Tafsir Surat Al-Lahab

241 5 0
                                    

Admin / 14 Jan 2006

TAFSIR SURAT AL-LAHAB

Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

Bismillahirrahmaanirrahiim

Allah berfirman.

Artinya :
"Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa" [Al-Lahab : 1]
"Tidaklah berpelajaran kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan" [Al-lahab : 2]
"Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak" [Al-Lahab : 3]
"Dan (begitu pula) isterinya, pembawa kayu bakar" [Al-Lahab : 4]
"Yang di lehernya ada tali dari sabut" [Al-Lahab : 5]

Mengenai "basmalah" telah berlalu penjelasannya.

Dalam surat ini terdapat bukti-bukti yang sangat banyak dan jelas bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam di atas kebenaran. Beliau tidak mengajak demi mendapatkan kekuasaan, kehormatan dan jabatan di kalangan kaummnya. Dalam mensikapi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, para paman beliau terbagi menjadi tiga kelompok.

[a]. Kelompok yang beriman, berjihad bersama beliau dan tunduk kepada Allah Rabb sekalian alam.
[b]. Kelompok yang mendukung dan menolong beliau, namun tetap kafir.
[c]. Kelompok yang ingkar dan berpaling. Mereka ini kafir terhadap agama beliau.

Adapun kelompok pertama, seperti Al-Abbas bin Abdul Muthalib dan Hamzah bin Abdul Muthalib. Hamzah lebih afdhal dari pada Abbas, karena beliau dijuluki sebagai syuhada yang terbaik disisi Allah Azza wa Jalla, dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memberinya gelar asadullah dan asudarasuluhu (singa Allah dan rasulNya) [1]. Beliau terbunuh pada perang Uhud di tahun kedua hijrah.[2]

Adapun yang mendukung serta menolong tetapi masih tetap dalam kekafiran, seperti Abu Thalib. Dia telah bersikap baik kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam serta membela dan mendukung beliau, namun -wal 'iyaadzu billah- Allah telah menentukan adzab untuknya, tidak memeluk agama Islam sampai akhir hayatnya. Di detik-detik akhir kehidupannya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengajaknya masuk Islam tetapi ia tetap enggan dan meninggal dengan pernyataannya bahwa ia berada di atas agamanya Abdul Muthalib [3]. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memintanya syafaat untuknya (untuk meringankan adzab) hingga diadzab di naar dengan cara dipakaikan sandal lalu menggelegak isi otaknya.[4].

Ketiga yaitu yang ingkar dan berpaling, seperti Abu Lahab. Allah menurunkan satu surat penuh, yang dibaca di dalam shalat wajib dan sunnah, shalt sir (yang bacaannya pelan) dan jahar (yang bacaannya terang) diberi pahala orang yang membacanya, setiap huruf sepuluh kebaikan.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa" [Al-Lahab : 1]

Ini merupakan bantahan terhadap Abu Lahab, ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengajak mereka ke jalan Allah, mengingatkan dan memberi mereka kabar gembira. Berkata Abu Lahab : "Celakalah engkau! Hanya untuk inikah engkau kumpulkan kami?[5] Perkataan "hanya untuk inikah engkau kumpulkan kami" adalah untuk meremehkan. Artinya, ini adalah perkara sepele, sehingga tidak perlu mengumpulkan para pemimpin Quraisy. Yang demikian ini sama seperti firman Allah Ta'ala.

"Artinya : Apakah ini orang yang mencela ilah-ilah kalian?" [Al-Anbiyaa: 36]

Yaitu meremehkannya. Tidak acuh dan tidak peduli. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.

"Artinya : Dan mengapa mereka berkata : "Mengapa Al-Qut'an ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri (Mekah danThaif) ini?' [Az-Zukhruf : 31]

Wal hasil, Abu Lahab berkata : "Celakalah engkau, hanya untuk inikah engkau kumpulkan kami?" Maka Allah Ta'ala membantah dengan menurunkan surat ini "Tabbat yadaa abii lahabiw watabb", Al-Tabaab artinya Al-Khasaar yaitu kerugian. Sebagaimana firman Allah Ta'ala.

Al-Quran : TafsirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang