8. LEMBANG

28 9 6
                                    

Happy reading
.
.
.

.
.








Bus telah sampai sebuah kota bernama Bandung barat, lembang. Caca mengerjap beberapa kali saat merasakan silau yang menyolok matanya. Caca melenguh dan menguap untuk kemudian menguap sembari meregangkan ototnya yang terasa kaku.

Ia melihat sekeliling ibunya sedang berkemas, sedangkan bus telah berhenti.

"Kamu udah bangun sayang,"

"Hoamm," bocah itu menguap lagi. Dasar bocah itu tertidur lagi. Ayah pun menggendongnya dipundak turun dari bus. Dan ibu yang mengekor dari belakang.
....
Saat matahari terbit di cakrawala, angin dingin menderu di kota Bandung Barat, membuat rambut mereka berhamburan dan membuat kulit mereka terbakar oleh udara yang dingin.

"Ini benar rumahnya?" Tanya ibu pada ayah.

"Benar kok bu, ayo kita tunggu diluar sebentar," ayah pun mengajak ibu untuk menunggu sang pemilik rumah asli.

Tok tok tok

"Assalamu'alaikum," salam ayah. Tak menunggu lama pintu terbuka tampaklah seorang pria tua yang tersenyum hangat menyambut kedatangan mereka.

"Waalaikumsalam, oh bapak ibu yang beli rumah ini ya? Perkenalkan nama aku Tukino panggil saja mbah Tuki, aku juga asli jawa," ucap mbah Tuki memperkenalkan diri, sembari menyalami ayah dan ibu.

"Iya mbah Tuki. Saya Fahri dan ini istri saya Fatimah, serta anak kami Caca."

"Kalian lekas masuk saja, kasian anak kalian kedinginan. Jika ada apa apa jangan sungkan minta bantuanku kebetulan rumahku disamping situ, ini kuncinya," ujar mbah Tuki seraya menyerahkan kunci pada ibu  dan pamit undur diri. Mereka pun membuka pintu tepat saat adzan subuh berkumandang, ayah menidurkan Caca di kasur king size di sebuah kamar dan ia tinggalkan untuk shalat subuh bersama istrinya.

.....

"Aduh dimana ini?" Caca mengerjapkan matanya, matahari telah menampakkan cahayanya. Namun, udara masih dingin, Caca menggigil kedinginan. Ia pun beranjak keluar kamar menemui ibu dan ayahnya. Tepat diruang makan ayahnya sedang duduk sambil membaca koran kompas hari ini. Bocah itu menghampiri ayahnya, sang ayah melirik untuk kemudian berucap.

"Udah bangun sayang sini nunggu sarapan," ucapnya.

Datanglah ibu dari dapur membawa piring berisikan capcay sayur dan meletakkannya dimeja bersejajar dengan piring lain berisi, ayam goreng, nasi, serta tahu dan tempe.

"Pagi Caca," sapa ibu dengan senyum yang mengembang diwajahnya.

"Pagi ibu," jawabnya singkat padat dan jelas.

Mereka pun makan bersama dengan nikmat setelah menahan lapar semalaman.

..
Selesai sarapan ayah mengajak Caca untuk duduk diteras menikmati pagi hari, duduk dikursi sambil menikmati pisang goreng dan kopi serta susu panas. Nikmat mana lagi yang engkau dustakan.

"Ayah kenapa disini dingin banget? Kita di Bandung mana si yah?" Tanya Caca.

"Kita sekarang tinggal di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Indonesia. Kecamatan ini berjarak 22 kilometer dari ibu kota Kabupaten Bandung Barat kearah timur laut melalui Cisarua. Pusat pemerintahannya berada didesa Lembang. Kecamatan Lembang ini juga merupakan Kecamatan  paling timur dan terkenal sebagai tujuan wisata di jawa Barat."

"Lembang juga dikenal sebagai daerah yang cukup dingin sejak dulu." Sambung ayah.

"Oh jadi gitu penjelasannya makasih ayah."

Ketika selesai berbincang datang seorang ibu ibu yang datang membawa rantang makanan.

"𝘗𝘶𝘯𝘵𝘦𝘯," ( permisi) ucapnya sopan untuk kemudian melangkahkan kaki menuju teras rumah.

"𝘔𝘢𝘯𝘨𝘨𝘢," (silahkan) jawab ayah.

"𝘒𝘶𝘮𝘢𝘩𝘢 𝘥𝘢𝘮𝘢𝘯𝘨?" (Gimana, sehat?) Ibu itu menanyakan kabar ayah.

"𝘗𝘢𝘯𝘨𝘦̀𝘴𝘵𝘶. 𝘚𝘢𝘮𝘶𝘭𝘪𝘩𝘯𝘢 𝘬𝘶𝘮𝘢𝘩𝘢?" (Baik. Kamu sendiri gimana?)

"𝘈𝘭𝘩𝘢𝘮𝘥𝘶𝘭𝘪𝘭𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘦." (𝘈𝘭𝘩𝘢𝘮𝘥𝘶𝘭𝘪𝘭𝘭𝘢𝘩 𝘣𝘢𝘪𝘬)

"𝘕𝘢𝘮𝘪 𝘢𝘣𝘥𝘪 𝘵𝘦𝘩 𝘩𝘢𝘺𝘢𝘵𝘪, 𝘱𝘢𝘯𝘨𝘨𝘪𝘭 𝘵𝘦𝘩 𝘩𝘢𝘺𝘢 waè,"  teh Hayati memperkenalkan dirinya. Rumah teh Haya tepat didepan rumah keluarga Caca.

"Ini saya bawa nasi untuk kalian, ada jengkol balado dan sambal teri dijamin maknyus," teh Haya memberikan  rantang makanan itu pada ayah.

"Kalo gitu 𝘢𝘣𝘥𝘪 𝘱𝘢𝘮𝘪𝘵 𝘵𝘪𝘱𝘢𝘺𝘶𝘯  , 𝘱𝘶𝘯𝘵𝘦𝘯 𝘢̀," ucap teh Haya sambil berlalu pergi.

"𝘔𝘢𝘯𝘨𝘨𝘢, 𝘮𝘢𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘵𝘦𝘩 𝘏𝘢𝘺𝘢."

"Ayah tadi bicara apa sih," tanya bocah itu.

"Bahasa sunda neng geulis," jawab ayah dengan nada menggoda.

"Jadi ntar kalo sekolah harus bisa bahasa sunda dong yah," ucap bocah itu dengan suara memelam. Ayah mengusap rambut anaknya itu dan berkata.

"Gak papa, kamu pasti bisa!"

''Okelah Caca coba, tapi sekarang tidur dulu ngantuk," ucap bocah itu masuk kedalam rumah menuju kamar.

Dikamar yang bercat hijau dan kasur king size diselimuti sprai Boboiboy. Tubuh mungilnya ia rebahkan dikasur empuk miliknya. Dan memejamkan mata menyelami dunia mimpi.

Tok tok tok
..

Arigatou ohayo gaisy
Jadi teringat saat study tour ke Bandung pas kelas 8. Pagi hari dingin banget, jam 3 pagi teman teman udah pada mandi. Saking dinginnya aku bernafas menggunakan mulut  kalo terlalu dingin hidungku nggak bisa digunain nafas sesak kayak sekarat.

Wah malah curhat study tour
Segini dulu ya vavay

Kamis 11 Juli 2024

LUFY DAN CACATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang