Ketukan terdengar dari dalam kamar milik seorang anak laki-laki yang sedang tertidur sehingga membangunkannya. Lalu dia beranjak dari ranjangnya dan membukakan pintu.
Setelah dibuka seperti biasa dia melihat wajah ibunya dan mendengarkannya berbicara,
"Asa mandi terus sarapan, berangkat sekolahnya bareng mama dulu ya soalnya ayah buru-buru katanya ada yang penting"
Aksara mengangguk dan melakukan kegiatannya lalu turun kebawah dengan pakaian seragamnya yang berwarna atasan putih dan bawahan biru.
Aksara masih SMP dan sekitar 2 bulan lagi dia akan lulus dan masuk ke jenjang yang lebih tinggi nantinya.
Saat sampai kebawah dia menghampiri ibunya dan berkata dengan pelan lalu duduk dikursinya.
"Mama, besok aku ada ujian praktek harus beli bahan, jadi jajannya di tambah ya?"
"Iya tapi seperlunya aja ya? Nanti mama kasih, sekarang asa sarapan dulu bentar lagi jam 7 nanti telat" ucap Valerie ibunya Aksara dan di balas anggukan dan senyum lebar.
…ᘛ⁐̤ᕐᐷ
"Dah ril aku pulang duluan" kata Aksa saat ayahnya datang menjemputnya untuk pulang, dan dibalas lambaian tangan oleh Ariel teman sekelasnya yang berjenis alpha dia baru terkonfirmasi sebulan yang lalu,
sedangkan aksara sendiri belum ada tanda-tanda berjenis apa. Mungkin Beta atau alpha karena dia laki-laki dengan tinggi yang cukup lumayan.
"Yah aku ada tugas IPA tapi gak ngerti, nanti di rumah ajarin ya?" Aksara memang dekat dengan kedua orangtuanya apalagi ayahnya, mereka tidak pernah canggung saat bercengkrama satu sama lain.
"Iya tapi nanti ya..soalnya ayah mau pergi bentar ke rumah temen ayah, katanya disana ada burung yang ayah mau, asa mau ikut gak?" Kata Reza kepada putra bungsunya sambil tersenyum yang memancarkan kehangatan bagi siapa saja yang melihatnya.
"Mau! Aku mau liat kucingnya soalnya imut imut sama lucu"
Setelah itu perjalanan diisi dengan pembicaraan yang sekiranya bisa didiskusikan antara anak dan ayah itu sesekali berhenti di tempat pedagang kaki lima untuk oleh oleh mamanya di rumah. Memang sehangat itu keluarga mereka.
…ᘛ⁐̤ᕐᐷ
Saat malam baru Aksara di bantu mengerjakan tugasnya oleh ayahnya di ruang tamu yang beralaskan karpet bulu halus dan meja belajar kecil yang bisa dilipat, ditemani oleh ayah dan kedua kakaknya yang sudah pulang dari kantor dan perkuliahannya.
Kakak pertamanya perempuan berjenis Alpha, Mona , dan kakak keduanya alpha juga, Alkana. Hanya Aksara saja yang belum diketahui. Mungkin 2-3 Minggu akan terlihat jenisnya.
"Yey...selesai akhirnya bisa main" ucap aksara bersorak senang dan langsung merebahkan tubuhnya di karpet bulu halus itu.
"Dih..itu kan cuman 5 soal aja udah kayak kecapean nulis 10 lembar" komen ayahnya yang membantunya mengerjakan tugasnya dan terkekeh melihat anaknya yang lucu, dia curiga anaknya ini nantinya akan menjadi omega?.
"Yah itukan juga banyak! Aku nulisnya sampe 2 lembar kok! Hemph" aksara bangun dari rebahannya dan langsung bersedekap dada dan membuang wajahnya ke samping, enggan melihat wajah ayahnya yang sudah tertawa terpingkal-pingkal diikuti kedua saudaranya.
Hal ini semakin membuat aksara kesal dan ingin mengomel lebih banyak, namun tiba-tiba dia merasakan sakit yang melilit yang rasanya teramat sakit sampai-sampai dia langsung menjatuhkan tubuhnya dan berteriak kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Home...(abo)
Teen Fiction"Gw gak mau ja-jadi..omega.." ucap aksara dengan suara lirihnya "Tapi boonk, enak bgt ya tuhann" 𝙎𝙝𝙤𝙧𝙩 𝙨𝙩𝙤𝙧𝙮 𝙛𝙧𝙤𝙢 𝙡𝙤𝙢4𝙣𝙜 Follow Instagram: this_lom4nggg Dm kalo ada pertanyaan atau apapun