Setelah menikmati jalan-jalan mereka, jinyoung membawa dirinya ke rumah sakit untuk menjenguk sang ibu dan juga memperkenalkan calon istrinya pada sang ibu yang akan ia resmikan sekitar beberapa bulan lagi.
Ia sudah menceritakan semua hal pada go eun, termasuk alasan mengapa ia terburu-buru dalam hubungan mereka.
Apa lagi jika bukan karena keinginan sang ibu yang dalam masa kritis.
ia hanya membawa go eun seorang tanpa ketujuh anaknya yang rewel ingin melihat oma mereka, Bahkan meminta bantuan go eun untuk membujuk dirinya.
Namun jinyoung tetap kekeh tidak akan membawa anak-anak, ia meminta jackson untuk kembali mengurus anak-anak. Membawa mereka pulang...
Entah mengapa hatinya merasa sangat buruk.
Itulah mengapa ia tidak mengikut sertakan anak-anak untuk menjenguk ibunya, oma kesayangan mereka.
......
" ibu.... ini jinyoung... " sapa jinyoung mengelus lembut tangan sang ibu, membuat ibunya membuka mata dengan perlahan.
" n... a..na...kk... "
" iya bu... ini jinyoung, ibu sudah makan? Sudah di bersihkan? sudah minum obat? Suster sudah melakukan semuanya kan? " tanya jinyoung cepat, membuat sang ibu tersenyum sangat tipis. Bahkan hampir tidak terlihat.
Beliau mengangguk pelan, sebagai jawaban dari pertanyaan sang anak.
Oma mengalihkan pandanganya pada seorang gadis di belakang jinyoung, dapat keduanya pahami seperti apa rasa penasaran wanita tua itu dari tatapannya.
" ibu... ini go eun... " ujar jinyoung menarik go eun mendekat, memintanya untuk menggenggam tangan sang ibu.
" g... o... un .. " sapa sang ibu susah payah.
" hallo bu, saya go eun... " sapa go eun lembut, ia bahkan mencium punggung tangan beliau.
" ibu... ini go eun... calon istri jinyoung... menantu ibu... " ujar jinyoung dengan senyum lembut.
Sang ibu yang mendengar penuturan jinyoung sontak meneteskan air matanya, membuat jinyoung juga go eun tak kuasa menahan tangis.
" go eun wanita yang sangat baik... anak-anak juga sayang sama go eun... mereka suka sama go eun, bu... "
" ibu... ibu tenang aja ya... jinyoung udah gak sendiri, jinyoung udah ada yang nemenin... ayah nunggu ibu kan disana? " ujar jinyoung susah payah, hatinya benar-benar sakit mengatakan hal ini. Badannya gemetar menahan tangis agar tidak pecah. Nafasnya tercekat, seolah tertahan di tenggorokan.
" ibu udah boleh kok ninggalin jinyoung... jinyoung baik-baik aja... ibu gak perlu nahan sakit lagi untuk jinyoung... " ujarnya membuat sang ibu menutup matanya.
" istirahatlah dengan tenang ibu... bahagialah bersama ayah disana... genggam tangan ayah yang kuat... jangan sampai lepas ya..." ujar jinyoung hingga garis detak jantung sang ibu pada monitor tidak lagi bergelombang, melainkan hanya garis lurus.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT YET, 2 ( STRAYKIDS ) HIATUS
Fiksi Penggemarsequel panti asuhan skz... Kisah 8 anak panti ketika mereka dewasa dan sudah memiliki jalan hidup masing-masing...