Haechan tiba-tiba saja dikirim ke sekolah akademik sihir bernama Alchemy bersama saudaranya yang tentunya sudah terlebih dahulu bersekolah disana, Nakamoto Jaemin. Dia diminta sang Papa untuk mempelajari berbagi ilmu sihir dan bela diri di sekolah i...
Jangan lupa klik vote dan comment di setiap chapternya, karena itu sangat membantu buat berkembangnya book ini hehehe. makin banyak vote dan comment dari kalian, makin rajin juga aku updatenya.
Selamat membaca~
.
.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haechan dan Sungchan berjalan menyusuri lorong panjang di lantai dua sekolah Alchemy, dari jauh terlihat pintu kayu berwarna coklat dengan hiasan seperti lilitan akar pohon. Keduanya masuk kedalam ruangan besar tersebut, terdapat banyak sekali benda-benda kaca seperti botol dan mangkok yang entah untuk apa.
"Ini adalah ruangan ramuan milik Prof Doyoung sekaligus tempat untuk kita mempelajari tentang berbagai jenis ramuan. Disini kita akan diajarkan cara meracik ramuan, dari yang bisa menyembuhkan penyakit keras hingga ramuan paling beracun untuk membunuh seseorang" ucap Sungchan, lalu ia berbalik untuk menatap Haechan,
" Jadi, kau jangan coba-coba untuk masuk kesini jika bukan pada jam kelas Prof Doyoung, karena kau bisa saja menjatuhkan botol kaca berisi ramuan-ramuan disana, dan kau akan terkena amukan Profesor Doyoung" Sungchan menunjuk ke arah meja dan juga rak-rak kayu yang berisi banyak botol ramuan. Haechan mengangguk-anggukan kepala saja, toh ia tidak mungkin bermain di ruangan minim pencahayaan ini, mungkin karena jendela besar didalam ruangan itu masih tertutup, ia tidak tahu.
Cahaya ruangan itu hanya mengandalkan benda bulat seperti mutia seukuran bola basket jika didunia manusia namun sedikit lebih kecil, benda itu berada di lantai dua ruangan itu tepat di atas meja Profesor Doyoung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Ilustrasi lampu yang berada di atas meja Profesor Doyoung)
Setelah mendengar penjelasan dari Sungchan, Haechan berjalan berkeliling ruangan itu dan berhenti tepat di depan rak yang berada di sebelah tangga. Ia penasaran dengan ramuan-ramuan yang tersusun rapi. Matanya tertuju kepada ramuan berwarna hitam dengan ukiran ular hitam pada botolnya.