Four

81 23 2
                                    

Jangan lupa klik vote dan comment di setiap chapternya, karena itu sangat membantu buat berkembangnya book ini hehehe. makin banyak vote dan comment dari kalian, makin rajin juga aku updatenya.

Selamat membaca~

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah Haechan selesai berganti baju menjadi seragam khusus saat di asrama. Mereka berdua pergi ke ruang makan yang berada di lantai empat asrama itu sembari mengobrol santai.

Hingga sekarang mereka sudah sampai di ruang makan dan sedang mengantri untuk mengambil makan, ngomong-ngomong disini sistemnya prasmanan, jadi siswa-siswa diminta mengambil lauk pauk sendiri namun tetap ada petugas yang sesekali mengisi ulang lauk pauk jika sudah habis.

Mereka berjalan menuju meja kosong yang berada di tengah-tengah ruang makan tersebut setelah selesai mengambil jatah makan mereka, keduanya menikmati makan dengan sesekali mengobrol.

Hingga tak lama ada salah satu Omega berjalan mendekat ke arah meja mereka berdua.

"Hai? bolehkan aku duduk disini? meja yang lain sudah penuh, hanya tersisa meja kalian dan juga meja milik ketiga anak Jung." Tanya pemuda itu.

"Tentu, silahkan." Jaemin mengangguk sambil tersenyum ramah kepada pemuda di depannya.

Lantas pemuda itu tersenyum dan duduk di samping Haechan yang sedari tadi hanya fokus kepada makanan di depannya.

"kau Jaemin, benar?" Tanya pemuda itu lagi.

"Iya aku Jaemin, siapa namamu?" tanya Jaemin.

"aku Yangyang, kita satu angkatan ngomong-ngomong." jawab Omega bersurai Merah itu.

Jaemin mengangguk lalu kembali menatap Yangyang setelah menelan suapan terakhirnya,

"Bagaimana kau bisa mengetahui namaku?" Tanya Jaemin penasaran.

"Bagaimana mungkin aku tidak tahu? bahkan sepertinya satu angkatan sudah tau namamu Jaem, kau yang tadi menjadi salah satu murid Prof Mingyu yang hampir bisa mengalahkan anak kedua keluarga Jung itu, dan kau adalah seorang Omega! Astaga keren sekali!" ucap Yangyang antusias, ia dan juga murid yang lain tidak menyangka jika ada yang hampir bisa menandingi kekuatan anak kedua keluarga Jung itu.

Jaemin tertawa mendengar penuturan Yangyang, merasa bangga ketika ia merasa barus saja menaikkan derajat para Omega. Memang benar kemarin sebelum kelas selesai, Prof Mingyu memberi tantangan kepada para muridnya.


"Siapa yang bisa menandingi murid kesayanganku ini, kalian boleh bebas memilih kuda perang peliharaanku." jelas Prof Mingyu kepada murid-muridnya dengan gaya khasnya, selalu bersedekap dada.

Aplomb | MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang