malam 15 ramadhan

63 51 17
                                    


Hola guys minya kembali lagi jangan lupa ya untuk follow biar nggk ketinggalan dan jangan lupa ya untuk vote, komen dan share ya biar semua baca🥰.
.


.
.

إذا كان حبك الأول لك جرحا، فأمل أن يجلب حبك الأخير الجنة
Jika cinta pertamamu menggoreskan luka, semoga cinta terakhirmu kelak menghadirkan syurga.
_Zahra Camelia Putri_

  
🤍Happy Reading guys🤍

Malam 15 Ramadan telah tiba di Pondok Pesantren Zabania. Suasana pesantren terasa hening dan penuh kekhidmatan, dimana saatnya para santri bersiap-siap untuk pulang ke rumah masing-masing menjelang Hari Raya Idul Fitri. Setelah sebulan penuh beribadah dan belajar di pesantren, momen pulang ke rumah adalah waktu yang dinanti-nantikan.

Fikri dan Zahra duduk bersama di sudut halaman pesantren, menikmati semilir angin malam yang membawa aroma harum bunga-bunga di taman pesantren. Mereka berdua merenung, menatap bulan purnama yang bersinar terang di langit.

"Fikri," Zahra memulai pembicaraan dengan suara lembut. "Malam ini adalah malam yang istimewa. Kita telah menjalani bulan Ramadan dengan baik di pesantren ini."

Fikri mengangguk, setuju dengan Zahra. "Ya, Zahra. Bulan ini memberi kita banyak pelajaran dan kekuatan iman. Aku berterima kasih bisa mengalami ini bersama denganmu."

Zahra tersenyum tipis, matanya penuh dengan kehangatan dan penghargaan. "Aku juga berterima kasih, Fikri. Kita telah melewati banyak hal bersama-sama."

Mereka terdiam sejenak, merenungkan perjalanan emosional mereka selama bulan Ramadan ini. Perasaan cinta mereka masih ada, tetap mengisi hati mereka meskipun mereka memilih untuk menghormati aturan dan nilai-nilai pesantren.

Tiba-tiba, dari kejauhan, terdengar suara panggilan untuk para santri yang akan pulang ke rumah. Suasana pesantren berubah menjadi riuh rendah, dengan santri-santti yang berjalan keluar dari bangunan asrama, membawa koper-koper mereka menuju gerbang utama.

Fikri dan Zahra berdiri dan bergandengan tangan, menatap perjalanan pulang ke rumah yang mereka hadapi. Mereka saling pandang dengan senyuman hangat, menyadari bahwa meskipun mungkin belum tiba saatnya untuk menjalani cinta mereka sepenuhnya, mereka telah menemukan kekuatan dan kedewasaan dalam menghormati perasaan masing-masing.

Malam itu, di bawah bulan purnama yang bersinar cerah, Fikri dan Zahra berjalan bersama-sama menuju gerbang pesantren. Mereka mengikuti arus santri lainnya, tetapi dalam hati mereka, janji untuk saling mendukung dan menghormati perjalanan iman dan kehidupan mereka tetap teguh.

Maaf ya guys untuk episode ini sedikit sebab minya ngatuk 🥱 tetap staytune ya

percintaan yang rumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang