2 Minggu kemudian.
Sebuah mobil pickup tua dengan cat putih yang hampir memudar terlihat berhenti di pekarangan rumah yang tidak memiliki pagar. Baekhoon yang baru kembali dari Kota kini keluar dari mobil tersebut. Mulai memindahkan satu persatu barang-barang dari belakang mobil ke dalam rumah. Akan tetapi, pintu rumah yang menganga lebar membuat perasaan Baekhoon yang tadinya tentram kini menjadi waspada. Dengan pergerakan cepat, Baekhoon lekas masuk ke dalam serta meletakkan satu dus minuman bir di atas pantry dapur, kemudian memanggil sosok yang seharusnya ada di rumah.
"Juhee?"
Baekhoon pergi ke lantai atas setelah memeriksa di seluruh lantai bawah dan tidak menemukan Juhee dimana-mana. Ia menelusuri kamar serta kamar mandi, lalu loteng.
"Juhee?"
Panggilan Baekhoon terdengar lebih keras kali ini. Ia pun pergi memeriksanya ke ruang bawah tanah. Gadis itu tetap tidak ditemukan.
Baekhoon juga memeriksa sekeliling rumah. Dan pada saat ia kembali ke dalam menuju dapur, Baekhoon menyerah. Antara kecewa, sedih, juga takut.
"Tidak mungkin....."
Baekhoon berbalik.
"Surprise!"
Lalu mendapat lemparan telur dan tepung terigu di kepalanya. Juhee yang melakukan itu terus bersenang-senang sambil tertawa. Sedangkan Baekhoon sedang mencerna apa yang sedang terjadi atau sebenarnya ia pasrah.
"Apa ini?" protesnya, tidak mengerti.
"Ini hari ulang tahunmu, bodoh!"
"Hari ini?"
"Ya."
"Kau tidak bilang hari ini."
"Bukan surprise namanya kalau ku beritahu."
Baekhoon berkacak pinggang dan hanya menatap ke lantai. Dia berdecak yang terdengar seolah tidak suka.
Dan itu membuat Juhee merasa bersalah juga sedikit takut.
"Hei, kau marah?" Perlahan Juhee mendekatinya.
Melihat Juhee sudah di depannya, Baekhoon segera memberi pembalasan pada gadis itu, ia mengotori wajahnya dengan sisa telur berlendir dan terigu yang diambil dari kepalanya. Juhee berusaha menghindar.
"Hei! Bukan seperti ini yang seharusnya terjadi!"
"Tidak seru jika hanya aku yang berantakan. Kemari!" Baekhoon mengejar gadis itu yang berlari mengitari meja makan hingga ruang tengah. Keadaan kaki Juhee yang belum sembuh total membuat Baekhoon tidak sulit menangkapnya.
"Baekhoon, aku sudah mandi!"
Mereka terus saling membuat kotor. Suara tawa dan jeritan Juhee terdengar sampai keluar rumah, tapi yang mendengar keseruan mereka hanya pohon-pohon dan hewan-hewan yang berkeliaran di sekitar sana.
***
Di dalam sebuah bilik Toilet dengan kaca bening buram yang mengelilingi. Kedua manusia tanpa busana itu membersihkan diri mereka di bawah air shower sambil berdiri saling berhadapan.
"Darimana kau belajar menghilang seperti tadi? Kau muncul seperti hantu....." Baekhoon membuka pembicaraan.
"Kan kau yang mengajariku....." balas Juhee, sedang serius membilas rambutnya sehabis dipakaikan shampo.
Baekhoon meliriknya sambil tersenyum penuh makna. Juga tampak membilas-bilas rambut pendeknya.
"Apa yang kau pikirkan saat tidak menemukanku?" tanya Juhee, ingin tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY MYSTERIOUS HUSBAND S2 · BBH (END) ✔️
Misterio / Suspenso(Mature content 🔞) "I'll give you the world. The moon. The fucking stars. Anything you ask, it's yours. I'm yours...."