*dikamar aksa*
"Ugh dasar kakak! :( malu bangett" Aksa yang sudah berganti celana dan sedang berbaring diatas kasurnya memukul-mukul bantalnya dengan gemas.
"Mas yang ganteng itu tadi liatin lagi! Kan imej gw rusak! akkkkk" Aksa ingin berteriak dengan keras namun diurungkan mengingat ada tamu ayahnya.
◦•●◉✿Home...✿◉●•◦
"sa...? Turun cepetan disuruh makan siang bareng sama ayah"
Alkana berdiri di depan pintu kamar Aksa untuk menjemputnya"Gak mau kak, asa udah makan tadi" Balas Aksa berteriak dari dalam
"Oke" Tidak ingin ambil pusing alkana langsung pergi kebawah.
Dimeja makan sudah duduk tamu dari ayahnya dan kedua orangtuanya.
"Asa mana? " Tanya vale ketika fis tidak melihat bungsunya.
"Katanya udah makan"
"Iya udah tapi cuman setengah-"
"Ya sudah kalau begitu, mari kita mulai" Reza langsung memotong ucapan istrinya dan segera memulai acara makan siangnya.
Andra hanya diam memperhatikan sebenarnya dia mengharapkan Aksa ikut makan agar ia bisa melihatnya lebih lama sebelum pulang.
'Huh.....mengecewakan' pikir Andra
◦•●◉✿Home...✿◉●•◦
*pada malam hari di ruang keluarga*
Mereka seperti biasanya berkumpul bersama menikmati tayangan yang tersedia di TV dengan posisi yang berbeda-beda. Aksa berbaring di atas karpet bulu dengan kaki yang di angkat dan disandarkan ke atas sofa tunggal, sedangkan kedua kakaknya duduk di bawah juga, berbeda dengan kedua orang tuanya yang duduk dengan tenang di atas sofa panjang.
"Sa kamu mulai mos katanya di grup mulai awal Juli" Kata vale disaat mereka sedang fokus kearah TV.
Aksa yang berbaring langsung menghampiri vale dan melihat ponselnya.
"Berarti semingguan lagi dong, Yah Asa belum beli peralatan sekolahhh~" Aksa merengek diakhir kalimatnya
"Ya tinggal beli kan? Nanti ditemenin kak mona" Ujar Reza santai.
"Gak bisa gitu dong aku banyak kerjaan yah" Protes mona, dia benar-benar ada pekerjaan dan delaynya tinggal satu hari lagi.
"Nanti Asa sama kakak aja, sekalian kakak mau beli sepatu" Ujar alkana memberi solusi.
"Oke!" Jika bersama alkana, maka Aksa akan dibelikan apapun yang diinginkannya, berbeda dengan mona yang selalu mengingatkannya untuk menghemat dan tidak membeli barang yang tidak penting.
"Perginya sore ya, kakak pulang jam setengah lima agak telatan dikit" Alkana
"Iya.. Emmm yah mam besok kalo udah mulai sekolah Asa boleh ya pake motornya?"
"Gak boleh!" Alkana. Mona. Reza. Vale. Berkata bersamaan.
"I-iya" Aksa berkata dengan sangat pelan dan takut-takut
KAMU SEDANG MEMBACA
Home...(abo)
Teen Fiction"Gw gak mau ja-jadi..omega.." ucap aksara dengan suara lirihnya "Tapi boonk, enak bgt ya tuhann" 𝙎𝙝𝙤𝙧𝙩 𝙨𝙩𝙤𝙧𝙮 𝙛𝙧𝙤𝙢 𝙡𝙤𝙢4𝙣𝙜 Follow Instagram: this_lom4nggg Dm kalo ada pertanyaan atau apapun