mereka.
" hy bu... sebentar lagi.. sebentar lagi, ibu akan melihatku menggandeng seseorang di pelaminan... dengan begitu, aku sudah menjadi anak berbakti kan? " bisik jinyoung merapikan selimut ibunya yang tengah tertidur.
Memandang sendu sang ibu yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit dengan banyak sekali alat-alat yang tidak ia pahami.
Ia sangat rindu dengan ibunya yang dulu masih sehat, tidak seperti sekarang yang kehilangan fungsi pada seluruh tubuhnya pasca kecelakaan.
Untuk berbicara dan makan saja, beliau kesulitan. Beliau kini hanya mampu mendengar dan melihat.
Sosok oma yang penyayang dan selalu merawat orang-orang di sekitarnya kini meminta hal yang sama pada apa yang ia perbuat ke semua orang saat dirinya masih sehat.
Meminta semua orang menyayangi dirinya namun dengan cara yang ekstrem.
" tidurlah yang nyenyak... jinyoung menemani ibu disini... " ujar jinyoung menggenggam tangan sang ibu yang bebas dari infus.
Sang ibu menyembunyikan penyakit paru-parunya pada siapapun, hingga akhirnya beliau kecelakaan karena kambuh saat mengemudi sendirian. Membuat dirinya terlempar jauh bersama mobil yang ia kendarai.
Saat di temukan beliau sudah berlumuran darah, Jinyoung bahkan di buat trauma dengan darah karena kejadian tersebut.
Dirinya sudah sangat kehilangan sang ayah yang meninggal karena pesawat jatuh yang hendak membawanya pulang dari pekerjaan beliau di luar negeri.
Dan kini ia harus bersiap saat waktu ibunya di dunia telah habis, meninggalkan dirinya seorang diri.
.
.
.
." hoamm~ loh? " gumam jackson terkejut ketika melihat ke 4 anak kurcaci yang biasa ia bangunkan kini sudah siap dengan pakaian sekolah mereka, dan sudah duduk manis di meja makan menikmati roti dengan susu.
" pagi om... " sapa seungmin.
" kalian kok... tumben... " ujar jackson ikut bergabung di meja makan.
" kami gak mau ngerepotin om... " jawab hyunjin membuat jackson tersenyum masam.
( biasa juga suka ngerepotin dengan tingkah absurd kalian itu.. ) inner jackson meringis.
" apa paman gak pulang semalam om? " tanya lino yang dibalas gelengan oleh jackson.
" adek kangen paman... semenjak oma di rumah sakit, paman jarang pulang... selalu sibuk di kantor lalu pulang ke rumah sakit, paman jarang main sama adek... " keluh jeongin membuat jackson terdiam.
( bener juga ya... belakangan ini para bocah lebih sering sama gue daripada sama jinyoung... bener-bener dah, dia lupa kali ya kalo punya anak curut banyak dirumah.. ) inner jackson tersadar.
" hari ini paman kalian pasti pulang kok, nanti paman jinyoung yang jemput kalian pulang sekolah... "
" benarkah?!! " pekik jeongin senang.
" sejak kapan om bohong? Sudah cepat habiskan sarapan kalian, om siap-siap dulu... " ujar jackson beranjak ke kamar tamu dengan selembar roti di mulutnya.
......
" om, ayok berangkat... kok gak jalan? " tanya seungmin pada jackson yang tidak kunjung menjalankan mobilnya.
" aduh, maaf banget nih... mobil om mogok... om teleponin paman jinyoung ya, siapa tau bisa ngantar kalian sekolah... " ujarnya sembari mencari kontak jinyoung di ponselnya.
Hallo? Kenapa?
" dimana? Masih di RS? "
Gue di apartemen, siap-siap mau berangkat ke kantor... kenapa?
" cepat gih pulang, mobil gue mogok... anak lu mau sekolah entar telat nih... "
Pesen taxi aja lah...
" mana tanggung jawab lo sebagai pengurus? Cepat pulang! Atau lo gak bakal pernah ketemu lagi sama mereka... " ancam jackson kesal dengan prilaku seenaknya jinyoung.
Tck, ancaman lo murahan banget! Iya gue pulang!
Tut,tut,tut~
" gimana om? Paman jinyoung bisa antar kami sekolah? Kalo paman gak bisa antar kami pulang enggak apa kok om, kami bisa naik bus sekolah... " ujar lino dewasa.
" tenang aja, paman kalian bisa jemput kok... tunggu ya... "
.
.
.
." binnie... kamu bawa apa itu? " tanya sang ibu pada changbin yang tampak memasukkan sebuah buku yang agak tebal ke dalam tas.
" oh, ini tanda tangan ayah dan ibunya channie hyung bu... " jawab changbin membuat jinnie heran.
" hah? Kenapa kamu bawa-bawa tanda tangan orang tuanya channie? "
" ibu belum tau ya? Orang tua channie hyung itu artis... minggu lalu kami berhasil ketemu, makan bareng, foto bareng... nah binnie juga dapatin tanda tangannya... tapi bukan cuman satu tanda tangan, ada banyak... untuk binnie jual... " jawab changbin membuat sang ibu menepuk jidatnya tidak habis pikir dengan tingkah sang anak.
" kamu masih kecil udah tau jual-beli aja... "
" uang sama pentingnya dimata anak kecil ataupun orang dewasa bu, sama seperti makanan... " ujar changbin menyengir lebar.
" terserah, sudah ayo turun... sarapan... ayah mu juga mau berangkat kerja, nanti telat gara-gara kamu..." ujar jinnie menggandeng changbin untuk mengikutinya.
......
" pagi ayah... " sapa changbin pada sang ayah yang tengah menikmati kopi paginya.
" pagi anak ayah.... "
" ayah! Hari ini sepulang sekolah kita pergi jalan yuk... ibu belum pernah jalan-jalan setelah keluar dari rumah sakit sampai sekarang... ibu pasti butuh cuci mata... bisa ya ayah.... kasihan ibu bosan dirumah sendirian..." rengek changbin membuat jinnie panik.
" ayah sibuk sayang, lagian ibu gak bosan kok... "
" nanti ayah minta ijin pulang cepat, biar kita bisa pergi jalan... oke? " ujar seok membuat changbin girang bukan main.
" makasih ayah... "
" kamu yakin sayang? Kamu emangnya enggak sibuk di kantor? " tanya jinnie merasa bersalah.
" kerjaan nomor 2, keluarga nomor 1... lagian binnie bener kok, kamu belum ada hirup udara segar setelah keluar dari rumah sakit... urusan kerja bisa diurus... " ujar seok mengelus punggung tangan sang istri lembut.
Changbin tersenyum melihat kemesraan ayah dan ibunya, merasa bahagia atas cinta kedua orang tuanya.
( semoga paman cepat dapat istri biar bisa romantis kayak ayah sama ibu...) inner changbin penuh harap.
* belum tau kamu bin pamanmu abis ngelamar anak orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT YET, 2 ( STRAYKIDS ) HIATUS
Fiksi Penggemarsequel panti asuhan skz... Kisah 8 anak panti ketika mereka dewasa dan sudah memiliki jalan hidup masing-masing...