3

563 31 0
                                    

Berbulan-bulan berlalu kini aksara sudah resmi lulus dari sekolah menengah pertamanya awalnya memang di aneh namun lama-kelamaan teman-temannya terbiasa dan menerimanya.

Begitupun mengenai jenis keduanya aksara, awalnya dia tidak senang namun ketika dia dikelas dia diperlakukan seperti biasanya, jadinya dia tidak perlu khawatir lagi walaupun dia sendiri sebagai omega laki-laki, masih banyak omega perempuan dikelasnya sekitar 9 orang dan sisanya adalah alpha dan Beta.

"Aksa kamu mau lanjut dimana?" Tanya Ariel penasaran, saat ini mereka sedang melakukan acara perpisahan dan sedang menikmati penampilan dari adik kelasnya namun ditengah-tengah pertunjukkan mereka berbincang-bincang sejenak, nantinya mereka akan jarang bertemu mungkin?.

"Gak tau nanti ayah masukin kemana, kalau kamu sama Adi pengen kemana?" Tanya Aksa

"Pengennya yang deket-deket aja, soalnya mama aku larang yang jauh-jauh" sahut Adi yang seorang Beta

"Aku sih SMA xx*** walaupun jauh disana ada asramanya, kalau kata bapakku dia izinin terus ibuku terserah bapak sih" Ariel

"Aku kayaknya sama kayak Adi, yang deket sama rumah" kata Aksara sedangkan Adi dan Ariel hanya mengiyakan.

Selanjutnya terdengar mc melanjutkan susunan acaranya.

"Acara selanjutnya yaitu penyerahan cenderamata kepada kelas 9 yang kini telah lulus sebagai kenang-kenangan dari sekolah, dan kami berharap hadiah kecil dari kita bisa mengingatkan kalian kalau kalian sudah............"

3 jam berlalu acaranya sudah selesai Aksa dan teman sekelasnya sudah berpamitan dan sempat ada tangisan saat pelukan perpisahan.

"Dah..ril, Adi, Mala...dah semuaaa" salam Aksara kepada temannya yang ada di gerbang untuk menunggu jemputan sedangkan dia sudah berada didalam mobil dengan Alkana sebagai supirnya.

"Gimana tadi di sekolah?matanya sampai merah gitu" tanya Alkana penasaran

"Ya gitu kak...kan sedih asa ikutan nangis jadinya duhh kalo diinget lagi pengen nangiss..༎ຶ⁠‿⁠༎ຶ" ucap Aksa padahal air matanya sudah tumpah saat memasuki mobil.

"Udah..gak usah sedih gitu nanti kakak beliin apapun yang kamu mau" bujuk Alkana saat melihat Aksa yang terus menangis, adiknya ini memang sangat cengeng dan imut.

"Aku mau buah-buahan yang dibeliin mama Minggu lalu"

"Buah yang mana?"

"Yang kayak kiwi tapi isinya coklat terus manis itu kak..hic..namanya..hic..apa?..hic"

"kamu kebiasaan kalo abis nangis pasti cegukan, itu kayaknya sawo deh, mama beli di pasar Minggu, kalo sekarang tutup kan hari Rabu" Alkana berkata sambil terkekeh kecil. Imut bangetttt batinnya menjerit kegatelan ingin mencubit pipi merah merona itu dengan kuat.

"Hic...beli di mol aja"

"Air di belakang tuh cepetan minum kakak ya capek denger kamu cegukan" sahut Alkana saat sudah lelah mendengar cegukan dari Aksara

Aksa menurut dan mengambil air kemasan botol yang sisa setengah lalu meneguknya sedikit, beberapa saat cegukannya masih ada lalu dia lanjut minum sampai airnya habis baru cegukannya berhenti.

Mobil itu melaju dengan santai ke tempat yang diinginkan Aksa. Didalam mereka berbincang-bincang seru dan suasananya selalu nampak hidup.

"Kakak beneran nih mau bayarin semua yang Asa beli?" Tanya Aksa sekali lagi untuk memastikan saat sudah sampai dideretan buah yang ada di dalam mall

"Iya, lagipula kakak udah transferin sama ayah kemarin"

"Yey..sayang kakak"

Aksa mengambil sawo tidak tanggung-tanggung 4 kilo sekaligus lalu ke deretan lain mengambil apa saja yang menarik perhatiannya.

Home...(abo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang